Chapter 3 - Turning Point Part 4

413 49 3
                                    

Eng Translator: NyX
Editor: Onihikage
Ind Translator: akuanu69

Keesokan paginya, pertempuran melawan gerombolan monster berlanjut. Puluhan lusin monster di atas level 200 muncul, seperti hell bear dan musk leopard. Mereka mungkin adalah kekuatan utama.

Saat hell bear maju ke depan, menyebabkan bumi berguncang, sihir penghancur Canaan yang tersebar luas meledak. Bau bulu dan daging yang terbakar menutupi area sekitarnya, menandakan dimulainya pertempuran. Hannah dan Sanya maju ke depan.

"Wow!"

Tanpa melewatkan kesempatan, Hannah mengalahkan hell bear sampai mati. Lagi pula itu sudah di ambang kematian karena sihir Canaan. Dia kemudian menendang musk leopard dan meledakkan kepalanya.

"Haiyah!"

Pada saat yang sama, Tomahawk Kaisar Dragon Fang Sanya juga menjatuhkan kepala hell bear.

"Aku juga tidak akan kalah!"

Canaan mengumpulkan kekuatan sihirnya dan melepaskan Gatling Fire. Sihir un-casting-nya (tanpa rapalan) juga mengikuti target. Gatling Fire terkadang dihindari oleh monster yang bergerak cepat seperti musk leopard, tapi meski begitu, sekitar dua puluh dari mereka mengalami kerusakan yang signifikan.

“Baiklah, aku juga akan menjadi liar. Canaan, minta Hannah dan Sanya untuk perlindunganmu."

"Baik!"

Aku belum melakukan apa-apa sampai saat itu karena kentang goreng kecil level 100 tidak berkontribusi secara signifikan untuk kenaikan levelku, tapi aku tahu ada sesuatu yang sangat kuat di balik kekuatan utama.

“Hannah, Sanya, aku akan serahkan gorengan padamu!”

“Y-ya! Serahkan padaku!"

"Sampai jumpa, Master!"

Aku melompati monster yang mereka berdua lawan dan memutuskan untuk bertemu dengan orang yang mendekat dari belakang.

(Tsukuru, musuh yang tangguh ada di depan. Tetap waspada!)

(Ya, aku merinding selama beberapa waktu. Aku yakin ada monster absolut di sekitar sana.)

Tiba-tiba aku berhenti karena terkejut, seolah-olah aku telah menabrak dinding.

"Apa?!"

Aku menggigil.

"Ya ampun, aku tidak pernah berpikir seseorang akan datang, apakah kamu manusia?"

"Ya ampun, aku tidak pernah berpikir seseorang akan datang, apakah kamu manusia?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok seorang wanita melayang di udara tepat di depanku.

“Mungkinkah itu manusia…”

Dia sendiri terlihat seperti manusia, dan sangat cantik dalam hal itu. Rambut peraknya yang panjang dan lurus berayun indah di sekelilingnya. Dia seperti bidadari. Apa lagi matanya berbeda warna, satu emas dan satu perak. Saat dia menatapku, ada ketenangan murni pada ekspresinya yang sepertinya membuatku tertarik.

{LN} Garbage Brave (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang