[D-4] : Sarapan w/ Arsen

577 70 6
                                    

📌 DAY 4 - Selasa 📌

Nayla terbangun saat mendengar suara adzan Subuh dari handphonenya. Dengan segeta ia mengambil air wudhu. Setelah selesai shalat, Nayla bersih-bersih apartemennya. Mulai dari menyapu, mengepel, dan lain sebagainya.

Tiba-tiba.. Ting tong! Suara bel apartemennya berbunyi.

"Siapa sih dateng pagi-pagi gini?" dumel Nayla sambil melirik jam dinding yang ternyata masih menunjukkan jam 6 lewat 11 menit.

Dengan malas Nayla membuka pintunya dan ternyata yang datang adalah tetangga apartemennya. Ya, siapa lagi kalau bukan Arsen.

"Selamat pagi, Nayla," sapa Arsen dengan tersenyum manis.

"Apaan?" ketus Nayla.

"Sapaan gue nggak dibales nih?" tanya Arsen.

"Nggak penting," jawab Nayla.

"Jarang-jarang lho gue ngucapin selamat pagi ke fans gue."

Nayla menautkan kedua alisnya. "Fans?"

"Lo kan fans gue."

"Dih, siapa yang ngefans sama orang kayak lo," bantah Nayla dengan ngegas.

"Alah sok sokan nggak ngaku lagi."

"Gue emang nggak ngefans sama lo kali."

"Iya deh, serah lo. Btw, gue masuk ya," ucap Arsen lalu masuk ke dalam apartemen Nayla.

"Eh, sembarangan lo main masuk aja!" seru Nayla menyusul Arsen.

"Habisnya kalau nunggu lo nyuruh kan kelamaan, Nay."

"Ngapain sih lo ke sini pagi-pagi?"

"Laper."

"Gue belum masak."

"Yaudah gue tungguin."

"Lo mau makan apa?" tanya Nayla.

"Lo nggak tau gue mau makan apa?" tanya Arsen balik.

"Ya nggak tau lah. Lo kan belum ngabarin gue," jawab Nayla dengan ngegas.

"Cie ngarep gue kabarin ya," goda Arsen.

"Enggak. Kan lo sendiri yang bilang mau ngabarin gue," balas Nayla.

"Kalau gue belum ngabarin, ya lo inisiatif nanyain dulu dong. Chat gue dulu kek atau telfon kan bisa," ucap Arsen.

"Gue nggak punya nomor lo, Arsen."

"Kan punya line gue."

"Gue males buka line."

"Alah bilang aja lo pengen gue yang ngechat lo dulu kan? Ngaku aja lo!" tuduh Arsen.

"Lama-lama lo makin ngeselin ya!" seru Nayla.

"Baru nyadar lo kalau gue makin ngeselin?" tanya Arsen.

"Oke, fine. Gue nggak mau masakin lo lagi," putus Nayla membuat Arsen gelagapan.

"Yaahh.. Jangan gitu dong, Nay! Tega amat lo sama gue," ucap Arsen memelas.

"Bodoamat," acuh Nayla.

"Jangan ngambek dong, Nay! Gue kan cuma bercanda. Maafin gue ya," ucap Arsen.

Nayla hanya diam saja.

"Nay!"

"Nayla!"

Panggil Arsen lagi, namun Nayla masih diam.

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang