[Nayla ke Surabaya]

362 55 2
                                    

Satu jam kemudian, bel apartemen Nayla kembali berbunyi. Kali ini yang datang adalah Raffy.

"Hai. Selamat pagi," sapa Raffy.

"Hai. Pagi juga. Ayo masuk dulu!" ajak Nayla.

Lalu keduanya masuk ke dalam apart.

"Kamu udah selesai packing?" tanya Raffy.

"Udah dong. Bentar ya, aku ngambil koper dulu di kamar," jawab Nayla. Lalu ia pergi ke kamarnya.

Tak lama kemudian, Nayla kembali.

"Ayo, Raf!"

"Udah siap?"

"Udah. Oh ya, btw Zifa sama yang lainnya jadi ikut ke bandara nggak? Aku lupa nggak nanya ke mereka."

"Jadi kok. Tadi katanya mereka udah otw ke bandara. Jadi ntar kita langsung ketemu di sana."

"Oh oke. Ayo kalau gitu!"

Nayla merasa berat meninggalkan apartemennya. Apartemen yang menjadi saksi bisu ia dekat dengan Arsen. Saksi bisu semua hal yang pernah terjadi di antara keduanya.

"Ayo, Nay!" ajak Raffy membuyarkan lamunan Nayla.

"Eh, iya, Raf," ucap Nayla.

🍂🍂🍂

📍Bandara

"Naylaaaa!" seru Zifa dan ciwi-ciwi yang lain.

Mereka berlima langsung berpelukan.

"Thanks ya udah mau nganterin gue, udah mau repot-repot ke bandara, padahal jarak rumah kalian ke sini tuh jauh," ucap Nayla.

"Iya, Nay. Nggak papa kok."

"Santuy aja Nay kalau sama kita."

"Yoi. Kita kan best friend."

"Berpelukan lagi dong!"

"Gue seneng punya temen yang baik kayak kalian," ucap Nayla.

"Kita juga seneng punya temen kayak lo, Nay," balas Zifa dkk.

"Btw, formasi kita kurang nih guys," ucap David.

"Oh iya, Arsen ke mana, Zif? Cuma dia aja yang nggak ikut ke sini," tanya Zaki.

"Arsen otw ke Jogja," jawab Zifa.

"Ngapain?" tanya Argi.

"Katanya sih ada urusan kerjaan."

"Berangkat hari ini?" tanya Raffy.

"Iya. Sejam yang lalu udah take off."

"Oh, pantesan nggak ikut ke sini," ucap David.

"Tapi Arsen tau nggak kalau Nayla mau balik ke Surabaya?" tanya Zaki.

"Astaga! Gue lupa belum ngasih tau," seru Zifa.

"Udahlah, nggak papa kok. Lagipula nggak penting Arsen tau atau nggak," sahut Nayla.

"Tapi kan Arsen temen lo juga, Nay. Dia berhak tau dong kalau lo mau balik ke Surabaya," ucap Zifa.

"Iya sih," balas Nayla.

"Apa gue kasih tau Arsen sekarang kali ya?" tanya Zifa.

"Jangan, Zif!" larang Nayla.

"Kenapa, Nay?"

"Eeee.. Ta-tadi kan kata lo Arsen otw ke Jogja buat urusan kerjaan. Nah, berarti kan dia lagi sibuk. Mendingan jangan diganggu dengan hal sepele kayak gini. Biarin dia fokus sama kerjaannya."

"Oh iya, lo bener juga. Yaudah ntar gue kasih tau kalau Arsen udah balik ke Jakarta."

"Yaudah guys, gue pamit dulu ya. Sekali lagi makasih udah nerima gue jadi temen kalian dan kalian udah baik banget sama gue. Maaf kalau gue ada salah. Semoga kita bisa bertemu kembali," ucap Nayla.

"Lo nggak pernah ada salah kok, Nay. Lo kan selalu baik sama kita," balas Zifa.

Kalau lo tau yang sebenernya, gue jamin lo akan narik kata-kata lo barusan, Zif. Batin Nayla.

"Hehehe.. Bisa aja lo, Zif," ucap Nayla.

Lalu Nayla kembali berpelukan dengan ciwi-ciwi. Setelah itu, ia bertos dengan yang laki-laki.

Yang terakhir, Nayla berhadapan dengan Raffy dan keduanya saling tatap. Mata Raffy memancarkan cinta yang begitu besar untuk Nayla, tapi Nayla tidak demikian. Matanya memancarkan kesedihan dan penyesalan.

Maafin aku, Raf. Aku tau yang aku lakuin ini salah. Nggak seharusnya aku deket dan berbuat lebih sama Arsen. Batin Nayla.

Grepp.. Raffy memeluk Nayla dengan erat.

"Jangan diri kamu baik-baik ya! Nitip salam buat orang tua kamu dan sampai ketemu minggu depan!" ucap Raffy.

"Iya. Kamu juga baik-baik di sini. Nitip salam buat om sama tante. Maaf selama sebulan ini aku nggak sempet main ke rumah. Sampai ketemu minggu depan!" balas Nayla.

Cup! Raffy mencium kening Nayla. Nayla teringat akan kejadian tadi pagi di mana Arsen juga menciumnya. Lagi-lagi Nayla merasa bersalah.

"I love you," bisik Raffy di telinga Nayla.

"Aku ke sana ya. Guys, gue pamit ya. Bye!" ucap Nayla.

"Safe flight, Nay!"

"Thank you."

Nayla berjalan menjauh dari Raffy dan yang lainnya.

Terima kasih Jakarta untuk 28 harinya. Gue seneng, seneng banget. Tapi gue sadar, ini semua salah dan hanya sementara. Gue yakin, setelah ini semua akan kembali seperti semula. Di mana gue sama Raffy dan Arsen sama Zifa. Semoga kita semua bisa bahagia dengan pasangan masing-masing. Arsen, maafin gue yang nggak pamit ke lo. Gue cuma nggak mau ntar lo nahan gue biar nggak pergi. Jujur, sebenernya gue sadar, gue peka, Sen. Lo mulai nyaman dan ada rasa sama gue. Tapi gue tau, perasaan lo hanya sementara. Perasaan lo hanya ada ketika lo sama gue. Padahal sebenernya lo masih cinta sama Zifa. Secara kalian udah kenal lama dan udah pacaran 6 tahun lebih. Jadi pasti nggak mudah buat lo lepas dan lupa dari cewek sebaik dan sesempurna Zifa. Batin Nayla.

🍂🍂🍂

Huwaaaaaaa...

Gimana nih???

Arsen ke Jogja dan dia masih belum tau kalau Nayla balik ke Surabaya 😥😥😥

Btw, hari ini 2 part aja yaaa:)

Untuk besok, bocorannyaaa...































Ssstttt...

Nayla - Raffy akan tunangan 😱😱😱

Nah lhoooo..

Gimana tuh reaksinya Arsen pas tau???

Temukan jawabannya di part besok yaaa 😉😉😉

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang