[Sakit]

460 54 0
                                    

Keesokan harinya. Kini di ruangan Nayla ada Raffy, Zifa, Arsen, Mira, Angel, Fina, David, Zaki, dan Argi. Yaa, sejam yang lalu mereka baru tiba di Surabaya dan langsung menuju ke rumah sakit untuk menjenguk Nayla.

15 menit yang lalu orang tua Nayla pergi keluar untuk mencari makan.

"Udah, Raf," ucap Nayla pada Raffy yang tengah menyuapinya.

Padahal Nayla bisa makan sendiri, tapi Raffy memaksa ingin menyuapinya.

"Udah kenyang?" tanya Raffy.

"Udah kok," jawab Nayla.

"Yaudah kalau gitu. Kamu minum dulu ya!" Raffy memberikan segelas air putih pada Nayla.

"Ini obatnya ma-"

"Ntar aja. Aku males minum obat," potong Nayla.

"Ta-"

"Jangan maksa!" seru Nayla.

"Oke. Tapi ntar jangan sampe lupa minum obat ya," pesan Raffy yang diangguki oleh Nayla.

"Oh ya Nay, minggu depan lo ikut ke Jakarta nggak?" tanya Mira.

"Ke Jakarta? Ngapain?" tanya Nayla.

"Lo nggak tau, Nay? Minggu depan kan Zifa sama Arsen mau tunangan."

Deg! Arsen mau tunangan?

Seketika rasa sesak memenuhi rongga dada Nayla.

"Tu-tunangan?" tanya Nayla memastikan ia tidak salah mendengar.

"Iya. Minggu depan gue sama Arsen mau tunangan, Nay. Sorry gue belum sempet ngasih tau lo karena kan lo baru aja siuman. Ntar kalau lo masih belum pulih, lo nggak perlu maksain buat ke Jakarta kok," sahut Zifa.

Nayla melirik Arsen dan ternyata Arsen juga tengah menatap Nayla. Entah tatapan seperti apa yang diberikan. Yang jelas tatapannya seolah mengisyaratkan sesuatu. Tapi Nayla tidak mengerti maksudnya apa.

"Oh. Selamat ya buat kalian. Semoga bahagia," ucap Nayla berusaha tersenyum.

"Makasih, Nay. Semoga lo sama Raffy bisa secepetnya nyusul ya," balas Zifa.

"Aamiin!" seru Raffy.

🍂🍂🍂

Ceklek.. Pintu ruangan terbuka dan ternyata Nila yang muncul.

"Eh, banyak orang ternyata," ucap Nila.

"Nila!" panggil Nayla yang matanya tiba-tiba berkaca-kaca.

"Hai, Nay," sapa Nila menghampiri Nayla.

"Loh? Lo kenapa, Nay?" tanya Nila.

"Nila hikshiks.."

Tiba-tiba Nayla memeluk Nila membuat sang sahabat dan semua orang menjadi kebingungan.

"Lo ada masalah? Cerita sama gue, Nay. Siapa tau gue bisa bantu," tanya Nila. Ia tau betul kalau Nayla tiba-tiba menangis dan memeluk dirinya, sudah dipastikan ada masalah berat yang tengah di hadapi oleh Nayla.

"Kamu kenapa, Nay? Kenapa tiba-tiba nangis?" tanya Raffy.

"Sakit, La," lirih Nayla.

"Hah? Apanya yang sakit, Nay? Kepala lo atau apa?" panik Nila.

"Hikshikshiks.." Nayla tidak menjawab, justru ia semakin terisak.

"Tolong tinggalin gue sama Nayla berdua!" pinta Nila.

"Sebenernya Nayla kenapa, La?" tanya Raffy.

"Ada yang harus Nayla ceritain ke gue dan kalian nggak boleh tau," jawab Nila.

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang