42

70 7 1
                                    


Edo mendudukan dirinya dibawah pohon sambil menikmati angin yang terasa begitu sejuk di sore hari ini, Ia baru saja selesai lari dan memutuskan untuk beristirahat sebentar.

Ucapan Ezza beberapa hari yang lalu masih terngiang di pikirannya

"Kalau Abang masih belum bisa berdamai dengan Papah, setidaknya Abang pulang demi Mamah!"

Bukan ia tidak ingin pulang, jika boleh jujur ia sangat merindukan kebersamaan keluarga mereka dulu. Ucapan Papahnya 8 Tahun lalu membuatnya enggan untuk kembali ke rumah lamanya.

#Flashback on

Edo, Ezza dan kedua orangtuanya berjalan masuk ke dalam rumah mereka baru pulang dari acara kelulusan di sekolah Edo.

"Edo setelah selesai ganti baju Papah tunggu kamu di ruang tamu!"  ucap Kusuma yang mendapat anggukan dari Edo

...

Edo melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, disana sudah ada Papahnya yang menunggu.

"Karna kamu sudah ada di sini langsung saja Papah akan membicarakan hal penting yang menyangkut masa depan kamu, Edo Papah sudah mendaftarkan kamu di salah satu universitas terbaik di luar negeri, universitas itu adalah tempat Papah dan Kakek kamu kuliah dulu, Papah harap kamu bisa meneruskan bisnis Papah!" ucap Kusuma yang membuat Edo menatapnya

"Pah, Edo gak--

"Kamu harus nurut sama Papah!" ucap Kusuma tegas

"Edo juga punya cita-cita Pah!" jawab Edo dengan nada tegasnya

Kusuma menatap tajam Edo dan dibalas dengan tatapan yang tak kalah tajamnya oleh putra sulungnya itu.

"Apa mau kamu?" tanya kusuma dingin

"Bandung! Edo mau ke Bandung!" ucap Edo

"Kamu egois hanya memikirkan diri kamu sendiri!" ucap Kusuma

"Papah gak pernah mikirin perasaan Edo sedikitpun, selama ini Edo selalu ikutin kemauan Papah! Edo akan tetap ke Bandung hari ini juga!" ucap Edo yang membuat Papahnya semakin menatap tajam ke arahnya

"Saya pikir selama ini kamu memahami saya! Memahami apa yang saya inginkan tapi ternyata saya salah hari ini kamu membuktikan kalau kamu bukan darah daging saya! Kamu sudah mengecewakan saya! Saya sangat yakin jika kamu bisa menjadi seperti yang saya harapkan tapi ternyata saya salah semua berakhir dengan kekecewaan!" ucap Kusuma tajam dan tanpa sadar melukai hati putranya itu

"Pah..." ucap Edo lirih

"Kamu sudah kehilangan hakmu untuk memanggil saya dengan sebutan itu!" ucap Kusuma

Edo membalas tatapan dingin Papahnya, rasa marah dan kecewa bercampur menjadi satu dihatinya.

"Maaf!" ucap Edo dan setelah mengatakan maaf ia segera beranjak ke kamarnya meninggalkan Papahnya yang masih berada di ruang tamu.

#Flashback end

Edo mengusap wajanhnya kasar, memori pertengakarannya dengan Papahnya 8 Tahun lalu selalu terbayang di pikirannya.

Setelah pertengkaran itu, ia benar-benar pergi meninggalkan rumahnya dan belum pernah mengunjungi rumah itu lagi selama 8 Tahun ini.

Ia pernah menelpon Papahnya agar datang di acara pelantikannya saat ia lulus dari Akmil dulu, namun Papahnya yang sepertinya masih kecewa padanya langsung menolak mentah-mentah permintaannya dan sejak saat itu ia sudah tidak pernah menghubungi Papahnya lagi.

"Woy Dipta!" ucap seseorang yang tiba-tiba duduk disamping Edo dan menepuk bahunya

"Alvaro" ucap Edo

Masih ingat Alvaro? Ya kapten tim basket dari tim lawan Edo saat SMA dulu, siapa yang akan menyangka jika mereka akan menjadi akrab seperti saat ini. Alvaro juga berkarir di dunia militer sama seperti Edo, mereka satu letting dan Alvaro lah teman seperjuangannya dari masa saat ia baru masuk Akmil 8 Tahun lalu.

"Ngelamun mulu lo! Kaya kaga ada kerjaan lain aja!" ucap Al

"Saya sedang pusing sekarang!" sahut Edo dingin

"Ceritalah sama gue kalo lo ada masalah, gue kan sahabat lo juga sekarang!" ucap Alvaro

"..."

"Biar gue tebak lo pasti lagi mikirin masalah lo sama Bokap lo kan? Nih ya gue saranin ke lo, lo harus perbaikin semuanya jangan kaya gini bro!" ucap Al yang membuat Edo mendongak ke arahnya

"Saya bingung" ucap Edo yang membuat Alvaro berdecak kesal

"Lo selain cuek, lo juga kaku ya Dip! Lo udah dewasa masa belum bisa nyelesain masalah lo, ini udah 8 Tahun dan lo belum memperbaiki semuanya sama bokap lo!"  ucap Al

"Dipta! Lo tenang aja gue bakal bantu lo buat nyelesain semua ini!" sambung Alvaro lagi

"Makasih Alvaro tapi saya bisa menyelesaikannya sendiri!" sahut Edo sambil tersenyum tipis

"Nah gitu dong! Ini baru Dipta sahabat gue, yang gak gampang menyerah!" ucap Alvaro sambil menepuk pundak Edo

Edo hanya tersenyum menanggapi ucapan Alvaro.

'Semoga semuanya akan berakhir indah' batin Edo

Tbc.
Sampai bertemu di part selanjutnya ya dan semoga kalian suka cerita ini 😄😃

ILY MY BFF (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang