{LN} Garbage Brave (END)

Chapter 5 - Beast King Part 1

Eng Translator: NyX
Editor: Blast
Ind Translator: akuanu69

Ada Raja Naga di timur jauh, Raja Kerang di ujung utara, Raja Binatang di ujung barat, dan Raja Burung di ujung selatan.

Semua divine beast sangat kuat, dan bahkan Antia tidak bisa mengalahkan mereka kalau bertarung satu lawan satu. Tapi, Antia menjadi lebih kuat setelah bepergian denganku, jadi sulit untuk mengatakannya sekarang.

"Itu sangat besar!"

Aku mengunjungi Raja Binatang di ujung barat, dan itu besar. Mungkin sebesar kaisar naga? Yang ini sepertinya lebih tinggi; itu mungkin lebih besar dari kaisar naga.

"Ini adalah harimau putih yang terlihat sangat tidak realistis, kan, Tsukuru-kun?"

"Ini terlihat seperti harimau putih."

Yang membedakannya dari harimau adalah ia punya dua tanduk dan benda tajam seperti pedang yang mencuat dari masing-masing kakinya. Selain itu, ada aliran listrik yang keluar dari tubuhnya.

Alasan aku memilih divine beast yang disebut Raja Binatang ini pada awalnya hanyalah suasana hatiku, kurasa. Aku bercanda saat aku bilang bahwa tidak ada barisan antara Raja Kerang dan Raja Burung.

Aku ingin menyesuaikan keseimbangan gerakanku saat aku menggunakan peningkatan transformasi di kedua kaki. Oleh karena itu aku menginginkan lawan yang mampu bersaing dengan kekuatan dan kecepatanku.

Raja Burung adalah yang pertama aku abaikan karena namanya menyiratkan bahwa dia bisa terbang. Mungkin Raja Naga juga harus dikecualikan karena aku berasumsi dia bisa terbang juga. Dan Raja Kerang, yang menurutku adalah kura-kura, memiliki kesan spesialisasi dalam pertahanan, jadi mungkin aku bisa menguji kekuatanku, tapi tak bisa menguji kecepatan.
(Shell King. Sementara gw pake Raja Kerang dulu. Tar kl udah jelas baru gw ralat. Shell: tempurung, kerang, kerangka, sisik, kulit, peluru, granat)

Dengan kata lain, Raja Binatang ini adalah satu-satunya yang tersisa setelah mengecualikan tiga devine beast lainnya. Raja Binatang berada di ujung barat, yang merupakan tempat di mana gunung-gunung menjulang ke atas awan. Sepertinya tempat di mana seorang pertapa akan tinggal.

Raja Binatang sedang tidur di tempat seperti itu, tapi sepertinya dia menangkap kehadiran kami dan mengalihkan perhatiannya ke arah kami. Berkat tingginya, Raja Binatang, yang berdiri, terasa lebih kuat daripada kaisar naga.

Selain itu, aku telah melihat Raja Binatang dari beberapa waktu yang lalu dengan [Detailed Appraisal] ku, tapi itu bukan sesuatu yang bisa aku baca karena itu benar-benar kacau.

(Manusia Puny, pergilah dari sanctuary ku.)
(Puny: kecil & lemah)

Suara berderak bergema di pikiranku. Tampaknya Raja Binatang juga bisa menggunakan [Telepati].

(Maaf, tapi aku punya urusan dengan Raja Binatang, yang dikatakan sebagai devine beast.)

(Hou. Kau telah masuk ke sini setelah mengetahui bahwa itu adalah tempat perlindunganku, ya? Anak manusia kecil, sepertinya kau akan kehilangan hidupmu.)