Bab 36

226 50 3
                                    

Setelah mengantar Joy dan anak-anaknya pulang, Wendy mampir sebentar ke kliniknya. Kliniknya memang masih sepi, mungkin orang-orang sekitar belum banyak yang tahu.

Dia duduk di kursi kerjanya, dibukanya buku catatan pasiennya yang belum banyak. Rata-rata pemilik hewan yang datang ke klinik adalah mereka yang ingin mensterilkan kucing dan anjing. Tidak ada penyakit yang serius, tak ada satu hewan pun yang dirawat inap. Membuat Wendy  bisa meninggalkan kliniknya kapan saja.

Setelah selesai memeriksa data, Wendy menaruh kembali berkasnya di laci. Di dalam lacinya, Wendy melihat kunci mobil milik Seungwan. Di kunci itu ada gantungan kunci berbentuk kerang. Wendy ingat, hari ini dia harus mengambil mobil lama adiknya di bengkel.

Wendy segera menyambar kunci itu. Sesekali dia memainkan kerang yang tergantung. Sepertinya Seungwan membuatnya sendiri.

Dia amati bentuk kerang itu. Cantik. Pantas saja Seungwan memakainya sebagai gantungan.

"Bagaimana om? Mobil adik saya sudah bisa ?" Tanya Wendy pada pemilik bengkel.

"Sudah. Hampir empat tahun tidak dipakai, mesinnya ngadat. Sekarang sudah bisa kok."

"Sini, biar kucoba."

Pemilik bengkel itu menyerahkan kunci mobil pada Wendy.

"Aku sudah bawa kuncinya. Yang anda bawa kunci cadangannya. " Dia kemudian segera masuk kedalam mobil sport berwarna biru milik Seungwan. Rasanya seperti dia sudah terbiasa menaiki mobil mahal itu.

Wendy berkeliling jalan sekitar bengkel. Saat dirasa mobilnya sudah enak dinaiki, Wendy kembali memakirkan mobil itu di halaman sekitar bengkel.

"Wah, sudah sip om. Siap dibuat ngebut. " Ujar Wendy tersenyum .

"Jangan ngebut. Ingat saudaramu mati karena mobil itu."

"Isshhh....sudahlah tidak usah diungkit. .....mobil ini kubawa ya om. Terima kasih sudah merawatnya selama ini."

"Iya. Titip salam untuk ayahmu."

"Ok..om...pergi dulu ya !"

Wendy berkeliling jalanan kota membawa mobil Seungwan.

🎵You got me feeling like a
psycho psycho
uril bogo malhae jakku jakku
dasi an bol deut ssaudagado
buteo danini marya
ihaega an gandae
usgijido anhdae🎵

Dia menirukan lagu yang diputarnya di mobil. Mendadak ia teringat dengan Joy.

'Sayang sekali dia sudah punya suami dan anak. Umur berapa memang dia ? Masih terlalu muda untuk menjalin rumah tangga.

Apa dia hamil duluan ? Aku tidak pernah melihat suaminya. Ahh...besok aku tanyakan saja pada Wheein dan anak-anak tentang siapa Daddy mereka ?'

Wendy kembali bernyanyi. Kepalanya ia goyangkan kekiri-kanan menikmati alunan lagu, Dia berhenti bernyanyi saat matanya menangkap benda persegi panjang di laci mobil  yang terbuka.

Wendy mengambil benda itu, karena penasaran ia menepikan mobilnya dipinggir jalan. Dia amati ponsel lama milik seungwan.

Dia penasaran, mungkin penyebab Seungwan kecelakan  bisa dia cari tahu di ponsel ini.

'Pasti ada alasan kenapa Seungwan ngebut. Ingin bertemu siapa dia? Apakah dia bertengkar dengan pacar pria-nya itu?'

Wendy mencoba menekan tombol power, tapi ponsel itu tidak mau hidup. Tentu saja, kan sudah tidak dinyalakan selama tiga tahun lebih. Dia mengambil charge ponsel di tasnya. Ternyata kabel pengisian daya-nya berbeda jenis.

Reality (Wenjoy)*Revisi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang