J.K-39

1K 135 5
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah tangis Jennie reda Taehyung membawanya duduk disalah satu kedai dan memesan minuman untuk Jennie.

"Ini diminum dulu, nanti tenggorokannya sakit." Jennie menerima dengan diam, dia meminum airnya hingga tinggal setengah.

Taehyung terkekeh, ada saja tingkah Jennie yang membuatnya gemas. Tapi kemudian terdiam saat Jennie memandangnya dengan tatapan mata kucingya yang tajam.

"Kenapa ngeliatinnya kayak gitu?" Tanya Taehyung

"Kamu tadi kemana? Kenapa telpon aku nggak diangkat?" Tanya Jennie balik dengan suara seraknya.

"Mian, aku.." Taehyung terdiam, apa yang harus ia jawab

"Kamu sengajakan, nggak angkat telpon aku?" Tanya Jennie lagi

Taehyung masih diam memandang Jennie yang sesekali menarik ingusnya.

"Apa aku ada salah? Kenapa diam aja, benarkan kamu sengaja ngindarin aku?"

Karena tak kunjung mendapat jawaban Jennie kemudian kembali ke mode awalnya saat bertemu Taehyung tadi, cemberut. Ia mempoutkan bibirnya dan memandang Taehyung seperti anak kecil yang tidak diberikan jajan oleh orang tuanya.

"Kamu jangan kayak gitu disini dong." Taehyung berdiri dan menutup kepala Jennie dengan jaketnya membuat wajah Jennie menempel pada perutnya. Taehyung melihat sekeliling, sebagian laki-laki disana melihat kearah meja mereka sedari tadi. Taehyung sadar itu.

Taehyung mengintip Jennie yang hanya diam saat ia menutupi wajah gadis itu dengan jaketnya membuat Taehyung seperti memeluk kepala Jennie.

Sungguh, apa Jennie sengaja melakukannya, niat awal Taehyung hanya ingin melihat apa Jennie masih cemberut atau tidak malah dibuat tertegun karena didalam jaketnya itu Jennie malah mendongakkan kepalanya dengan ekspresi wajahnya yang tak berubah. Mata kucing itu seakan menghipnotis Taehyung, tak bosan baginya memuji keindahan dari setiap pahatan yang tercipta dari setiap sudut bentuk wajah Jennie.

Beberapa menit terdiam dengan apa yang dilihatnya, Secara perlahan Taehyung yang berdiri membungkukkan badannya membuat wajahnya mendekat pada wajah Jennie. Jennie yang juga terpesona dengan ketampanan yang terpancar dari wajah Taehyung malam ini hanya diam diposisinya,, sejengkal lagi jarak wajah mereka mata Taehyung terpaku pada bibir ranum yang nampak manis baginya. Jennie secara tak sadar memejamkan matanya membuat Taehyung terus menurunkan wajahnya mendekati wajah Jennie yang masih mendongak didalam pelukan jaketnya. Wajah mereka semakin mendekat hingga hanya berjarak beberapa senti lagi, Taehyung juga sudah memejamkan matanya hingga...

Drrtt drrtt
Mereka terkejut mendengar suara hp yang berbunyi membuat Taehyung langsung mengangkat kepalanya dan melihat hp Jennie yang berbunyi.

Meski masih dalam keterkejutan Jennie mengangkat telponnya yang ternyata dari Suho.

"Yeoboseyo oppa?"

....

"Ah ne oppa,, oppa sudah pulang?"

....

"Ne baiklah.. kita tak akan pulang larut."

Tuut
Jennie menghela nafasnya karena ia sangat gugup saat mengangkat telpon Suho tadi.

Taehyung duduk disamping Jennie setelah menetralkan detak jantungnya, berdehem pelan dan bertanya pada Jennie. "Siapa?"

"Suho oppa, ngasih tau supaya nggak kemalaman pulangnya." Jawab Jennie tanpa melihat Taehyung

Taehyung melihat jam dipergelangan tangannya, pukul 20.50 pantas saja Suho menelpon.

Dongsaeng (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang