J.K-33

1.1K 162 2
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sorak sorai memenuhi lapangan basket Seoul Senior High School karena sedang berlangsungnya pertandingan basket, pertandingan sudah berlangsung selama dua hari dan sekarang adalah pertandingan final menentukan juara 1, 2, 3 dan 4.

Pertandingan hanya di ikuti club basket sekolah, ada sekitar 3 club basket resmi yang berada dinaungan sekolah. Tapi ada juga beberapa club yang di buat tanpa peresmian dari sekolah. Sekolah tidak melarang adanya club ini asal tak melanggar peraturan yang ada.

Tapi tentu club yang tak resmi ini tak akan mendapat bantuan biaya dari sekolah jika mereka membutuhkan dukungan materi, maka dari itu mereka yang masuk dalam club ini akan berusaha sendiri dalam mencari biaya untuk kelangsungan club mereka. Bisa saja mereka meminta bantuan biaya dari sekolah dengan membuat proposal dan menjelaskan apa saja yang mereka butuhkan serta keunggulan2 yang club mereka punya disertai dengan visi misi yang mereka miliki agar meyakini pihak sekolah untuk mencairkan biaya yang mereka butuhkan.

Prosesnya pun sedikit panjang jika ingin mengajukan proposal, tapi begitulah konsekuensinya karena tak dibawah naungan resmi sekolah. Maka dari itu tak banyak dari mereka lebih memilih mencari biaya sendiri dibanding mengajukan kepada pihak sekolah.

Kembali pada pertandingan basket yang sudah berjalan sedari tadi, pertandingan yang sekarang adalah penentuan antara juara 3 dan 4.

"Jen kamu dukung tim yang mana nanti? Tim Taehyung-Hanbin atau Kun-Haruto?" Tanya Nayeon karena memang kedua tim yang disebutkan Nayeon adalah tim yang akan memperebutkan juara 1 dan 2.

"Bener, kemarin kita nanya kamu nggak jawab, sekarang kamu harus jawab, jagoan kamu tim mana?" Seulgi mengangkat sebelah alisnya karena senang melihat wajah cemberut Jennie saat disuruh memilih.

"Eonni, kenapa sih mereka maksa banget suruh Jennie memilih? Padahalkan mereka tau kedua tim itu ada kakak sama adik Jennie." Adu Jennie pada Irene dengan memeluknya dari samping.

"Kita kan cuma nanya Jen, masa gitu aja nggak mau jawab,, aneh juga tau masa nonton pertandingan gini kamu nggak ada yang didukung." Ucap Nayeon meprovokator

"Kan Jennie udah jawab kemarin, kalau Jennie dukung mereka semua."

"Pilih satu dong, nggak seru tau milih dua-duanya." Saut Seulgi sedikit memaksa

"Iya,, enakan di kamu dong, apapun hasilnya sudah pasti tim yang kamu pilih menang." Sepertinya Nayeon dan Seulgi senang sekali menggoda Jennie.

Jennie mempoutkan bibirnya dengan menggeleng kuat, "Nggak mau, kalau gitu nggak ada yag Jennie dukung."

"Sudah nggak usah ditanggepin mereka. Kita fokus sama pertandingan aja." Sela Irene mengelus pundak Jennie.

"Iya, pokoknya Jennie nggak mau ngomong sama mereka sampai pertandingannya selesai dan tau siapa pemenangnya." Semangat Jennie lagi

"Loh, kenapa sampai pertandingan selesai?" Tanya Irene tak mengerti.

"Karena kalau pertandingannya sudah selesai, itu artinya mereka nggak akan nanya lagi sama Jennie siapa yang Jennie dukung karena kita sudah tau siapa pemenangnya." Irene tersenyum dengan jawaban Jennie.

"Ne kau benar, jadi kalau mereka ngomong, hirauin aja, anggap nggak kenal." Saran Irene yang langsung diangguki semangat Jennie.

Jennie lalu menghadap kesamping kanannya sebentar dengan bibirnya yang dimajukan ia menatap sinis pada Nayeon dan Seulgi yang malah terlihat menggemaskan bagi mereka berdua. Setelahnya Jennie benar-benar hanya fokus pada pertandingan basket dan tak menghiraukan sorakan riuh penonton, ia menonton dengan tenang dan tak sabar melihat pertandingan selanjutnya.

Dongsaeng (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang