[D-6] : Arsen cuek, Nayla nangis

575 69 10
                                    

Setengah 11 malam, Nayla baru sampai di apartemennya. Saat ia baru saja merebahkan tubuhnya di atas kasur, tiba-tiba ia teringat oleh Arsen. Naylapun segera mengambil handphone untuk mengirimkan pesan pada Arsen.

To : Arsen
Lo udah makan kan?

From : Arsen
Udah

To : Arsen
Beneran udah?

From : Arsen
Hm

To : Arsen
Lo marah sama gue?

From : Arsen
Nggak

To : Arsen
Gue minta maaf, Sen

From : Arsen
Hm

To : Arsen
Jangan hm doang dong!

From : Arsen
Y

To : Arsen
ARSEN NYEBELIN!!!

From : Arsen
Y

"Arsen beneran marah ya sama gue?" tanya Nayla dengan sedih.

"Aelah, gue jadi nggak tenang kan gara-gara kepikiran sama Arsen."

"Apa gue samperin aja ya?"

"Iya iya, mending gue samperin dia. Gue minta maaf, terus gue masakin deh."

"Oke. Gue ganti baju dulu kalau gitu."

Selesai ganti baju, Nayla bergegas ke apartemen Arsen.

🍂🍂🍂

Ting tong..

"Siapa sih malem-malem ke sini? Apa bunda ya? Tapi kenapa malem banget?" tanya Arsen.

Arsen segera membukakan pintu.

"Ada apa bun- Nayla!" kaget Arsen.

"Maaf," ucap Nayla.

"Lo ngapain malem-malem ke sini?" tanya Arsen.

"Gue mau minta maaf," jawab Nayla dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Lo nggak salah Nay, jadi nggak perlu minta maaf," ucap Arsen.

"Tapi lo cuekin gue hikshiks," ucap Nayla mulai menangis.

"Eh, kok nangis," bingung Arsen.

"Hikshiks," Nayla terus menangis.

"Yaudah yuk, kita masuk ke dalem! Daripada ntar ada yang ngeliat," ajak Arsen yang diangguki oleh Nayla.

🍂🍂🍂

"Maafin gue, Sen," ucap Nayla lagi setelah ia dan Arsen duduk di sofa.

Arsen memeluk Nayla untuk menenangkannya. "Lo nggak perlu minta maaf. Gue tadi cuma bercanda."

"Maksudnya bercanda?" tanya Nayla.

"Gue sengaja bales singkat karena pengen tau respon lo gimana. Eh taunya lo sampe nangis kayak gini," jawab Arsen.

Nayla melepaskan pelukan. "Ish, dasar nyebelin! Kalau tau lo cuma bercanda, gue ogah nangis segala."

"Lagian siapa suruh lo nangis."

"Tau ah, gue mau balik."

Nayla berdiri dan hendak pergi, tapi Arsen menahan pergelangan tangannya.

"Mau ke mana?" tanya Arsen.

"Lepasin!" seru Nayla.

"Di sini aja dulu," ucap Arsen.

"Nggak. Gue marah sama lo," balas Nayla dengan ngegas.

"Marah kenapa hm?" tanya Arsen dengan suara lembutnya.

2812 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang