Chapter 2 - The Anguish of The Dark Elves Part 2

198 16 1
                                    

Eng Translator: NyX
Ind Translator: akuanu69

Dikatakan bahwa Fyssus, seperti yang ditunjukkan oleh [Sihir Bayangan], adalah seseorang yang mengontrol bayangan. Oleh karena itu, apakah karena Fyssus itu dikelilingi oleh bayangan, atau karena kepribadian Fyssus?

Saat kami meninggalkan mansion Fyssus untuk pergi ke kuil, selain Fyssus, spesies Old juga mencoba mengikuti kami.

"Spesies Old hanya akan memperlambat kita. Kalian boleh mengikutiku semaumu, tapi jangan mengeluh kalau kalian mati."

Spesies Old menggigit bibir mereka karena frustrasi oleh kata-kataku, tapi bukan hanya Shamanile yang ada di kuil itu. Spesies Old akan dimakan dalam sekejap.

"Kalian tunggu di sini."

"Tapi, Fyssus-sama."

"Kumpulkan semua orang sebagai antisipasi untuk pasukan undead."

"... Dimengerti."

"Pasukan undead, huh? Itu cara yang bagus untuk menjelaskannya. Ada ribuan tentara undead di kuil."

"Beberapa dari mereka mungkin adalah saudara kami. Aku tidak akan pernah memaafkan Shamanile."

"Aku tidak peduli kalau kamu tak bisa memaafkannya, tapi jangan biarkan itu memperlambatmu juga."

"Kalau aku hanya jadi beban bagimu, tinggalkan aku."

"Itu bagus. Baiklah ayo."

Kuil itu berada di tengah kota, dengan lima menara menjulang begitu tinggi sehingga menembus langit, dan kalau kau menghubungkan menaranya, mereka membentuk pentagram.

"Ada penghalang di sekitar kuil yang mencegahmu masuk."

Seperti yang dikatakan Fyssus, ada penghalang di menara, dan kuil berada di tengah pentagram, jadi biasanya kami tidak akan bisa mendekatinya.

Tapi bahkan kalau kamu biasanya tak bisa mendekatinya, itu tidak masalah bagiku.

"Kalau itu penghalang, akan kuhancurkan saja. Kalau aku tidak bisa menghancurkannya, maka aku akan memikirkan langkah lain."

"Kamu mau menghancurkan penghalang itu ..?"

"Yah, kita akan lihat."

Aku tidak berpikir aku tak bisa memecahkan penghalang yang dipasang untuk melindungi kuil, tapi kalau aku tak bisa menghancurkannya, aku bisa menggunakan [Teknik Penetrasi Penghalang].

Tapi sebelum itu...

"Aktifkan [Teknik Penghalang Sempurna]."

"Eeh ?!"

Aku menerapkan [Teknik Penghalang Sempurna] di bagian luar menara pentagram. Dengan ini, bahkan kalau Shamanile mencoba melarikan diri, dia tak akan bisa melarikan diri. Aku tahu bahwa bajingan tua dan bajingan Shamanile juga sangat cepat melarikan diri.

"Baiklah, sekarang kita bisa mengamuk sebanyak yang kita mau."

"Master. Serahkan pada Hannah di sini untuk menghancurkan penghalang."

"Ah, Canaan juga ~."

"Ya, ya, ya, yee. Sanya akan melakukannya juga!"

Tiga orang yang biasa mengangkat tangan.

"Ini adalah kompetisi untuk melihat siapa yang bisa menghancurkan penghalang terlebih dulu!"

Hannah menyarankan itu, lalu Canaan dan Sanya setuju untuk bersaing juga.

"Baiklah, mari kita bertaruh siapa dari mereka bertiga yang akan menembus penghalang! Siapa yang akan kamu pilih, Antia?"

"Yah, baiklah ... Kalau begitu aku akan memilih Hannah sebagai orang yang memulainya."

{LN} Garbage Brave (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang