{LN} Garbage Brave (END)

Chapter 2 - Training Part 1

Eng Translator: NyX
Editor: Onihikage
Ind Translator: akuanu69

Mari kita lihat, dari mana kita harus mulai? Yah, mari kita mulai dari akhir keributan di keluarga Count Abbas. Count Hussel, yang ingin mengambil alih rumah Abbas, memanipulasi Dokum untuk membunuh Dolce, pewaris Abbas, dan menyalahkan Canaan.

Count Abbas memintaku untuk menemukan kebenaran, jadi aku memerintahkan familiarku, Beeze, untuk menyelidiki. Melalui dia, aku menemukan Count Hussel menarik tali di balik itu semua. Dengan mengungkapkan kebenaran di depan Count Abbas, Dokum ditangkap, dan orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Dolce ditangkap satu per satu, menjerat seluruh kawanan dengan satu tali.

Tapi, tidak sesederhana itu bagi Count Hussel; Count Abbas tampaknya menuduh keluarga Hussel selain pria itu sendiri. Bersama dengan Dokum, istri Rotten juga ditangkap (Rotten adalah pelayan setia keluarga Abbas). Istri Rotten dihitung sebagai keponakan Hussel, dan setelah kematian Dolce, dia berencana untuk membuat dia dan anak Rotten mewarisi keluarga Abbas. Rotten ada di cabang keluarga Abbas, jadi tanpa Dolce, ada kemungkinan besar anak mereka akan diadopsi dan mengambil alih keluarga Abbas.

Saat aku meninggalkan Hutan Great Borf, aku membantu kereta Allie dalam perjalanannya ke Algria, tapi itu juga merupakan upaya Count Hussel untuk memanggilnya keluar, meniru surat seorang wanita bangsawan yang memiliki hubungan baik dengan Allie. Dia mencoba membunuhnya dengan serangan bandit palsu saat dia bepergian. Bagaimanapun, dia akan menjadi penghalang terbesar bagi rencana Count Hussel setelah kematian Dolce.

Aku kebetulan lewat, dan itu menyebabkan nasib diriku sendiri, Allie, dan seluruh keluarga Abbas saling terkait, menghancurkan ambisi Count Hussel. Canaan, yang menjadi budakku sementara itu, dibebaskan dari perbudakan kriminalnya.

“Bagus sekali, Canaan. Kamu bukan lagi budak kriminal."

Canaan menjalani pelatihan tempur di Hutan Great Borf setiap hari, jadi levelnya telah mencapai 170. Yang terbaik dari semuanya, dia bisa mengaktifkan sihirnya tanpa merapal. Selanjutnya, dia mempelajari sihir yang disebut [Sihir Penjara Api] yang tampaknya benar-benar gila. Kekuatan [Sihir Penjara Api] ini sangat luar biasa sehingga tidak bisa dibandingkan dengan [Sihir Api]. Satu serangan dengan sihir ini mampu meninggalkan kawah berdiameter tiga kilometer di Hutan Great Borf.

Canaan terdiam setelah aku mengucapkan kalimat itu.

"Apa yang salah?"

Aku sedang duduk di kursi dan berbicara dengan Canaan sambil minum teh, tapi reaksinya mengecewakan. Teh Count ini sangat enak. Ayo bawa beberapa daun teh saat kami pergi.

"Aku punya sebuah permintaan."

"Apa itu? Katakan padaku."

Canaan menatapku dengan ekspresi serius, sepertinya tertekan karena suatu alasan. Aku lemah terhadap penampilan seperti itu dari seorang wanita cantik.

“Tolong jadikan aku budakmu lagi!” [ED: ah ya ampun jangan omong kosong ini lagi]

"Hah?"

Aku penasaran apa yang akan dia katakan, dan dia memintaku untuk menjadikannya budakku lagi? Apa yang gadis ini katakan saat dia baru saja dibebaskan?

“Apa maksudmu semacam permainan budak?”

“Tidak, tidak! Itu bukan permainan!"

Bagus, aku tidak mau pergi denganmu kalau kamu mengatakannya.

"Aku tidak bisa melihatmu lagi, Master!"

“Eh?”

“Aku bisa melihatmu saat aku menjadi budak. Tapi sekarang…"