Bab 9

245 42 1
                                    

"Joy,  mau kuantar pulang ? "

Seperti biasa, Joy hanya menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu. "

"Ini masih pagi. Akan lama jika menunggu bus di halte. " Wendy memaksa.

"Kenapa sih kamu hobi sekali memaksaku?"

"Kalau tidak mau dipaksa makannya nurut. "

"Baiklah, antarkan aku. Tapi aku tidak mau pulang. " Joy akhirnya menyerah karena Wendy akan seperti seekor lalat, terus menempel padanya kalau tidak memperoleh apa yang ia mau.

"Mau kemana? Sarapan dulu yuk?"

"Tidak usah. Antarkan aku ke tempat suatu tempat. Nanti aku beri tahu lokasinya. "

"Kemana ? Ke gereja ? Ayok kita kesana, ikrarkan janji suci. Aku siap meminangmu jadi istriku. " Ucap Wendy sambil berusaha meraih tangan Joy. Tapi berhasil ditepis gadis itu.

"Hentikan kekonyolanmu, wan. Antarkan aku ke penampuangan hewan terlantar."

Wendy sedikit heran mendengarnya. " Penampungan hewan terlantar? Ok...ayok..sini kubawakan tas mu. "

"Tidak usah, terima kasih. "

Hati Wendy senang sekali. .. Akhirnya gadis ini mau juga menaiki mobilnya. Dalam perjalanan Joy memberi arahan pada Wendy menuju lokasi yang dia maksudkan.

Setelah sampai Joy segera masuk dalam bangunan yang cukup luas. Di tempat itu hewan yang terlantar di jalanan dirawat dan dijinakkan dengan baik, Ternyata Joy adalah salah satu relawan disana.

Wendy hanya mengikuti Joy dari belakang dan memperhatikan anjing dan kucing disekelilingnya. Sudah lama ia tak bertemu dengan hewan - hewan peliharaan. Biasanya setiap hari pasti ada saja hewan yang harus dia obati.

Melihat Joy menggendong dan menyuapi seekor anjing yang lemas membuat hati Wendy menghangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat Joy menggendong dan menyuapi seekor anjing yang lemas membuat hati Wendy menghangat. Gadis itu seperti bertambah cantik berkali-kali lipat.

"Dia tidak mau makan?" Tanya Wendy menghampiri.

"Hmm...terakhir aku kesini dia sangat lincah. "

"Coba kulihat. " Wendy memeriksa keadaan anjing itu. "Disini ada dokter hewan?"

"Ada relawan dua orang, tapi mereka sedang berada diluar kota."

"Apakah disini ada spuit dan obat-obatan ?"

"Ada, di dalam." Seorang ahjussi menjawab pertanyaan Wendy.

"Bisakah tuan menunjukkan padaku?"

"Tentu. "

Wendy mengamati beberapa merk obat disana. Setelah membaca komposisi kandungan obat pada kertas yang menempel pada botol, Wendy mengambil salah satu obat dan menyuntikkan pada anjing itu sesuai dosis.

Reality (Wenjoy)*Revisi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang