J.K-21

1.9K 220 1
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Semenjak kehadiran Kuma, Jennie jadi lebih sering menunjukkan senyumnya jika dirumah, apalagi jika ia bermain bersama Kuma. Haruto juga bersyukur dengan hal itu, meski ia masih sedikit tak percaya jika Suho yang memberikan anjing itu pada Jennie.

Seperti apa yang pernah Jennie katakan padanya, Haruto mulai mau melunakkan hatinya dan ia juga melihat perubahan itu, dimulai dari Suho yang membelikan Jennie anjing, hingga mengajak mereka berkumpul di ruang keluarga jika sedang berada di rumah dan tak melakukan apapun.

Walaupun jika berkumpul Jennie hanya akan bermain bersama Kuma setidaknya itu bisa mengalihkan perhatian Jennie dari rasa takutnya dari Suho dan Sehun, iya Jennie tak berani jika bersama mereka, dengan Hanbin mungkin karena sering berangkat sekolah bersama ditambah lagi mereka saudara kembar, membuat rasa takutnya jadi berkurang dan ia mulai berani berintraksi jika hanya berdua dengan Hanbin.

Sekarang Jennie tengah berada ditaman belakang dekat kolam renang bermain bersama Kuma yang sudah sangat menempel pada Jennie. Ia hanya sendiri karena semua orang sibuk dan Haruto pergi bermain dikomplek sebelah bersama teman2nya.

Guk guk guk
Jennie tersenyum melihat Kuma yang berlari mengejar mainan yang ia lempar. Anjing coklat itu berbalik dan menghampiri Jennie setelah mendapatkan mainannya lalu memberikannya pada Jennie.
"Hihi Kuma pinter banget sih, noona sayang deh, mau dilempar lagi?" Lalu Jennie melempar mainan itu yang sialnya malah tak sengaja terlempar ke kolam renang dan mainan itu terhanyut ditengah kolam.

"Yaah! Kok bisa kelempar kesana sih? Gimana ngambilnya ya, Jennie kan nggak bisa berenang." Gumam Jennie, lalu matanya melihat jaring yang digunakan untuk membersihkan kolam.

Jennie mengambil jaring dengan gagang panjang itu dan membawanya kedekat kolam. Ia mulai mengais dan berusaha memasukkan mainan itu kedalam jaring, namun ia agak kesulitan karena mainan itu terkadang terdorong olehnya.

"Ish susah banget sih." Jennie mencondongkan sedikit badannya kedepan agar bisa menarik mainan itu, hingga ia kehilangan keseimbangan dan hampir tercebur ke kolam jika saja tubuhnya tidak ditarik oleh seseorang dan membuat Jennie masuk kepelukannya.

Masih dalam pelukan itu Jennie bisa mendengar detak jantung orang yang memeluknya berdetak sangat cepat, Jennie mendongak melihat siapa yang memeluknya, Jennie kaget karena Orang itu adalah Sehun. Sehun masih memejamkan matanya dengan mulutnya yang bergumam.

"O-oppa?" Suara lembut Jennie membuat Sehun membuka matanya dan menunduk menatap Jennie khawatir.
"Gwenchana?" Tanyanya dengan suara serak. Jennie hanya diam karena tidak mengerti dengan situasi ini, apa oppanya baru saja mengkhatirkannya? Apa ia mimpi dan ini hanya khayalannya saja? Jennie tidak tau yang pasti ia merasa kalau ini kenyataan.

Tes
Setetes air mata membasahi pipi Jennie membuat Sehun panik, dan mengurai pelukan mereka, ia memegang bahu Jennie dan menatap khawatir
"Jen gwenchana? Katakan, apa ada yang sakit?" Jennie menggeleng

"Lalu? Kenapa kau menangis?" Sehun lalu menatap ke arah kolam, ia melihat mainan yang ada disana, ia berpikir apa Jennie menangis karena mainan itu.

Sehun berjalan ke pinggir kolam dan byuur.. Sehun berenang kearah tengah kolam dan mengambil mainan itu. Di mansion mereka memiliki dua kolam renang, satu berada dibagian dalam rumah dekat ruang keluarga dan satu lagi di belakang mansion dekat taman di mana sekarang mereka berada. Kolam bagian belakang dibuat dengan ukuran yang lebih besar dan dalam dari kolam yang ada didalam. Itulah sebabnya kenapa Sehun sangat khawatir, karena ia tau Jennie tak bisa berenang.

Sehun naik dan duduk dipinggir kolam dengan nafas ngos-ngosan, ia mendongak menatap Jennie lalu mengacungkan mainan itu dan tersenyum kearah Jennie.
"Su-dah ya, jangan nangis lagi, oppa su-dah mengambil mainannya." Ucapnya masih ngos-ngosan.

Dongsaeng (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang