Vote 🐣
Joy membuka matanya perlahan, ia tidak sadar telah tertidur di mobil. Empat setengah jam perjalanan Namhae - Seoul terasa melelahkan.
Ia terbangun mendengar suara berisik disampingnya. Joy tidak bisa menahan senyumnya.
"Sssstttt.....diam enjun...nanti mami angun. " Sihyun menaruh jari telunjuknya di bibir , menirukan neneknya saat mengomel waktu menyuruh mereka diam.
"No..mami tidul, Nuna. Ayo nanyi lagi. ...baby sharkkkk..dududuuduu. Mami shark..dududududuududu Aye aye". Bocah lelaki malah menyanyi semakin berisik.
"Stoppp. Cuala enjun hhelek" Sihyun melempar Renjun dengan boneka olaf yang ia genggam daritadi.
Renjun yang tidak terima membalas dengan melempar boneka itu kembali ke arah Sihyun. " cuala siyun cuga helekk....Wlekkkk". Ejeknya.
Seperti perang, keduanya saling melempar boneka. Sampai akhirnya boneka Olaf itu jatuh dari mobil karena tidak sengaja dilempar renjun ke jendela yang terbuka.
Mata Sihyun sudah berkaca-kaca saat Joy sudah sepenuhnya sadar dan menatap lamat-lamat kedua anaknya.
"Kalian kenapa? Sudah mami bilang tidak boleh saling bertengkar. Siapa yang mulai duluan?"
"Huaaaaa.hikx...hikx...hikx....." Sihyun malah menangis.
"Renjun....." Joy menatap putra bungsunya yang memasang wajah innocent .
"Ne mami ...." bocah lelaki itu memberikan senyuman sambil mengedip-ngedipkan matanya.
'Aigoo....handsome sekali sih kamu, nak.' batin Joy masih memandang sang putera.
"Mami sudah bilang kan, jangan nakal pada Noona - mu. "
"Enjun gak nakal mami.....enjun gak cengaja empal Olaf Ampe atuh. Enjun cuga cayang olaf. "
"Mamiii....olafff mati...huaaaaa." Sihyun menangis semakin jadi.
Joy merengkuh sihyun, mendudukkan anak itu dalam pangkuannya. "cup..cup...cup..diam sayang. Inget..anak cantik gaboleh cengeng. Nanti gak cantik lagi.
Renjun tidak sengaja sayang, nanti kita ambil olafnya ya. Olaf belum mati. " Joy menyeka air yang mengalir dari pelupuk mata puterinya.
"Mami " Sihyun sesenggukan dan menenggelamkan wajahnya pada dada ibunya.
"Renjun...be a good dongsaeng. Minta maaf sama Nuna. " Joy menatap puteranya yang mengerucutkan bibir.
"Enjun Sowwi siyun Nuna...." Ucap Renjun sambil melirik nuna-nya yang sudah berhenti menangis
Sihyun menatap adiknya dengan menjulurkan lidah, mengejek. Merasa diatas angin karena Joy memarahi Renjun.
"Good boy. " Joy mencium bibir puteranya yang masih mengerucut.
"Sihyun ... minta maaf juga sama Renjun.
"Wae? Siyun gak salah. " Puterinya protes.
Joy mengelus pipi gembul sihyun dengan lembut. "Gaboleh mengejek adik Renjun sayang, seorang kaka harus sayang sama adik. "
"Yeah..nuna melet lidah ke enjun mami...Nuna ejek enjun. Nuna nakal. Katanya cuala enjun helekk" Adu Renjun dengan nada excited.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality (Wenjoy)*Revisi*
FanfictionDihadapan laut yang merangkul pantai, Wendy menumpahkan keluh kesahnya. "Aku tidak pernah menyangka cinta Luhan begitu dalam. " Tangan Wendy mengaduk-aduk pasir didepannya dengan gelisah. Digalinya pasir itu sampai matanya tertuju pada sebuah kulit...