Bab 12

212 39 0
                                    

Sekarang pria yang bernama Shon Seungwan begitu menarik di mata Park Joy. Perawakannya yang begitu gagah, tampan, dengan kulit putih lembutnya. Ditambah dengan kegesitan dan kecerdasannya dalam menangani pasien membuat Joy tidak bisa menyimpan lagi kekagumannya.

Kemarin Wendy mengorbankan dirinya untuk dimarahi dokter Song karena salah mendiagnosa penyakit pasien. Padahal itu adalah kesalahan Joy.

Pria itu rela dimaki-maki dengan umpatan atas kesalahan yang tidak ia lakukan.

Sejak saat itu sikap Joy terhadap Wendy berubah total. Dia mengagumi pria yang sekilas mirip Olaf dalam film Frozen itu.

Bukan hanya daya tarik fisiknya saja, tetapi juga kecerdasan, keberanian, dan kegentlean yang ditunjukkannya.

Seungwan yang kaku telah menjelma menjadi sosok lelaki  yang penuh dengan sejuta pesona.

"Kamu tidak apa dimarahi dokter Song seperti itu ?. Kamu tidak di skors kan ?" Joy bertanya pada Wendy yang baru saja keluar dari ruangan dokter senior yang membimbing mereka.

Bola mata Wendy bertemu dengan tatapan penuh ketakutan dan kekhawatiran yang ditunjukkan oleh Joy.

Dada pemuda itu bergemuruh. Jantungnya berpacu cepat. Ia begitu bahagia melihat betapa gadis ini perduli padanya.

Wendy sudah bisa merasakan bahwa lampu hijau sudah menyala merobohkan pertahanan gadis itu. ',Persetan jika dia sudah punya pacar. Yang menikah saja bisa cerai. Apalagi cuma pacaran'. Dari berjuta pengalaman yang sudah ia alami bersama ratusan gadis-gadis di Toronto sana, Wendy tahu bahwa Joy sudah terperangkap dalam pesonanya.

Gadis itu sudah jatuh, tinggal di gas sedikit saja, maka Joy akan berada dalam dekapannya sebentar lagi.....

________________________________

"Weekend ini ada acara tidak?" Jeongyeon bertanya pada wendy yang tiduran di kamar jaga.

"Belum ada. Kenapa ?"

"Berenang yuk.  Aku sudah ajak yang lain. " Ajak Jeongyeon.

"Kemana ?" Tanya Wendy.

"Carebbean Bay. "

"Malas ah. Terlalu ramai. "

"Yah... Terus mau dimana ?"

"Ke Villa ayahku saja. Dipinggir kota. Suasananya sepi. Ada kolam renangnya juga. Kalian bisa berenang sepuasnya. " Ucap Wendy.

"Wah. Boleh juga . Kan gratis . Lumayan. " Ujar Jeongyeon senang.

"Benar yang lain ikut?" Tanya Wendy lagi.

"Iya. Aku, nayeon, dahyun, pacarnya dahyun, dan Joy. "

Mendengar nama gadis incarannya membuat telinga Wendy menjadi lebih peka berkali-kali lipat. "Joy tidak bersama pacarnya?"

"Tidak. Pacarnya sibuk. Kau mau ajak pacarmu?"

Wendy hanya menggelengkan kepalanya. " Kita berangkat kapan?"

"Besok siang saja. Sekalian menginap. "

"Ok. Kasih tahu yang lain ya. "

"Ok boss. " Jeongyeon kemudian meninggalkan Wendy dengan semangat.

Dia akan memberitahukan kabar pada yang lain. Liburan gratis. Siapa yang bisa menolak?

___________________________

Hari Sabtu Siang mereka berangkat ber-enam menggunakan dua mobil, mobil Wendy dan mobil Jeongyeon. Karena hanya Wendy dan Joy yang tidak membawa pasangan dan mobil Wendy hanya bisa diisi oleh dua orang, maka Wendy berangkat bersama joy. Tentu hal tersebut malah membuatnya semakin senang.

Reality (Wenjoy)*Revisi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang