39

51 6 1
                                    


Edo menatap kosong langit-langit kamarnya, sudah hampir 1 bulan semenjak Mey pindah ke luar negeri ia merasa begitu hampa, rasa bersalah terus menghampirinya apalagi saat ia mengingat begitu banyak moment kebersamaannya bersama gadis itu.

"Apa kamu benci sama aku Mey?" tanya Edo yang entah pada siapa

Ia benar-benar pusing memikirkan bagaimana cara agar bisa menghubungi Mey, karna setelah pergi gadis itu seakan tidak ingin bertemu dengannya, bahkan Mey memblokir pertemanan pada semua akun sosmednya.

Edo kembali menghela nafas kasar, ia benci pada dirinya sendiri yang tidak bisa mengambil keputusan yang bijak, ia benci pada dirinya karna sudah menyakiti Meylissa.

"Bang lo dipanggil Mamah" ucap Ezza tiba-tiba yang membuat Edo tersentak

"Udah lupa cara ngetuk pintu?" tanya Edo dingin

"Hah maksud lo?" tanya Ezza menatap kakaknya

"Ck lain kali kalau mau masuk ketuk pintu dulu" ucap Edo sambil berjalan melewati Ezza

"Lo marah sama gue?" tanya Ezza yang membuat Edo menghentikan langkahnya

"Gue tau gue udah keterlaluan tap--

"Bukannya itu yang kamu mau? Dan sekarang semuanya udah sesuai seperti yang kamu mau, kamu puas?"

Edo berujar dengan sangat dingin membuat Ezza terdiam melihat punggung kakaknya yang sudah berjalan menjauhi nya.

Ezza menyugar kasar rambutnya, ia tidak menyangka semua akan menjadi serumit ini, niat awalnya hanya membalas rasa sakit hatinya namun perbuatannya malah membuat hubungannya dengan kakak satu-satunya itu  menjadi renggang.

....

Ezza mendudukan dirinya di samping Edo, saat ini mereka sedang menikmati makan malam bersama.

"Ezza kamu kenapa lama, kami udah nungguin loh dari tadi?" tanya Atika pada putra bungsunya

"Maaf Mah, tadi Ezza masih ada tugas" ucap Ezza yang membuat Atika tersenyum lembut

"Iya gak papa, yuk kita makan sekarang" ucap Atika

Mereka makan dengan hening hanya suara dentingan sendok yang terdengar.

"Edo selesai Mah,Pah" ucap Edo saat telah menyelesaikan makan malamnya

Saat Edo telah meninggalkan meja makan, Kusuma dan Atika menatap ke arah Ezza yang sedari tadi hanya diam.

"Kalian ada masalah?" tanya Kusuma memecah keheningan

"Gak ada Pah" jawab Ezza

"Kalau ada apa-apa jangan sungkan buat cerita sama Mamah dan Papah" ucap Kusuma

"Za kalau kamu ada masalah sama Abang kamu, selesain semuanya secara baik-baik, Mamah sama Papah gak mau cuma karna masalah sepele hubungan kalian jadi renggang..." ucap Atika panjang lebar menasehati putra bungsunya

'Tapi Ezza udah buat kesalahan yang gak bisa dimaafkan Mah' batin Ezza dengan lirih

"Yaudah kamu masuk ke kamar Za, istirahat biar besok bangunnya gak kesiangan" ucap Atika lembut yang mendapat anggukan dari Ezza.

...


Ezza memasuki kamarnya dan merebahkan diri diatas kasur miliknya, pikiran nya menerawang jauh memikirkan kebenaran yang baru saja terungkap, andai saja ia tidak gegabah mungkin saja semua akan baik-baik saja, ia dan Edo tidak akan renggang seperti ini.

.
.
Tbc.

ILY MY BFF (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang