20

60 2 2
                                    

Edo berjalan tergesa-gesa menyusuri koridor rumah sakit setelah mendapat telepon dari Mamahnya jika Ezza adiknya masuk rumah sakit

#Flashback On

Edo berjalan menuju parkiran sekolahnya
Ia baru saja selesai latihan basket bersama teman-teman satu timnya
Saat hendak menaki motornya gerakan nya terhenti karna suara dering ponselnya

Drt...drt

"Halo, assalamualaikum Mah"

"Waalaikumssalam Edo, kamu dimana nak?

"Edo masih disekolah Mah baru aja mau pulang, kenapa Mah?

"Kamu cepet ke rumah sakit ya, adik kamu kecelakaan katanya jatuh dari motor"

"Iya Mah, Edo segera kesana assalamualakum"

"Iya hati-hati, waalakumssalam"

#Flashback Off

"Mamah" panggil Edo saat ia telah berada di ruangan Ezza

Diruangan itu tidak hanya ada Mamahnya tapi juga ada Vino sahabat adiknya

"Edo adek kamu.." ucap Mamah sambil terisak pelan

"Kenapa bisa gini Mah?" tanya Edo

"Tadi kata Vino, Ezza jatuh dari motor" ucap Mamah

"Mamah yang tenang ya! Edo yakin Ezza gak bakalan kenapa-kenapa" ucap Edo menenangkan Mamahnya

"Mamah pulang aja ya, biar Edo yang jagain Ezza disini" lanjut Edo lagi

"Kamu jagain adik kamu dulu ya, nanti Mamah bakalan datang lagi kesini sama Papah kamu" ucap Mamah sambil mengelus kepala putra sulungnya itu

"Kenapa bisa gini?" tanya Edo pada Vino saat Mamahnya telah keluar dari ruangan Ezza

"Gue gak tau Bang, tapi yang jelas dia udah kaya gini pas gue dateng" jelas Vino pada Edo

"Thanks banget karna lo udah bawa Ezza ke sini" ucap Edo tulus

Vino tertegun saat mendengar ucapan Edo ia merasa sangat bersalah karna telah membohongi kakak sahabatnya itu

'Ya Allah, hamba sangat berdosa karna telah membohongi orang baik seperti Bang Edo ini..." batin Vino

"Vin~Vino lo kenapa diem?" tanya Edo yang membuyarkan lamunan Vino

"Eh--gak papa Bang" ucap Vino sedikit terbata-bata

"Lo capek? Atau laper? Kalo lo mau pulang gak papa kok biar gue yang jagain Ezza disini" ucap Edo

"Iya Bang, gue mau pamit pulang dulu ya" pamit Vino yang mendapat anggukkan dari Edo

"Waalaikumsalam..." ucap Edo saat melihat Vino yang akan membuka pintu luar rawat Ezza

"Assamualaikum Bang" ucap Vino menatap Edo cengengesan

"Waalaikumsalam" jawab Edo

Setelah Vino keluar dari ruangan itu Edo mendudukan dirinya di sofa yang ada didalam ruangan itu

Ia termenung memikirkan keadaan adik satu-satunya itu hingga tak menyadari jika Ezza menatapnya dengan seringaian liciknya

"Ngapain lo disini?" ucap Ezza dengan sinis

Edo tersadar dari lamunannya dan menatap Ezza sambil tersenyum

"Kamu udah sadar?" tanya Edo berjalan menghampiri ranjang Ezza

"Lo bisa liat sendirikan? Buta atau gimana?" tanya Ezza menatap Edo sinis

"Za kamu mau makan atau minum?" tanya Edo lembut tanpa memperdulikan sikap Ezza yang terlihat tidak menyukainya

"Gak! Gue gak mau apa-apa! Males gue liat lo disini!" ucap Ezza penuh penekanan

"Kenapa sih Za kamu selalu kaya gini sama Abang? Abang harus gimana biar kamu bisa maafin Abang?" tanya Edo

"Kan gue udah bilang gue mau lo jauhin itu cewek! Tapi lo gak pernah tuh ngelakuin apa yang gue mau! Kaya itu cewek lebih berharga ketimbang gue yang adek kandung lo!" ucap Ezza

"Gak gitu Za tap---" Ezza kembali bersuara sebelum Edo menyelesaikan ucapannya

"Halahh muna lo! Sekarang gue mau lo pilih! Gue atau cewek lo itu!" ucap Ezza yang membuat kakaknya terdiam

"Cepetan! Gue itung sampai lima!"

'Satu'

'Dua'

'Tiga'

'Empat'

'Li--'

"Iya Abang setuju!" ucap Edo dengan penuh keyakinan

Ezza kembali menyeringai tanpa disadari oleh Edo
Ia puas dengan hasil dari rencana yang sudah ia rancang selama ini

"Kalo lo udah setuju berarti lo harus buktiin ke gue!" ucap Ezza

"Gue mau lo jauhin Meylissa jangan deket-deket sama dia lagi dan gue mau lo deketin si Sandra" lanjut Ezza

"Deketin Sandra?" ucap Edo kaget

Ia tak percaya Ezza menyuruhnya untuk mendekati Cassandra yang tak lain adalah ketua tim chersleaders sekolahnya itu

"Yup! Sandra cantik. Dia juga populer gue rasa gampang deketin dia apalagi dia udah lama ngejar-ngejar lo!" ucap Ezza dengan santainya

"Lo harus inget! Lo udah bilang kalo lo setuju dengan syarat yang gue ajuin sama lo! Awas aja kalo lo sampe berani ngelanggar syarat yang gue kasih! Selamanya gue gak bakalan mau maafin lo apalagi anggep lo sebagai kakak gue! Dan semuanya dimulai BESOK! ucap Ezza panjang lebar dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya

Tbc.

Ezza emang keterlaluan banget yah sama Babang Edo tersayangnya author wkwk

Penasaran sama lanjutanya? Jangan lupa vote and coment

ILY MY BFF (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang