Bab 34

225 49 1
                                    

"Halmeuni." Di pagi hari di rumah kediaman Park sudah berisik oleh tingkah dua bocah kembar bernama Renjun dan Sihyun. Mereka sudah mandi dan berpakaian rapi. Dan kini berlarian di dalam rumah sederhana itu.

"Jangan lari-lari dalam rumah." Joy dan Wheein mengikuti dua bocah itu dan berusaha menangkap mereka. Ini biasa terjadi saat dua bocah itu terlalu bersemangat. Ibu Joy hanya tersenyum sambil menonton serial tv favoritnya di pagi hari.

"Oh. Kalian nampaknya sangat bersemangat sekali.hmm." Sunkyu bertanya pada dua bocah itu dan dibalas dengan mata berbinar yang memancar dari dua bola mata mereka.

Dua bocah itu kemudian naik ke pangkuan Sunkyu. Renjun mencium pipi neneknya. Begitu pula Sihyun. Sunkyu tertawa merasakan geli di pipinya.

"Ayok kiddo...mari kita sarapan dulu." Joy menggendong Renjun. Kemudian membantu Sihyun turun dari neneknya.

" Kenapa mereka sangat gembira sekali, Joy. Rapi sekali. Mau kemana?"

"Kita diundang sama rekan kerjaku ke pesta ulangtahun anaknya, umma. "

"Yeay. Kita mau ke pesta. Banyak kue dan pelmen. " Teriak Sihyun. "Yeay. Enjun mau lihat Boneka Olaf yang besal."

"Siapa? Rekan kerjamu di rumah sakit?"

"Irene unnie. .anaknya yg sebaya dengan si kembar berulang tahun hari ini.

"Pergi hanya dengan anak-anak? Mau kutelpon Sungjae untuk mengantar kalian?"

"Umma !" Joy mendelik pada ibunya.

"Kenapa"?

"Berhenti menjodohkan ku lagi dengan dia. Aku belum siap menjalin hubungan dengan pria lagi. "

Sunkyu menghela nafas perlahan. Cukup merasa bersalah karena sudah mencampuri urusan pribadi putrinya.

"Yasudah kalian sarapan dulu sebelum berangkat. Hati-hati di jalan. Kamu yakin bisa handle mereka sendiri? Ajak saja Wheein. "

"Tidak usah umma. Aku sudah sering mengajak mereka tanpa pengasuh. Mood mereka sedang bagus hari ini. Semoga tidak rewel".

__________________

"Happy Birthday Jeno....happy birthday Jeno........."

Lagu ulang tahun untuk putera semata wayang Seulgi dan Irene menggema di Mansion milik keluarga Bae. Irene memilih tema superhero dan mendandani anaknya dengan kostum Iron Man, karakter favorit Jeno.

Tepuk tangan meriah menyambut Jeno yang baru saja meniup sebuah lilin yang berbentuk angka tiga.

Seulgi mengangkat tinggi-tinggi tubuh Jeno agar anaknya itu bisa melihat antusiasnya tamu yang merayakan hari lahirnya.

Tamunya memang tidak banyak, hanya keluarga, beberapa tetangga dekat, serta rekan kerja seulgi dan Irene. Termasuk Joy.

"Selamat ulang tahun, cucu halmueni yang tampan". Tiffany mengambil Jeno dari gendongan Seulgi dan menghujani pipi gembulnya dengan ciuman.

"Ehehehehhe,,,,stoph amoni,,,elii.....eno eli,,,hiihihihi". Jeno terkekeh sambil meronta.

Tiffany menurunkan anak itu, Jeno langsung berlalu menuju pelukan ibunya.

"Mana ada Iron Man yang menempel terus pada ibunya seperti itu ? " goda taeyeon pada cucunya. Jeno hanya cemberut dan menenggelamkan wajahnya di dada Irene.

"Jeno tidak mau main sama teman-teman yang lain? mereka baik sudah datang kesini lho, merayakan ulang tahun anak daddy ini." Seulgi menghampiri anaknya yang sepertinya mulai badmood.

Reality (Wenjoy)*Revisi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang