19

59 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❤ Ranita02, Mario_Mar,  Ferdy_Vernando, Johandi_Aditya, Leonard_Lex Wijaya 335.100 others


Eduard_Pradipta Cilukbaa😝 tutup matanya dulu, biar pas buka mata tugasnya udah kelar hehehe...

komentar

Ranita02  Aciee lo bedua 😂

Mario_Mar Bakalan jadi trending nih

Ferdy_Vernando   @Meylissa_Lexa Wijaya Awas diserbu fansgirl Eduard lo 😂

Johandi_Aditya Pantesan kemarin nraktir @Eduard_Pradipta ternyata gara-gara ini toh

Leonard_Lex Wijaya @Meylissa_Lexa Wijaya Sekolah yang bener jangan pacaran mulu

Cassandra Huaa cowok gue itu

Edo menggelengkan kepalanya saat melihat komentar-komentar yang di lontarkan oleh teman-temannya

Saat ia memposting foto kebersamaannya dengan Mey ketika mereka sedang mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan

"Ngapain lo post? Ntar kalo gue di serbu sama fansgirl lo gimana?" tanya Mey pada Edo

"Gak bakalan ada yang berani" ucap Mey

"So tau lo!" ucap Mey sambil mencubit lengan Edo

"Sstt diem napa, kita lagi diperpus ini" ucap Edo pelan sambil merangkul bahu Mey

"Eh iya gue lupa" ucap Mey dengan berbisik

"Kita lanjutin ngerjain tugasnya" ucap Edo yang mendapatkan anggukan setuju dari Mey

...

Mereka melanjutkan kembali kegiatan mereka yang sempat terhenti

Hari-hari yang Edo lewati terasa begitu indah karna ada Meylissa yang mengisi hatinya

Ya iya memang memiliki perasaan lebih untuk Mey

Ia melupakan tentang pernah diajukan oleh sang adik padanya di rooftop sekolah sebulan yang lalu

Edo sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya

"Gimana soal syarat yang gue kasih sama lo kemaren?" tanya Ezza saat ia mendudukan dirinya di sofa kecil di hadapan kakaknya

"Apa gak ada syarat lain Dek?" tanya Edo

"Gak ada penawaran lagi! Emang lo lebih mentingin itu cewek dibandingin gue!" sarkas Ezza tajam

"Bukan gitu Dek, abang cu--" ucapan Edo terhenti saat melihat Mamah dan Papahnya berjalan ke arah mereka

"Aduh anak-anak Mamah lagi pada ngapain ini? Mamah seneng liat kalian akhirnya akur" ucap Mamah tersenyum melihat kedua putranya yang sedang duduk diruang tamu

"Mamah sama Papah abis darimana?"  tanya Edo pada kedua orangtuanya

"Mamah sama Papah abis dari rumah rekan kerjanya Papah" ucap Papah sambil tersenyum

"Yaudah Do,Za Mamah sama Papah mau ke kamar bentar" ucap Mamah yang mendapat anggukan dari Edo dan Ezza

"Lo pikirin lagi permintaan gue!" ucap Ezza saat orangtuanya sudah pergi dari ruang tamu itu

Edo hanya diam dengan pikirannya yang bimbang

Ia  sangat ingin bisa berdamai dengan Ezza tapi di sisi lain ia juga tidak ingin kehilangan Mey

Apa yang harus dilakukan sekarang?

Haruskah ia memilih salah satu diantara mereka?

Mereka sama berartinya bagi Edo

Edo sibuk dengan pikirannya yang berkecamuk sementara Ezza hanya memandang Edo sinis dan ia memutuskan bangkit berdiri meninggalkan Edo sendirian diruang tamu
.
.
.
Paginya...
Saat disekolah Edo masih saja diam dan terlihat melamun hal itu membuat Mey yang sedang duduk disampingnya menatapnya heran

"Lo kenapa sih Do?" tanya Mey

"Gue gak papa Mey" ucap Edo sambil tersenyum tipis

"Tapi kenapa akhir-akhir ini gue sering liat lo ngelamun gak jelas" ucap Mey

"Perasaan lo aja kali" Edo kembali menyunggingkan senyum pada Mey
Sementara Mey menatap Edo dengan pandangan penuh selidik "Gue beneran gak papa kok, beneran deh" sambung Edo saat melihat Mey terus menerus menatapnya

Mey hanya menganggukan kepalanya mendengar penuturan Edo

Ia kembali menatap ke arah danau yang ada di hadapan mereka saat ini

Edo melirik Mey dan menatapnya dalam tanpa memberi tahukan terlebih dahulu pada Mey

Edo dengan santainya merebahkan kepalanya ke pangkuan Mey

Mey hanya diam memandang Edo yang tiba-tiba meletakan kepalanya dipangkuan Mey

Ketika merasakan hembusan angin yang terasa begitu sejuk Edo memilih untuk memejamkan matanya

Matanya semakin berat saat merasakan tangan Mey membelai lembut rambutnya sementara Mey hanya memperhatikan Edo yang memejamkan matanya

Bulu mata yang lentik.
Alis tebal dan
Hidung mancung

'Ganteng'  batin Mey

'Pantas saja dia jadi rebutan' tambah Mey lagi berbicara dalam hatinya

Senyum manis terbit di wajah Meylissa saat ia memperhatikan wajah Edo yang sedang memejamkan matanya itu

Namun tiba-tiba senyumannya memudar saat ia merasakan ada perasaan aneh yang mengganjal dihatinya ketika ia menatap wajah sahabatnya itu

'Kenapa rasanya gue gak bakalan bisa gini lagi ya sama Edo, apa ini detik-detik terakhir gue bareng dia? Ah gue mikir apaan sih? Malah ngaco gini!' batin Mey

Mey terus berperang melawan gejolak batinnya hingga tanpa sadar ia menggelengkan kepalanya karna pikirannya yang sedang berkecamuk

Edo yang sedari tadi sudah membuka matanya menatap Mey heran

Ia bangkit dari posisi berbaringnya

"Mey? Lo kenapa?" tanya Edo membuyarkan lamunan Meylissa

"Eh--lo udah bangun?" tanya Mey balik

"Gue tanya lo kenapa? Sakit?" tanya Edo yang mendapat gelengan dari Mey

"Gue gak papa" ucap Mey

"Serius?" Edo menatap Mey dalam sementara Mey hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Edo

"Mey lo kenapa sih? Ada masalah atau apa kok lo jadi aneh gini? Perasaan tadi gak gini" ucap Edo sambil terus menatap Mey

Bukannya menjawab Mey malah memeluk Edo dengan erat

Edo yang awalnya kaget saat Mey yang tiba-tiba memeluknya itu akhirnya membalas pelukan Mey

"Do gue takut..." gumam Mey sambil terus memeluk Edo

"Gue takut lo bakalan jauhin gue, lo gak bakalan ninggalin gue kan? Lo bakalan tetap jadi sahabat gue kan?" Mey kembali melanjutkan ucapannya

"Gue gak bakalan kemana-mana Mey, gue tetap sama lo jadi sahabat lo" ucap Edo sambil mengusap pelan rambut Mey

"Makasih..." gumam Mey sambil mengeratkan pelukannya pada Edo

Tanpa mereka sadari ada seseorang yg memperhatikan mereka dengan tatapan tajamnya

"Awas aja lo Eduardo!"

Bersambung...

ILY MY BFF (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang