J.K-45

1.8K 143 11
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah dua bulan lebih semuanya berjalan dengan baik bagi Jennie, hubungan mereka semua semakin erat, mereka berlima tetap tinggal di kediaman mereka sejak tinggal di Seoul.

Sebenarnya Jae Joong ingin anak2nya tinggal bersamanya, tapi ia tak mau egois karena ia tau rumah itu adalah tempat ternyaman bagi anak2nya dan rumah itu adalah rumah yang penuh kenangan bersama mendiang eomma mereka. Meski begitu mereka tetap dekat satu sama lain, terkadang anak-anaknya akan menginap di rumahnya atau ia yang akan menginap bersama mereka.

Untuk Seo-hyung, Jae Joong sudah bertemu dengannya bersama Kim Min Jae,, Seo-hyung memang sudah menyesali perbuatannya dimasalalu dan meminta maaf.

Walaupun Jae Joong tak begitu mengingat mereka, tetap saja apa yang dilakukan kakaknya pada putri sematawayangnya tetap keterlaluan dan membuatnya kecewa.

Jae Joong berusaha untuk memaafkannya dan untuk Jennie meski ada kesulitan diawal namun karena Seo-hyung benar-benar menyesal dan berusaha keras untuk mendapatkan maaf dan berusaha agar Jennie tak menghindarinya lagi perlahan usahanya menampakkan hasil. Jennie mulai bisa untuk berdekatan atau mengobrol dengannya meski masih ada batasan.
.
.

Sekarang Jennie sedang berada di taman belakang sekolah bersama Taehyung, karena sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian kelulusan maka keseharian mereka lebih banyak di isi dengan belajar.

"Kamu ngapain sih ngeliatin aku kayak gitu?" Tanya Jennie karena sedari tadi Taehyung hanya diam memperhatikan kegiatannya saja.

"Kamu cantik, jadi aku suka ngeliatin kamu." Jawab Taehyung tersenyum

"Jadi kamu suka sama aku karena itu?" Jennie balik menatap Taehyung dengan memicingkan matanya

"Eh bu-bukan,, cantik kan bonus yang penting hati sama kepribadian kamu yang buat aku jatuh hati sama kamu." Jawabnya sambil menyingkirkan helaian anak rambut Jennie kebelakang telinganya.

"Mulai deh, kamu belajar dari mana sih gombalan kayak gitu?" Jennie memang nampak biasa saja dengan perkataan Taehyung, namun tidak dengan hatinya, selalu saja Taehyung tau cara membuat Jennie merasa berharga baginya.

"Aku nggak gombal."

Taehyung mengambil tangan kanan Jennie untuk digenggamnya, ia menatap penuh cinta dan ketulusan pada gadisnya itu.

"Kamu tau? Mungkin kisah cinta kita tidak seromantis dan penuh perjuangan seperti Romeo dan Juliet. Tapi percayalah aku tidak akan pernah bosan mengingat kisah kita dimulai dari pertemuan pertama kita dulu. Aku selalu berdoa agar kita selalu bersama hingga mautlah yang memisahkan kita. Mungkin jika orang lain mendengarnya mereka hanya akan mengatakan semua ini omong kosong dan bualan saja karena kita masih terlalu muda untuk memikirkan hal semacam ini. Tapi aku nggak perduli, yang penting aku mau kamu percaya dan berjuang bersama agar kita bisa membuktikan pada dunia bahwa kisah kita bukan hanya sekedar kata dan ikatan semata." Ucapnya tulus

Jennie hanya diam dengan perasaan yang menghangat dan terharu, karena ia tak menyangka Taehyung akan mengatakan hal yang sama yang pernah ia pikirkan,, mungkin mereka tak akan tau bagaimana jalan cerita mereka nanti, tapi dengan saling percaya dan terbuka satu sama lain bisa membantu hubungan mereka bertahan lebih lama bahkan hingga maut memisahkan mereka.

"Gomawo karena selama ini udah sabar dan selalu ada buat aku,, mungkin kita nggak akan tau apa yang terjadi nanti kedepannya,, tapi aku percaya dan mau berjuang sama kamu karena yang menjalani ini kita berdua, jadi kita harus sama-sama berjuang." Senyum Jennie dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Dongsaeng (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang