J.K-4

2.3K 343 30
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Incheon Airport

Terlihat sepasang suami isteri berjalan keluar area bandara
"Hah rasanya sudah lama sekali aku tak menghirup udara Korea." Ucap sang istri.

Sang suami tersenyum melihat betapa senang istrinya saat tiba di Korea
"Heum.. kau benar. Meski aku tak terlalu mengingat tentang kota ini,, setidaknya aku tau kalau aku besar dan tumbuh disini." Saut pria tersebut dengan lirih

"Kau tak perlu khawatir yeobo, aku akan membantumu. Ini sudah keputusan kita bersama kan? Apalagi Taeyong, apa kau ingat saat kita mengatakan akan menetap di Korea, ia sangat senang mendengarnya." Ucap wanita itu tulus

"Entahlah.. aku tak tau apa kita bisa melakukan ini, aku tak mau menyakitimu dan putra kita."

"Yeobo kau bicara apa? Kan sudah aku katakan aku tak masalah, biar bagaimanapun kau harus tau kebenarannya, apa kau mau terus dibayangi rasa penasaran dan kegundahan di hatimu?" Tanya sang istri menatap mata teduh suaminya.

"Ya kau benar,, tapi kumohon, jika kita sudah menemukan kebenarannya jangan pernah meninggalkanku atau berniat pergi dari sisiku." Ujar pria itu

Sang istri mengangkat tangan kanannya mengusap rahang tegas suaminya dengan senyuman yang tulus
"Aku takkan pergi, kecuali jika kau sudah tak membutuhkanku, mungkin aku akan pergi."

"Aniya.. itu takkan terjadi,, kalian adalah keluargaku, aku takkan lupa bagaimana kalian membantuku saat itu. Dan satu lagi, ini bukan balas budiku tetapi aku benar2 menyayangi kalian.. jadi jangan pernah berpikir aku akan meninggalkan kalian." Balasnya menatap istrinya teduh

"Ekheem.. apa masih lama drama romantisnya?" Intrupsi sebuah suara

"Taeyong, apa kau baru tiba sayang?" Tanya wanita tersebut pada putranya

"Ne dan aku harus melihat adegan romantis kalian.. aish~ bisakah mommy dan daddy tak melakukan hal romantis didepanku." Rengut Taeyong

"Bilang saja kau iri pada daddy dan mommy karena kau tak punya kekasih." Ledek sang daddy

"Enak saja.. kalau mau aku bisa tinggal pilih.. tapi aku bukan playboy,, aku tak mau salah pilih." Bela nya tak terima

"Ya ya terserah kau saja. Daddy percaya padamu. Karena kau sudah datang sebaiknya kita pulang, kasian mommy mu butuh istirahat." Ajak pria paru baya itu pada anaknya

Setahnya mereka berjalan menuju mobil yang akan membawa mereka pulang.


☆☆♡☆☆

Jennie telah selesai sarapan di suapi ahjumma Lee, saat bangun tadi kepalanya sakit dan badannya sedikit panas, untung saja setelah makan ia meminum obatnya dan ahjumma Lee juga memijit kepalanya pelan mengolesinya dengan minyak urut.

Ahjumma Lee masih berada di kamar Jennie duduk dipinggir kasur mengelus kepala Jennie pelan dengan pahanya sebagai bantalan.

Jennie melarang ahjumma Lee keluar, ia masih nyaman dengan elusan dikepalanya, ia mengizinkan ahjumma keluar jika ia sudah tertidur.

Begitulah Jennie ia akan menjadi manja jika sakit, ah tidak, sebenarnya Jennie memang anak yang manja bahkan dengan Haruto pun ia akan manja.

Setelah eommanya meninggal, ahjumma Lee lah yang menjadi tempat ternyaman Jennie setelah Haruto.

Jennie sudah menganggap ahjumma Lee sebagai ibu keduanya, maka dari itu ia tak canggung jika sifat manjanya keluar saat bersama ahjumma Lee.

Dongsaeng (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang