27

38 5 2
                                    

Setelah ia melihat tingkah Ezza yang berusaha mendekati Meylissa di depannya 3 hari yang lalu Edo menjadi lebih diam dan banyak melamun.

Tentu saja dia tau adiknya itu hanya berniat memanas-manasinya tapi tetap saja ia hatinya terasa sakit melihat saat melihat gadis yang di cintainya berdekatan dengan laki-laki lain apalagi itu adalah adiknya sendiri.

Edo terus larut dalam pikirannya hingga tanpa sadar ia menggebrak meja makan yang ada depannya

Hal itu membuat sang ayah menatapnya tajam sementara Ezza menatapnya dengan tatapan aneh

"Edo kamu kenapa sayang?" tanya Mamah sambil menatap Edo khwatir

"Gak papa Ma. Edo udah selesai, Edo kekamar dulu ya!" ucap Edo bangkit berdiri bersiap hendak pergi ke kamarnya

"Kamu papah tunggu diruang tamu, papah mau ngomong sama kamu!" ucap Papah tegas

"Iya Pah, Edo ke kamar dulu!" ucap Edo berjalan ke arah kamarnya

Sampai dikamar Edo masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, setelah selesai ia segera berjalan keluar kamar untuk menemui sang ayah yang sudah menunggunya diruang tamu

"Pah. Kenapa papah panggil Edo? tanya Edo saat ia telah sampai diruang tamu

"Duduk!" ucap Papah tegas

Edo mendudukkan dirinya di sofa kosong yang ada didepan ayahnya

Mereka sama-sama diam hingga Mamahnya datang dengan membawa segelas susu coklat dan secangkir kopi untuk Edo dan Papah

"Nih Pah, Do diminum dulu" ucap Mamah lalu ia mendudukan dirinya disamping suaminya

Papah menatap Edo sebentar dan menghela nafasnya pelan

"Kamu sudah menentukan pilihan kamu?" tanya Papah yg membuat Edo menatapnya

"Edo tetap ingin mengejar cita-cita Edo Pah..." ucap Edo yakin

"Kamu anak pertama dikeluarga Kusuma kenapa kamu tidak meneruskan perusahaan Papah saja, kamu tidak perlu repot-repot untuk mengejar cita-cita kamu itu!" ucap Papah

"Tapi Edo tidak ingin bekerja di perusahaan Papah!" ucap Edo

"Eduardo Pradipta Kusuma! Tidak bisakah kamu buang sifat egois kamu itu? Seharusnya kamu menuruti apa yang orangtuamu inginkan!" ucap Papah menatap Edo tajam

"Pah udah pah, Papah jangan emosi dulu ya..." ucap Atika Mamah Edo berusaha menenangkan suaminya yang mulai emosi pada putra sulungnya

"Maaf Pah. Tapi kali ini saja tolong biarin Edo nentuin masa depan Edo sendiri!" ucap Edo membalas tatapan tajam sang ayah

"Kamu hanya punya 2 pilihan! Memilih meneruskan perusahaan Papah atau kamu tetap bersikeras untuk mengejar cita-citamu itu jika kamu lebih memilih cita-citamu dibandingkan Papah, maka mulai saat itu juga kamu bukan lagi bagian keluarga Kusuma!!!"

Tbc.

Gak jelas lagi kan 😂 author pusing dan susah nyari inspirasi jadi alur cerita nya agak kurang nyambung gitu wkwkwk

Sampai ketemu di part selanjutnya

ILY MY BFF (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang