Meylissa menatap tak percaya pada tamu yang ada di depannya ini.Rani datang bersama Mario diikuti oleh Johan dan Ferdy.
"Kalian!" seru Mey kaget
"Kita gak disuruh masuk Mey?" tanya Johan
"Eh iya masuk" ucap Mey mempersilahkan mereka masuk
"Bang Leon ada Mey?" tanya Johan pada Mey
"Ada Mas lagi dikamar" ucap Mey
"Mey bagi minum dong!" ucap Ferdy dengan tidak tau malunya
"Mau minum apa?" tanya Mey
"Jus jeruk kayanya seger Mey apalagi kalo ada kue bolu buatan tante Astrid hehe..." ucap Ferdy sambil cengengesan
Meylissa bergegas ke dapur membuat minuman untuk teman-temannya. Beberapa saat kemudian ia kembali ke ruang tamu dengan membawa minuman beserta cemilan.
"Nah ini ni kesukaan gue! Bolu buatan tante Astrid" ucap Ferdy sambil melahap bolu yang baru dibawa Mey
Mereka yang melihat tingkah Ferdy hanya menggelengkan kepala, pasalnya tingkah pria itu tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang masih saja sama.
"Mey lo gak kerja?" tanya Ranita
"Gak Ran, gue baru mulai masuk kerjanya besok?" ucap Mey
"Enak dong! Jangan lupa ya kalo gajian traktir!" ucap Rani
"Kan lo orang kaya Ran, masa minta traktir sama gue" ucap Mey sambil tersenyum jahil
"Orang kaya apaan Mey, gue mah kere" ucap Rani
"Kan lo udah jadi nyonyah Mario otomatis hartanya Mario itu punya lo juga dong" ucap Mey
"Si Rio mah pelit Mey" ucap Rani sambil tertawa renyah
"Ya ampun kasian amat teman gue!" ucap Mey
Mario hanya tersenyum menanggapi candaan Mey dan istrinya
"Oh ya Ran, si Rama mana kok gak ikut?" tanya Mey pada Rani saat ia tidak melihat Rama-Putra dari Rani dan Mario tidak ada disana
"Oh dia lagi di rumah kakek-nenek nya Mey jadi gak ikut" ucap Ranita
"Tadi dia nitip salam kok buat lo, buat tante Mey cantik katanya!" tambah Mario
"Wah salam balik deh!" ucap Mey
"Iya nanti gue sampein sama anak gue" ucap Ranita
"Oh iya Mey tujuan kita kesini mau ngasih undangan buat lo" ucap Ferdy
"Undangan? Undangan apa Fer?" tanya Mey pada Ferdy
"Undangan reunian SMA kita lah Mey" ucap Ferdy yang membuat Mey terdiam
"Lo bisa dateng kan?" tanya Ranita pada Mey
"Insyaallah Ran" jawab Mey
"Dateng aja Mey lo kan gak pernah ikut reunian sama sekali selama 8 tahun ini" ucap Mario
"Lagian kan kita reunian tiap 1 tahun sekali jadi lo kali ini dateng aja ya" ucap Ranita yang membuat Mey mengangguk pelan
"Gitu dong!" ucap Ferdy
Mereka berbincang-bincang sebentar hingga kedatangan Leon yang membuat mereka menghentikan obralan mereka
"Kok kalian ngumpul gak ngajak?" tanya Leon ikut duduk di ruang tamu
"Hehe kita-kita kira lo sibuk Bang" ucap Johan yang mendapat anggukan setuju dari yang lainnya
"Btw lo semua udah lama disini?" tanya Leon
"Baru aja Bang, kita mau mampir sekalian mau ngasih undangan" jawab Ranita yang membuat Leon menatap ke arahnya
"Undangan? Undangan apa?" tanya Leon
"Em undangan reuni Bang" sahut Rani lagi
Leon beralih menatap ke arah adiknya yang sedari tadi diam ia tau apa yang sedang dipikirkan adiknya itu
"Bolehkan Bang?" tanya Rani hati-hati
"Boleh. Tapi ada syaratnya!" ucap Leon
"Syarat? Apa syaratnya? Tanya Ferdy akhirnya buka suara
"Jangan biarin Mey sedih apalagi sampai nangis" ucap Leon tegas
"Bang lo tenang aja gue sama yang lain bakalan jagain Mey" ucap Johan berusaha menyakinkan Leon
"Oke gue izinin! Tapi jangan lupa sama syarat yang gue kasih!" ucap Leon
"Oke Bang!" sahut Johan, Ferdy, Mario dan Ranita secara bersamaan
Mey masih tetap diam ia memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk jika ia bertemu dengan Edo di pesta reunian itu nanti.
'Ya Allah hamba belum siap jika harus bertemu dia...' batin Mey
#Fyi: Jadi disini sahabat-sahabat nya Mey semua udah padah nikah kecuali si Johan sama si Edo, udah tau kan kalau si Mario udah nikah sama Ranita dan mereka udah punya anak. Nah buat Ferdy dia juga udah nikah sama... Eh gak usah dikasih tau dulu deh biar kalian makin penansaran wkwkwk
Tbc.
Hai ketemu lagi sama Author yang agak ngawur ini. Semoga kalian suka sama cerita ini ya dan maaf kalau di part ini agak gantung hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY MY BFF (On Going)
Teen FictionKehilangan sahabat sama saja dengan kehilangan cinta di hidupmu. ~Eduardo Pradipta Kusuma Hanya bisa pasrah dan mencoba mengikhlaskan semua kenyataan yang sudah terjadi. ~Meylissa Alexandra Wijaya Akankah mereka bersatu? Disaat hubungan persahabata...