Chapter 6 - Canaan Part 3

476 65 0
                                    

Eng Translator: NyX
Editor: Onihikage
Ind Translator: akuanu69

Canaan POV

Bagaimana ini bisa terjadi padaku? Aku berusaha keras untuk memenuhi tugasku, dan aku berjanji setia pada lord... tapi sekarang aku telah dipenjara karena pembunuhan putra lord, Master Dolce.

Hari itu, memang benar bahwa aku berada di dekat tubuh Master Dolce. Tapi itu karena aku mendengar Master Dolce diserang oleh seseorang, jadi itu adalah tuduhan yang mengerikan untuk mengatakan bahwa akulah yang membunuhnya. Akhirnya, aku dinyatakan bersalah di pengadilan.

Kenapa? Meskipun aku belum melakukan apa pun! Itu semua karena pria yang memanggilku ke sana dan memberikan bukti palsu. Aku mendengar suaranya, jadi aku menuju ke tempat kejadian Master Dolce terjadi, hanya untuk menemukan mayatnya. Orang yang muncul di TKP tepat setelah aku adalah Master Dokum.

Master Dokum memiliki posisi terkenal sebagai kepala penyihir di rumah Count Abbas, tapi aku tidak begitu menyukainya karena aku tidak pernah mendengar rumor yang baij tentang dia. Master Dokum adalah alasanku ditangkap dan dijebloskan ke penjara, dan alasanku berada di sini sekarang.

Untuk beberapa alasan, aku dihukum karena membunuh Master Dolce, putra dan pewaris keluarga Count, tapi aku jadi budak kriminal. Aku tahu bahwa kalau seseorang membunuh orang biasa, mereka akan jadi budak, tetapi aneh bahwa meskipun aku dihukum karena membunuh pewaris keluarga Count, hukumanku adalah dijadikan budak, bukan hukuman mati.

Aku menghabiskan beberapa hari di penjara. Makanan jarang diberikan, dan apa yang diberikan terasa mengerikan. Bahkan air kami pun kotor.

Kenapa ini terjadi...

Apa yang kulakukan pada mereka...

Aaahhh...

Sebelum aku menyadarinya, aku sedang dipindahkan ke suatu tempat dengan kereta.

Aaahhh...

Saat aku tersadar lagi, seorang pria muda dengan rambut dan mata hitam menawariku makanan. Jadi dia adalah master yang membeliku ... Apa yang akan terjadi padaku sekarang?

Budak kriminal tidak punya hak. Mereka bahkan tidak diperlakukan sebagai manusia, seperti budak pada umumnya. Mereka seperti ternak, atau lebih buruk lagi.

Master menyuruhku makan di meja. Enak sekali... apakah rasanya enak karena aku sangat lapar, atau karena itu adalah sesuatu yang belum pernah kumakan sebelumnya?

Aku kehilangan kesadaran lagi, setelah mengisi perutku untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.

Aku ... di tempat tidur? Aku... sebagai budak kriminal... tidak mungkin aku bisa tidur di ranjang. Itu pasti mimpi... Lalu aku melihat seorang pemuda berambut hitam makan di depanku di ruangan gelap ini. Ah, mata kami bertemu.

"...Kamu mau?"

Baunya sangat enak sehingga tanpa sadar aku mengangguk. Saat aku duduk di kursi, pemuda itu memberiku sesuatu yang berwarna putih. Apa ini nasi? Aku memakannya beberapa kali di jamuan makan Count Abbas, tapi tidak terlalu enak.

Aku membawanya ke mulutku dengan garpu. Hm! Oh, enak sekali! Perbedaan antara nasi ini dan nasi Count seperti langit dan bumi. Aroma yang sedikit manis tercermin dari rasanya, bersama dengan umami yang menyebar melalui mulutku saat aku mengunyah. Daging dan sayuran tumis sangat cocok dengan itu.
(Umami: rasa yang enak dan gurih. Sc: kompas)

Aku memakannya dengan polos. Aku merasa ini adalah pertama kalinya dalam hidupku memakan makanan yang selezat ini. Perutku kenyang, jadi sekali lagi aku menjadi mangsa kelelahan...

Matahari pagi menyelimutiku dengan lembut, dan aku merasakan pagi yang sangat menyenangkan untuk pertama kalinya setelah sekian lama. ... Ah, aku sekarang adalah seorang budak... Aku di atas ranjang... tapi di ranjang sebelahku... seperti ada seseorang di sana...

Saat aku melihat lebih dekat, pemuda berambut hitam itu sedang tidur.

Pemuda ini adalah master yang membeliku... tapi agak sulit untuk menyadarinya. Apa dia mengaktifkan suatu skill?

Bagaimanapun, rambut hitam itu sangat indah. Ini adalah pertama kalinya aku melihat rambut hitam yang begitu indah. Kalau aku menyentuhnya, aku akan dimarahi, kan? Tapi entah kenapa tanganku muncul secara alami di rambut yang sepertinya menyenangkan untuk disentuh.

Ini sangat lembut. Rambut yang lembut dan halus... sungguh membuat iri. Rambutku tidak begitu menyenangkan karena keriting, kaku, dan bergelombang. Aku perhatikan masterku berbalik beberapa saat setelah aku menyentuh rambut hitamnya yang indah.

Hukuman macam apa yang menungguku kalau dia melihat pemandangan seperti barusan? Untuk alasan itu, aku menekan keinginanku untuk lebih menyentuhnya dan hanya melihat wajah master tertidur. Itu...? Kalau dipikir-pikir... Kapan terakhir kali aku bisa berpikir jernih?

Sesaat kemudian, Master bangun.

"Selamat pagi, Master."

Cara dia menatapku, masih setengah tertidur, dengan matahari pagi mengintip melalui jendela di belakangnya, sangat menyilaukan.

"Selamat pagi. Bagaimana perasaanmu?"

"Benar, aku merasa baik. Ini seperti semua yang aku alami sebelumnya hanyalah sebuah kebohongan."

Untuk beberapa alasan, itu tentu membuatnya tersenyum. Aku hanya seorang budak, tapi...

"Sungguh? Syukurlah, aku senang mendengarnya."

Setelah Master turun dari tempat tidur, kami pergi ke sumur di belakang penginapan dan mencuci muka. Lalu aku menyadari, kupikir aku terlihat sangat kacau, kan?

Aku tidak bisa mengingat sudah berapa lama sejak terakhir kali aku membasuh tubuh. Aku bau, kan ...? Eh, Master pasti berpikir aku bau !?

Saat aku kembali ke kamar, Master telah menyiapkan makanan. Eh? Dari mana asalnya semua itu? Apa dia punya item box?

Makanan yang dia siapkan sangat enak, dan aku makan terlalu banyak. Kalau dipikir-pikir, aku juga makan sesuatu yang enak tadi malam tapi... Aku tidak bisa mengingatnya sama sekali, ingatanku sangat kabur.

"Sekarang aku memikirkannya, aku belum memberitahumu namaku. Aku Tsukuru Sumeragi. Aku membelimu kemarin."

"Ah iya. Namaku Canaan. Terima kasih banyak. Master!"

"Sejujurnya, aku benar-benar kehabisan uang sekarang!"

"... Eh?"

"Itulah kenapa kita perlu keluar dan menghasilkan uang."

Aku tidak bisa menahan diri untuk berhenti sejenak sebelum berkata, "Ya ..."

"Untungnya, aku adalah [Chef], jadi kurasa aku bisa menghasilkan uang dengan menjual makanan. Aku mau kamu membantuku."

Serius! Apa dia membeli seorang budak saat dia tidak punya uang !? Itu berbahaya, master ini gila! Jadi, karena Master adalah [Chef], itu sebabnya kami akan menjual makanan? Yah, kalau kami bisa menjualnya dengan mudah, kami tidak akan mendapat masalah!

"Untuk saat ini, aku akan pergi ke tempat Sidele dan berkonsultasi dengannya tentang hal ini."

"Eh? Sidele? Yang ..."

"Sidele yang dari Toko Umum Sidele. Itu toko besar, kau pernah mendengarnya, kan?"

Aku kenal! Apakah Master kenal dengan paman Sidele? Dia adalah teman ayahku, yang meninggal dua tahun lalu, dan aku ingat bermain-main dengannya sejak aku masih kecil. Dia sangat baik padaku di pemakaman ayahku, dia adalah orang tua yang baik hati yang peduli padaku setelah aku menjadi sangat kesepian.

"Ya, aku kenal dia!"

{LN} Garbage Brave (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang