J.K-8

2.3K 326 52
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah beberapa hari keadaan sudah sedikit tenang, meski masih ada beberapa siswa yang membicarakannya, setidaknya mereka tak mengganggu Jennie.

Sekarang jam istirahat, Jennie sedang diperpustakaan, hanya dia sendiri. Sedang sahabat2nya berada dikelas.

Saat asik melihat buku sebuah suara mengintrupsi kegiatan Jennie
"Hai.. lagi nyari apa?" Tanya seorang laki2

"Cari baju nih.. ish~ ya cari bukulah.. masa masih nanya sih." Jennie mempoutkan bibirnya

"Hehe.. kan hanya basa basi J,, mau dibantuin nggak?" Tanyanya lagi

"Heum boleh.. oppa bisa ambil yang itu nggak? Jennie nggak nyampe, tempatnya tinggi banget." Adunya pada laki2 tersebut

"Bukan tempatnya yang tinggi J, tapi kamunya yang nggak sampe." Ejeknya pada Jennie

"Ish~ oppa bilang Jennie pendek? Oppa aja yang tiang bukan Jennie." Kesal Jennie menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil mengembungkan pipinya.

"Iya-iya deh.. uuh pacarnya oppa ngambek nih.. nih bukunya jadi nggak?" Goda pemuda itu sembari menyodorkan buku yang Jennie pinta.

"Sini... oppa jangan ngomong gitu.. ntar ada yang denger gimana? Trus fans oppa juga pasti mereka nggak terima."

"Memangnya kenapa? Biarin aja.. biar nggak ada yang berani dekatin kamu.. siapa tau aja nanti kamu bisa balas perasaanku, trus kita balikan, jadi nggak perlu takut kalo mereka tau." Pemuda tersebut menaik turunkan alisnya kembali menggoda Jennie

"Oppa.. mianhe Jennie nggak bisa, Jennie cuma bisa nganggap oppa sahabat." Lirih Jennie tak enak

"Eh? Aku hanya bercanda J, aish~ jangan sedih dong.. mianhe aku hanya menggodamu saja." Paniknya melihat wajah menyesal Jennie

"Sudah ya.. sebagai permintaan maaf nanti aku belikan eskrim mau?" Bujuknya pada Jennie

Mendengar kata eskrim Jennie menampakkan senyum gummynya dan mengganggukkan kepala semangat.

Melihat itu pemuda tersebut juga ikut tersenyum, bagaimana tidak, ia sangat menyukai senyuman gadis dihadapannya ini. Ah bukan, lebih tepatnya, apapun yang ada pada Jennie ia menyukainya.

Qian Kun, pemuda blasteran Cina-Korea, Kun menyukai Jennie pada pandangan pertama. Meski Jennie bukan kekasih pertamanya, tetapi Jennie adalah wanita yang istimewa dihatinya hingga sekarang, meski ia tau gadis dihadapannya ini hanya menganggapnya sahabat, tak lebih.

Mereka memang sempat menjalin hubungan saat kelas X dulu, tetapi hanya sebulan, karena Jennie yang waktu itu masih benar2 polos tak begitu mengerti tentang ajakan Kun yang memintanya menjadi kekasih.

Jennie menerima saja ajakan Kun, tapi sebulan kemudian lewat Irene, Jennie memutuskan Kun. Karena ia tak berani mengatakannya langsung.

Jennie takut Kun akan marah padanya, tapi Jennie salah, pemuda itu tak marah, ia hanya bertanya alasan Jennie memutuskannya.

Jennie menjelaskan kalau ia tak begitu mengerti tentang pacaran, Jennie memang menyukai Kun, Jennie menyukai kepribadian Kun yang ramah dan selalu baik padanya, tapi soal cinta, Jennie bahkan tak terlalu mengerti tentang cinta.

Untung saja Kun menerima alasan itu, karena selama ia bersama Jennie ia tau Jennie tak mencintainya. Setidaknya Jennie merasa nyaman dengannya itu sudah cukup.

Meski putus, hubungan mereka tetap terjalin sebagai sahabat, Kun tak memaksa Jennie untuk mencintainya, baginya selama Jennie bahagia, ia juga akan bahagia.

Dongsaeng (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang