Last Chapter - Epilogue

333 19 2
                                    

Eng Translator: NyX
Editor: Blast
Ind Translator: akuanu69

Dan sekarang kita telah sampai pada epilog dari volume terakhir. Terima kasih kepada mereka yang mengikuti pekerjaan ini sejak awal, ini perjalanan yang menyenangkan. Saya harap Anda semua menikmati ini juga. Terima kasih dan sampai jumpa lagi di novel yang lain 😄
—————

Aku meminum teh yang paling nikmat sambil menatap pemandangan yang tenang di hadapanku. Sudah lama sejak aku bisa minum teh dalam suasana hati yang santai.

"Um, apakah kamu marah tentang sesuatu?"

Hirume-san berbicara padaku dengan perasaan gentar.

"Marah? Aku? Kenapa menurutmu begitu?"

"Yah, kenapa ya?"

Aku enggan menjadi dewa di dunia itu. Iya. Dengan enggan.

"Kamu tahu tentang itu, kan?"

"Apa maksudnya?"

"Tentang apa yang akan terjadi setelah aku membunuhnya."

Mata Hirume-san mengembara. Itu sudah cukup bagiku.

Aku tidak akan mengatakan apa-apa kali ini karena apa yang terjadi dengan Ayumi. Tapi tidak akan ada lain kali.

"Ufufufu. Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan, tapi aku akan mengingatnya."

"Tidak apa-apa."

Aku berdiri dan meninggalkan ruangan.

Dalam sekejap, aku berada di taman rumahku di Algria. Aku telah menjadi dewa, jadi aku bisa bolak-balik antara Takamahagara dan Algria dari Hirume-san dalam sekejap tanpa harus bergantung pada Canaan.

"Selamat datang kembali, Tsukuru-san."

Allie, yang memiliki telinga yang tajam, keluar.

"Allie, aku kembali. Apa kamu merasakan sesuatu yang tidak biasa saat aku pergi?"

"Semuanya baik-baik saja. Tidak masalah, tidak ada perubahan dengan kondisi fisik setiap orang."

"Aku senang mendengarnya. Ini adalah waktu yang sangat penting bagi mereka."

Allie dan aku berjalan ke ruang tamu rumah.

Canaan, Hannah, Antia, dan Ichinose sedang duduk di sofa, dan mereka tersenyum padaku. Perut mereka semakin membesar. Anak-anakku ada di perut mereka.

Bukan hanya mereka berempat. Allie punya anak di perutnya juga. Dia hamil hanya sedikit lebih lambat dari mereka berempat.

"Ah, Onii-chan. Selamat datang kembali."

"Ya, aku pulang. Sanya."

Aku menyadari bahwa Sanya adalah Sanya bahkan setelah dia mendapatkan kembali ingatan Ayumi. Jadi aku memperlakukannya sebagai Sanya, bukan Ayumi. Tapi, dia tetaplah adikku.

"Hei, Onii-chan."

"Ada apa?"

"Ayo kita adakan barbekyu bersama hari ini."

"Oh, kedengarannya bagus. Ayo undang semua orang dan berpesta!"

"Yeah!"

"Master, kita akan mengadakan barbekyu? Slurp."

"Ya, Canaan. Kamu boleh makan sebanyak yang kau mau, tapi jangan makan dengan cara yang akan menyebabkan masalah pada perutmu."

"Ya ♪."

Canaan sama seperti sebelumnya, bahkan saat mengandung anak. Itulah yang membuat Canaan begitu menggemaskan.

"Master, aku juga bisa membantumu menyiapkan barbekyu."

{LN} Garbage Brave (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang