Bab 6

265 48 2
                                    

SEOUL MEDICAL CENTRE

Dengan panik ny. Tiffany Son dan Kang yarim mengikuti sebuah ranjang berjalan yang membawa seorang pria muda dengan telapak tangan penuh dengan darah yang terus menetes. Nampak luka sayatan yang cukup dalam ada  di pergelangan tangan pemuda itu.

"Seulgi  ...tolong bertahan, sayang. " Tiffany terus terisak. Putera sulungnya saat ini sedang bertarung meregang nyawa.

"Oppa....seulgi oppa...Bangun." Yerim mengguncang tubuh kakaknya, ia  tidak kalah histeris melihat oppa kesayangannya tidak sadarkan diri.

"Tolong nyonya dan nona tunggu disini. Biar dokter segera melakukan tindakan" Ujar salah satu petugas UGD.

Tiffany dan Yeri hanya bisa pasrah melihat Kang Seulgi masuk ke ruang UGD. Mereka berdoa semoga seulgi masih bisa diselamatkan.

"Ini semua salahku. Seulgi membunuh dirinya karena Umma, Yeri. " Tiffany duduk di kursi ruang tunggu, dengan air mata masih mengalir deras.

Yeri hanya melihat ibunya dengan tatapan iba. Ia sangat mengenal ibunya, ia juga mengenal seulgi lebih dari siapapun. Yeri faham masalah apa yang menjerat kakaknya sampai dia nekat ingin membunuh dirinya sendiri.

"Kalau saja Umma tidak mengusir Sunmi lima tahun yang lalu, seulgi tidak akan senekat ini. " Ucap Tiffany, isakannya semakin nyaring.

"Sudahlah umma, Sunmi unnie dan bayinya sudah tenang di surga. Kita  berdoa saja, minta ampun pada Tuhan atas kesalahan yang pernah kita perbuat pada mereka." Ucap Yeri

Sunmi adalah kekasih Seulgi sejak SMA. Tiffany tidak pernah merestui hubungan keduanya karena Sunmi berasal dari keluarga miskin. Tapi karena cinta mati, seulgi masih nekat menjalin hubungan dengan gadis itu. Keduanya berpisah karena Seulgi dipaksa Tiffany melanjutkan study ke Jepang.

Dua bulan setelah kepergian Seulgi, Sunmi menemui Tiffany dan bilang kalau dia mengandung benih seulgi. Tiffany meminta Sunmi untuk tidak mengganggu hidup puteranya lagi. Dia menyuruh Sunmi menggugurkan kandungannya.

Setelah beberapa bulan Tiffany tidak mendengar kabar tentang Sunmi, ia terkejut karena Sunmi dikabarkan meninggal saat akan melahirkan. Gadis itu mengalami pendarahan yang mengakibatkan dia dan sang bayi tidak tertolong.

Tiffany dan Yeri simpan rahasia itu rapat-rapat. Sampai akhirnya Seulgi tahu. Seulgi sangat terpukul dan ia ingin membunuh dirinya sendiri karena merasa bersalah tidak bisa melindungi wanita yang ia cintai dan buah hati mereka.

"Umma sadar selama ini sudah terlalu mengekang hidup kakakmu, Yer. Aku menyesal." Ucap tiffany tersedu-sedu.

"Sudahlah, jangan fikirkan masalah itu lagi. Yang penting saat ini kita doakan saja semoga oppa selamat. "

Tiffany memeluk erat puterinya. Air matanya masih mengalir tidak mau berhenti. " Ya Tuhan, jika engkau menyelamatkan Seulgiku, aku berjanji tidak akan meminta dia menuruti segala keinginanku lagi. Aku akan membiarkan dia bebas memilih jalan hidup yang dia sukai. "

_____________________________

"Haloo...wan ah." Wendy berada di apartemennya, membaringkan diri di sofa nan empuk, menonton tv sambil menelpon saudara kembarnya.

"Wen, bagaimana ? Apakah kamu sudah bertemu Bae joohyun itu? " Tanya seungwan to the point.

"Belum, kamu tenang saja. Appa sudah memberikan alamat rumahnya. Besok aku akan segera kesana. " Ucap Wendy enteng.

"Cepat, Wendy. Kamu harus segera mengencani gadis itu agar aku bisa cepat pulang. Aku sudah tidak tahan disini. Gadis - gadismu terus menggodaku. Aku sama sekali tidak tertarik dengan mereka.

"Kamu tahu ? Bahkan gadismu yang bernama Stella itu berhasil melorotkan celana dalamku. Dan dia heran kenapa punyaku tidak berdiri. Ya tentu saja,.... punyaku kan cuma berdiri kalo yang elus Luhan. " Curhat Seungwan.

Wendy tertawa lebar. Sangat lebar sampai dia hampir terjatuh dari duduknya. Cerita Seungwan lucu sekali. "Hahahahahhahahahahaha" Heh...kamu pikir aku tidak ? Loohanmu itu selalu berusaha memperkosaku. Untung saja aku bisa menghindar. "

"Kamu apakan Luhan ?"

"Tidak kuapa -apakan. "

"Awas saja kalau kamu menyakitinya. " Ancam Seungwan.

"Dia cuma ngembek karena aku tidak mau dicium, padahal aku sudah beralasan kalau aku sedang flu. "

"Apa susahnya tinggal cium saja?"

"Kamu gila? Tidak mau. Memangnya kamu mau jika kusuruh bercinta dengan Stella? " Tanya Wendy.

"Yah...tidak mau. Amit-amit. "

"Nah kan...aku sama. Tidak Sudi bibirku dikecup bibir ikan Lohanmu yang monyong itu. "

"Yasudah...tapi kumohon minta maaflah pada Luhan wend. Luhan itu sensitif sekali. Dia pasti sedih. " Mohon Seungwan.

"Iya...besok aku akan menemuinya. " Ucap Wendy.

"Ok. Terima kasih wend. "

"Eh, wan ah... Apakah kamu dekat dengan Park Joyi? " Tanya Wendy penasaran.

"Tentu saja, dia adalah teman curhatku." Jawab Seungwan.

"Berarti dia tahu kamu gay?" Tanya Wendy.

"Iya tahu lah. Justru itu dia mau berteman denganku karena aku berbeda. Joyi itu primadona, dia selalu dikejar-kejar pria di kampus. Hanya aku yang tidak mengejarnya, oleh karena itu kami menjadi dekat. "

"Tapi kok dia cuek saat kudekati ?"

"Kamu mendekatinya ? Awas saja kalau kau Berani menyentuh Joy, akan kupotong testismu. " Ancam Seungwan.

"Owhhh...sadis sekali. Yasudah ya. .. aku tutup dulu. Ada urusan penting. " Ucap Wendy.

"Yah..yah..wendy ah...Wendy ahh..."
Tuuuut....sambungan telpon itu terputus.

Ponsel Wendy kembali berdering. Kali ini yang menghubunginya adalah appanya.

"Halooo..."

"Seungwan, kamu ke Seoul Medical Centre sekarang. Seulgi dilarikan kesana karena mencoba bunuh diri. " Ucap Taeyeon setengah panik.

"Whattt ???? Seulgi bunuh diri ? Iya Appa aku akan segera kesana. "

Dengan langkah terburu Wendy mengambil kunci mobilnya di meja, kemudian langsung tancap gas ketempat yang disebutkan ayahnya tadi.

'Seulgi bunuh diri ? Kenapa dengan  anak itu ? ' Wendy secara personal hanya pernah bertemu seulgi dua kali. Yang pertama waktu pernikahan Tiffany dan taeyeon, yang kedua waktu ia baru pulang dari Kanada kemarin. Pria monolid itu terlihat biasa saja, tampangnya selalu ceria, seperti tidak punya beban hidup. Tapi kita memang tidak pernah tahu isi hati seseorang. Bisa saja orang yang terlihat paling kuat ternyata dalamnya sangat rapuh.

Kadang Wendy heran dengan Seungwan. Kenapa saudaranya sangat membenci seulgi ? Karena waktu ia dan seulgi bersapa kemarin, seulgi terlihat sangat ramah.

Pria sipit itu sepertinya bisa menjadi sahabat, bahkan saudara yang baik. Entahlah...kadang Wendy sendiri bingung dengan jalan fikiran Seungwan. Mereka memang kembar, tapi seperti magnet, jika Seungwan adalah kutub Utara maka ia adalah kutub Utara juga, meskipun sama mereka tidak akan saling bertemu.

Wendy berdoa dalam hati, semoga kakak tirinya masih bisa diselamatkan.

______________________

TBC

Reality (Wenjoy)*Revisi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang