[D-22] : Perdebatan Nila & Evi

369 51 2
                                    

📌 DAY 22 - Sabtu 📌

Nayla terbangun terlebih dahulu. Lalu, ia segera membangunkan kedua sahabatnya.

"La, Vi, bangun!"

"Bangun woy!"

"BANGUUUNNN!"

Nayla mencoba membangunkan kedua sahabatnya dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Apaan sih, Nay? Gue masih ngantuk nih," tanya Nila masih memejamkan matanya.

"Tau lo, Nay. Emang ini jam berapa sih?" tanya Evi yang juga demikian.

"Udah jam 5," jawab Nayla. "Buruan bangun terus salat Subuh!"

"Gue nggak bawa mukenah," ucap Nila.

"Gue juga nggak bawa," ucap Evi.

"Yaudah ntar gantian sama gue. Soalnya gue cuma punya satu," ucap Nayla.

"Yaudah sono lo salat dulu!" ucap Nila.

"Iya iya," balas Nayla. Lalu ia segera mengambil air wudhu.

🍂🍂🍂

Selesai salat.

"Ck, kok malah tidur lagi sih?" kesal Nayla melihat kedua sahabatnya malah tertidur pulas.

"Woy! Bangun woy! Shalat dulu! Keburu habis waktunya," seru Nayla sambil menggoyang-goyangkan tubuh Nila dan Evi.

Terpaksa keduanya mulai membuka mata.

"Lo dulu deh, La."

"Lo aja, Vi."

"Lo, La."

"Lo, Vi."

"Lo."

"Lo."

"Lo."

"STOP! Nila dulu baru Evi," sahut Nayla.

"Tapi Nay-"

"Nggak ada tapi-tapian. Buruan shalat! Gue mau ke dapur dulu," potong Nayla dengan ngegas.

"Iya, Nay," pasrah Nila dan Evi.

🍂🍂🍂

Setelah selesai memasak, Nayla kembali ke kamarnya.

Ceklek.. Nayla membuka pintu.

"Guys gu.. Lah, malah tidur lagi. Udah jam segini juga ckckck," ucap Nayla saat mendapati kedua sahabatnya kembali terlelap.

"Yaudah deh, gue langsung aja ke apartnya Arsen."

Yaa, tadinya Nayla ingin memberitahu Nila dan Evi kalau ia mau ke apartemen Arsen untuk mengantarkan makanan.

🍂🍂🍂

Nayla membawa sebuah nampan cukup besar yang berisi makanan dan secangkir kopi favorit Arsen.

Karena kesulitan memencet password apart, jadi Nayla memutuskan untuk memencet bel dengan menggunakan hidungnya saja. Jadi, biar Arsen saja gitu yang membukakan pintunya.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan memunculkan sosok Arsen dengan rambut yang masih berantakan dan muka bantalnya.

"Eh, lo, Nay. Ada apa kok ke sini pagi-pagi?" tanya Arsen.

"Gue mau nganterin ini buat lo," jawab Nayla melirik nampannya.

"Kenapa nggak langsung masuk aja?"

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang