J.K-30

1.2K 148 0
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ada ketegangan yang terjadi diruang tamu,, Suho menatap datar kedua orang tamu yang datang tiba-tiba itu. Karena kehadiran tiba-tiba dan tatapan intimidasi mereka tadi, trauma Jennie sempat kambuh dan mengalami ketakutan, oleh karena itu Suho langsung meminta ahjumma membawa Jennie keatas dan menenangkan Jennie agar ketakutannya tak semakin parah. Jelas saja yang ditakuti Jennie adalah mereka karena mereka salah satu penyebab trauma Jennie dulu menjadi semakin parah.

"Ada keperluan apa kalian kesini?" Tanya Suho berusaha menekan suaranya karena dia masih menghormati mereka sebagai keluarganya.

"Kebetulan kami ada pekerjaan di sini dan mungkin akan tinggal di Seoul cukup lama. Dan juga memangnya kami tidak boleh mengunjungi keponakan sendiri? Lagipula imo ingin memastikan kalau kalian baik-baik saja." Jawab wanita parubaya bernama Kim Seo-hyung yang diketahui sebagai kakak dari Kim Ha Neul ayahnya itu terkekeh pelan lalu dalam sekejap mengembalikan mimik wajah angkuhnya yang berusaha ia tutupi dihadapan Suho, namun hal itu disadari Suho, ia tahu jika imo nya ini mempunyai maksud lain atas kedatangan tiba-tiba mereka ke rumah ini.

"Kami baik, kalian bisa melihatnya sendiri." Balas Suho tenang.

"Imo tau, tapi bagaimana dengan gadis itu, dia pasti menyusahkan kalian kan?" Tanyanya santai,

"Aniya.. dia adik kami, jadi dia tak pernah merepotkan kami." Jawab Sehun, meski dulu ia pernah mengatakan hal sama seperti apa yang dikatakan imo nya itu, tapi ia tak mau lagi mengingatnya, sekarang yang perlu ia lakukan adalah melindungi Jennie dari orang-orang yang ingin menyakitinya .

"Benarkah?" Tanyanya sinis dan meremehkan.

"Tapi seingat imo dia sangat merepotkan hingga eomma kalian harus menyembunyikan kesakitannya karena harus mengurus gadis manja itu." Ucapnya lagi seakan apa yang dikatakannya itu benar.

Sementara Lee Dong Wook selaku suaminya hanya diam saja, ia tak mau terlalu ikut campur urusan istrinya itu.

"Itu berbeda." Bantah Suho.

"Apanya yang beda? Buktinya tadi dia masih sama seperti dulu, manja, cengeng, terus penyakitnya juga masih ada. Itu artinya dia masih menyusahkan sampai sekarang." Ucapnya tanpa tau kalau kedua keponakannya itu menahan agar tak terpancing emosi dengan kata-kata pedasnya pada Jennie.

"Bagaimnapun keadaan Jennie dia tanggung jawab kami, jadi imo jangan mengatakan hal yang buruk lagi." Ucap Sehun dengan suara tertahannya.

"Kenapa kalian seperti tak suka dengan pembicaraan ini, kalian membela gadis malang itu?" Tanya Seo-hyung yang menyadari bagaimana tanggapan mereka berdua saat membicarakan Jennie.

"Dia adik kami, bukan orang lain." Jawab Suho berusaha tenang agar tak membuat situasi makin panas, karena sepertinya Seo-hyung mulai menyadari jika mereka sudah tak lagi bersikap buruk pada Jennie.

"Kalian masih menganggapnya adik? Bukankah selama ini kalian tau apa yang telah dia perbuat? Dia yang sudah menghancurkan keluarga kita sehingga kalian kehilangan kedua orang tua kalian, dan imo harus kehilangan adik yang imo jaga dari kecil." Ucapnya membuat mimik sedih, karena ia berpikir jika Suho dan Sehun masih sama seperti dulu, bisa ia hasut dan kendalikan sehingga ia bisa melakukan apa pun yang ingin ia lakukan.

"Jangan-"

"Itu bukan salah noonaku,, itu takdir,, noonaku juga korban." Suara dingin dan datar itu mengalihkan atensi mereka, disana, tak jauh dari mereka berdiri Haruto dengan tatapan tajam dan tak sukanya. Disampingnya juga ada Hanbin yang tak jauh berbeda dengan Haruto, menatap datar kedua tamu tak diundang itu.

Dongsaeng (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang