Keesokan harinya, Arsen mulai sadarkan diri tapi demamnya masih belum turun. Kini di ruangannya hanya ada sang bunda, karena ayahnya harus pergi bekerja.
"Kamu makan dulu ya, Sen. Biar cepet sembuh," ucap bunda. Yaa, sudah sepuluh menit bunda membujuk Arsen agar mau makan, tapi tak dihiraukan oleh sang anak.
"Nggak mau, Bun," balas Arsen dengan suara yang lemah.
"Dikit aja ya. Setidaknya perut kamu ada isinya."
"Aku nggak mau makan, Bun. Please, jangan paksa aku!"
"Huft.. Terus kamu maunya apa, Sen?"
"Nayla."
"Maksud kamu?"
"Aku maunya Nayla, Bun. Cuma Nayla, nggak mau yang lain."
Bunda terlihat bingung harus merespon apa.
"Nayla di mana, Bun? Kenapa dia nggak ke sini buat jengukin aku? Apa dia udah nggak peduli lagi sama aku?" tanya Arsen.
Belum sempat bunda menjawab, tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Ceklek..
"Kalian!" pekik Arsen saat melihat yang datang adalah teman-teman dan mantannya.
"Hai, Sen, Tan," sapa mereka.
"Akhirnya kamu sadar juga," ucap Zifa tersenyum.
"Ngapain kalian ke sini?" tanya Arsen.
"Kita mau jengukin lo," jawab Zaki mewakili.
"Gimana keadaan kamu?" tanya Zifa yang berdiri di sebelah ranjang Arsen.
"Nggak baik karena nggak ada Nayla di sini," jawan Arsen.
"Kayaknya lo cinta banget ya sama Nayla?" tanya Raffy.
"Iya. Kenapa? Masalah buat lo?" sewot Arsen.
"Weitss, tenang dong, Sen. Gue kan nanyanya baik-baik. Btw, gue udah mutusin buat berusaha ikhlas ngelepas Nayla buat lo," ucap Raffy.
"Aku juga akan berusaha buat ikhlasin semuanya, Sen. Karena percuma aku berusaha untuk mempertahankan, kalau di hati kamu udah ada orang lain yang lebih spesial," ucap Zifa.
"Huft.. Gue minta maaf sama kalian. Semua ini di luar kendali gue. Perasaan ini tiba-tiba muncul dan-"
"It's okay. Kita ngerti kok," sahut Zifa. Jujur, ia belum sepenuhnya ikhlas. Jadi ia tidak ingin mendengar ucapan cinta Arsen untuk Nayla lebih jauh lagi.
"Thanks," ucap Arsen.
"Oh ya guys, tadi pagi gue udah ngirim fotonya Arsen ke mamanya Nayla," ucap Raffy.
"Wah, serius, Raf? Terus terus? Gimana responnya?" tanya Angel.
"Mamanya Nayla cuma bilang, semoga Arsen cepet sembuh."
"Lo nggak nyuruh beliau buat ngasih tau keadaannya Arsen ke Nayla?" tanya Mira.
"Udah. Tapi katanya Nayla lagi sibuk. Jadi mamanya nggak mau ganggu dia. Biarin dia fokus ke kerjaannya."
"Maksud kalian apa? Foto apa yang lo maksud, Raf?" tanya Arsen.
"Jadi semalem kita..."
Raffy menjelaskan rencana mereka.
"Nah, berhubung sekarang lo udah sadar, jadi lo mau nggak bikin video buat Nayla? Ntar lo up di ig lo," tanya Argi.
"Gue mau. Demi Nayla, apapun gue lakuin," jawab Arsen.
"Tapi keadaan kamu-"
"Aku nggak papa, Bun. Cuma bikin video bentar doang kok," sahut Arsen.
"Yaudah. Tapi kamu makan dulu ya," ucap bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
2812 (COMPLETED)
Teen Fiction28 hari setelah 12 tahun 💙 Kisah tentang seorang gadis bernama Nayla Sheyra Aurora yang berusaha untuk melupakan seseorang yang sudah dicintainya selama 12 tahun. Berkali-kali ia mencoba melupakan tapi ia selalu gagal. Sampai akhirnya datanglah seo...