"Selamat pagi, yeobo."
Seulgi mendekap tubuh Irene yang masih memejamkan mata. Merasa sang isteri tidak kunjung bangun, Seulgi menindihnya dan mengecup seluruh wajahnya mulai dari kening, pipi, hingga bibir.
Sang wanita terusik.
Tubuhnya masih lelah setelah melayani Seulgi semalaman. Mereka merayakan anniversary pernikahan yang ke - tiga.
"Yak Seulgi-yah. Stopppppp. Jangan mengangguku. Aku masih ngantuk...." Racau Irene, suaranya parau.
Kakinya memancal betis seulgi.
"Bangun. Sudah pagi. ".
"aahhh. Aku benar-benar ngantuk. Hari ini aku libur. " Gumam Irene.
"Biarkan aku tidur !" Irene gemas, ingin ia melempar beruang itu ke kutub Utara.
Seulgi malah menggelitiki perut Irene. Membuat ibu satu anak itu tertawa histeris di pagi hari.
Tanpa mereka sadari ada seorang bocah lelaki masuk diam-diam dan naik ke ranjang mereka.
Sang bocah menyelundup masuk ke dalam selimut, membuat orangtuanya yang asik bercanda terkejut setengah mati.
Pasalnya mereka hampir toples. Beruntung Irene masih menggunakan celana dalam dan bra.
Seulgi ???
Dia berusaha meraih celananya di lantai sebelum Jeno melihat sesuatu yang tidak patut untuk dilihat.
Bukan karena apa-apa. Anaknya itu sangat kepo. Kalau sampai dia melihat aset Seulgi bisa-bisa anaknya minta yang macam-macam. Seperti kemarin waktu mereka mandi bersama.
"Dedi, eno mau pegang belalai unya dedi yang anjang. "
Seulgi mati kutu tidak bisa menuruti keinginan Jeno. Bisa hancur barangnya dibuat mainan. Akhirnya dia mengajak Jeno bermain air agar lupa dengan apa yang ia inginkan.
Irene meraih kaos putih milik seulgi di atas headboard dan segera memakainya.
Mukanya kesal karena merasa tidurnya terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality (Wenjoy)*Revisi*
FanfictionDihadapan laut yang merangkul pantai, Wendy menumpahkan keluh kesahnya. "Aku tidak pernah menyangka cinta Luhan begitu dalam. " Tangan Wendy mengaduk-aduk pasir didepannya dengan gelisah. Digalinya pasir itu sampai matanya tertuju pada sebuah kulit...