J.K-38

1K 149 5
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah kepergian Eunbi, Taehyung juga merasa sedikit tak rela dengan kepergian gadis itu karena biar bagaimanapun Eunbi adalah orang yang hampir bisa membuat Taehyung melupakan Jennie. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah jalannya, mungkin ini kesempatan untuk Taehyung agar lebih berani mendekati Jennie.

Tapi hingga mereka naik ke kelas dua belas, Taehyung masih ragu untuk secara terang-terangan mendekati Jennie. Bobby selalu menyuruhnya untuk segera bertindak, Bobyy sudah tau tentang perasaan Taehyung pada Jennie karena itulah dia tak mau Taehyung hanya memendam perasaannya saja.

Awalnya ia selalu ragu setiap kali ingin menyatakan perasaannya pada Jennie, karena ia tau resikonya pasti Jennie akan menolaknya. Apalagi selama ini selain Kun, tak ada satupun laki-laki yang bisa mendapatkan perhatian lebih dari Jennie.

Tapi setelah tau kalau Jennie ternyata adik kembar Hanbin dan Hanbin yang juga sudah tau tentang perasaan Taehyung pada Jennie, Taehyung memutuskan untuk mengatakannya saja apapun jawaban Jennie. Apalagi Hanbin juga mendukung jika ia mendekati Jennie walau dengan ancaman kalau ia berani menyakiti Jennie, Hanbin akan jadi orang pertama yang akan menghajarnya.

Dan tepat hari itu saat Jennie berjalan sendiri setelah dari toilet Taehyung menghadang jalannya dan memberikan bunga serta menyatakan perasaannya pada Jennie, meski akhirnya Jennie menolaknya.

Flassback off

"Dan setelah kejadian di koridor itu aku rasa aku nggak perlu jelasin, karena itu awal mula kita mulai dekat dan aku berani untuk nunjukin perasaan aku sama kamu." Ujar Taehyung mengakhiri ceritanya

"Jadi kita udah ketemu sebelum lulus SMP?" Tanya Jennie tak menyangka dengan apa yang baru ia ketahui.

"Ya begitu lah,, apa kamu bisa mengingat kejadian di gang itu?"

"Seperti yang kamu sangka, aku memang lupa tentang pertemuan kita di gang itu, tapi sekarang aku bisa mengingatnya. Mian kalau aku melupakannmu sebelumnya." Ucap Jennie lesu.

"Ngomong apa sih,, wajarlah kamu lupa, kita hanya bertemu sebentar, nggak sampai setengah jam-an. Jelas saja kamu tidak akan mengingatnya." Taehyung tersenyum karena Jennie masih sama, gadisnya ini masih memiliki sisi polosnya.

"Tapi kenapa kamu bisa mengingatnya? Sedangkan aku nggak?" Cemberut Jennie.

Taehyung terkekeh, lalu satu tangannya mengambil sesuatu yang ada dikantong celananya. Ia mengeluarkan benda itu dan menunjukkannya pada Jennie.

"Pertama senyum kamu, lalu mata kucing kamu,, terus Ini.. benda ini,, alasan kenapa aku masih mengingat kamu dengan jelas. Ini punya kamu kan?" Taehyung meletakkan benda itu ditelapak tangan kiri Jennie karena tangan kanan Jennie masih sakit.

"Ini.. gantungan tas aku dulu.. kok bisa sama kamu?"

"Kan tadi aku udah cerita, kalau aku akan menyimpan benda itu sampai dia kembali ke tangan pemiliknya. Yaitu kamu." Jawab Taehyung mengusap kepala Jennie

"Gomawo karena masih menyimpannya,, benda ini adalah pemberiaan terakhir eomma sebelum pergi.. selama ini aku pikir benda ini nggak akan pernah kembali lagi." Jennie meneteskan air matanya karena senang dan tak menyangka karena gantungan tas itu adalah pemberian terakhir eommanya sebelum meninggal.

Taehyung mengusap air mata dipipi Jennie. "Jangan nangis lagi ne,, semuanya sudah baik-baik saja,, kamu sudah mendapatkan kembali kasih sayang yang selama ini kamu rindukan. Mulai sekarang, jangan ada lagi Jennie yang tersenyum hanya untuk menutupi lukanya, tapi yang ada Jennie yang tersenyum karena kasih sayang dan kebahagiaan yang ia dapatkan dari orang sekitarnya. Termasuk aku,, aku mau jadi salah satu alasan kamu tersenyum dan bahagia, karena itu aku akan berusaha untuk buat kamu bahagia, karena bahagia kamu adalah kebahagiaan aku juga."

Dongsaeng (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang