Bab 20

314 38 0
                                    

"Mau tukar tempat nanti malam ?" Tanya Jeongyeon pada Wendy saat mereka sedang bergantian menempelkan ibu jari mereka pada alat finger print untuk absen pulang.

"Kenapa ? Kamu mau jaga sama nayeon lagi?"

"Siapa tahu saja kamu mau jaga bareng Joy. " Jeongyeon mengelak mencari alasan lain. Padahal ucapan Wendy benar.

"Tentu saja aku mau ! " Wendy melirik Joy yang baru menempelkan jari telunjuknya pada mesin finger.  "Tapi malam ini aku ada urusan penting!."

Joy mendengarnya. Dia sedikit tertegun , tapi ia pura-pura tidak perduli  dan membereskan tasnya bersiap untuk pulang. Jauh di dalam lubuk hatinya tersirat rasa kecewa.

Kenapa Seungwan berubah ? Dia tidak pernah mengangkat telpon dan membalas pesannya. Sepuluh hari Seungwan menghilang seperti di telan bumi. Tanpa penjelasan apapun.

Dan sekarang bahkan pria itu tidak mau jaga malam dengannya. Atau sekedar menemuinya untuk minta maaf?

Melihat keberadaan Joy yang sedang melamun, wendy menghampiri gadis itu. Disentuhnya bahunya dengan lembut.

Hati Wendy selalu bergetar saat menyentuh Joy. Rasanya ia sudah rindu sekali. Terakhir bertemu yaitu saat Wendy mengantarkan Joy ke rumahnya di pagi hari setelah mereka menikmati malam bersama.

Ingin sekali ia peluk gadis itu dengan mesra. Tapi itu tidak bisa untuk saat ini. Biarlah rindu itu ia simpan dalam hati rapat-rapat.

"Aku pulang dulu ya Joy, Maaf aku ada urusan yang tidak bisa ditinggal. " Ucap wendy. Dia tidak berbohong. Dia memang ada janji dengan dokter Lee Soo Man.

"Mau aku kirimkan buble tea nanti malam untuk menemanimu jaga?"

"Tidak usah. " Sahut Joy ketus , ia memendam rasa kecewanya dengan mengalihkan muka. Tidak mau menatap pria Olaf itu.

Bisa-bisanya pria itu bersikap biasa saja? Tidak merasa bersalah kah dia karena telah menghilang? Membuatnya panik dan rindu secara bersamaan.

Mengapa dia punya perasaan Seungwan sekarang berbeda ? Pria itu kembali lagi kaku seperti dulu.  Apakah karena lelaki itu telah memperoleh apa yang diinginkannya?  Dia sudah berhasil mendapatkan sesuatu dibalik pakaiannya.

Membayangkan semua itu membuat dada Joy sakit. Apakah benar Seungwan hanya mempermainkannya ?

Padahal semua sudah Joy serahkan . Hati...bahkan tubuhnya...

Pikiran Joy sekarang selalu dipenuhi rasa takut. Dia cemas. Hidupnya tidak lagi bisa setenang dulu.

'Bagaimana kalau dia hamil? Apakah Seungwan mau bertanggung jawab jika sampai benih yang ia tanam tumbuh di rahimnya ? '

Wendy pergi meninggalkan Joy yang masih asik dengan pikirannya sendiri.

Sebenarnya Wendy tahu perasaan gadis itu. Sebagai seorang ahli, tidak ada yang tidak diketahuinya tentang perasaan seorang wanita. Apalagi gadis lugu macam Park Joy.

Dia tahu Joy kesal karena Wendy seperti melupakannya. Meninggalkannya setelah kejadian di pantai itu.

Tapi seandainya saja Joy tahu isi hati Wendy ... Pria itu tidak pernah berhenti memikirkan Joy.

Kabar penyakit yang dideritanya membuat Wendy ragu. Apakah nanti dia masih bisa bertahan hidup ? Maukah Joy mendampingi pria berpenyakit seperti dia ?

Oleh karena itu Wendy mengambil keputusan untuk menjauh saja.

Joy mungkin akan merasa kehilangan. Akan membencinya. Mengutuknya. Tetapi dia akan segera melupakannya dan segera menemukan pengganti.

Reality (Wenjoy)*Revisi*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang