Bandara ✈✈
Seorang pemuda bertubuh tegap dan berparas tampan baru saja tiba di Negara kelahirannya.
Ia berjalan dengan langkah tegapnya sambil menatap kiri kanannya mencari seseorang yang ditunggunya
Sementara kaum hawa, menahan nafas mereka saat melihat sosok pemuda tampan yang ada di depan mereka.
Kulitnya yang putih, hidungnya yang mancung ditambah parasnya yang tampan membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mey berjalan dengan tergesa-gesa sambil menarik tangan Edo agar berjalan sejajar dengan langkahnya"Mey pelan-pelan aja jalannya nanti jatuh" ucap Edo mengingatkan Mey
"Ayo cepetan Do, lama deh" omel Meylissa sambil tetap menarik tangan Edo
Sementara Edo hanya mengikuti Mey dengan pasrah hingga beberapa detik kemudian mereka melihat seorang pemuda yang berjalan sambil menarik kopernya
"Nah itu dia!" ucap Mey sambil melepas genggaman tangannya pada tangan Edo dan berlari ke arah pemuda yang tadi membawa koper
Edo mendengus pelan melihat Mey yang berlari meninggalkannya begitu saja dan langsung memeluk pemuda yang mereka lihat tadi
"Bang Leon, Mey kangen banget" ucap Mey masih memeluk Leon erat
"Hmm Abang juga Mey" ucap Leon sambil mengelus kepala adiknya
Mata Leon beralih menatap Edo yang berdiri tak jauh dari mereka. Ia melepaskan pelukannya pada sang adik dan menatap Edo sambil tersenyum ramah
"Gue Leon. Leonard Alexander Wijaya" ucap Leon sambil mengulurkan tangannya pada Edo
"Edo ah-maksud gue Eduardo Pradipta Kusuma" ucap Edo sambil menyambut uluran tangan Leon
"Jadi ini toh yang namanya Edo" ucap Leon yang membuat Edo menaikkan sebelah alisnya
"Maksudnya?" tanya Edo bingung
"Jadi gini, Mey ini se--
"Eh yuk kita balik, gue gerah disini" ucap Mey memotong ucapan Leon
Sementara Edo dan Leon hanya mendengus pelan melihat tingkah Mey
"Bang Leon berapa lama disini?" tanya Mey saat ia dan Leon sedang berada didalam mobil mewah milik keluarga Wijaya sementara Edo mengikuti mereka dari belakang dengan motor sport miliknya
"2 minggu Dek" ucap Leon pada adiknya
"Kok bentar doang sih Bang" ucap Mey sambil cemberut
"Abang kan balik ke indonesia cuma buat nikmatin liburan Abang" ucap Leon sambil tersenyum pada adiknya
"Iya-iya ucap Mey
"Oh ya. Jadi itu temen kamu yang namanya Edo? Lumayan oke sih! Pantesan aja kamu sering nyeritain dia" ucap Leon sambil tersenyum jahil pada adiknya
"Paan sih Bang, kami cuma temenan doang" ucap Mey pada kakaknya
"Temen tapi demen kan?" tanya Leon sambil menaik turunkan alisnya
"Ish terserah Abang ajalah" ucap Mey ketus
"Jangan ngambek loh, ntar Abang gak mau ajak kamu jalan-jalan lagi" ucap Leon
"Iya aku gak ngambek kok Bang" ucap Mey sambil tersenyum pada kakaknya
"Adek pintar!" ucap Leon
.
.
.
.
.
Leon memarkirkan mobil mereka dihalaman rumah milik keluarganya dan berjalan keluar diikuti oleh Meylissa.Sementara Edo lebih memilih berjalan dibelakang mereka
"Do ngapain sih, lo jalan dibelakang gue sama kak Leon?" tantya Mey saat melihat Edo yang berjakan dibelakang mereka
"Ya gak papa" ucap Edo
"Udah ah, yuk sini!" ucap Mey sambil menarik tangan Edo agar berjalan disampingnya sementara Leon sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah
"Kek mau nyebrang aja lo bedua, gandengan mulu" ucap Leon menggoda sang adik
"Paan sih Bang! Aku kesel tau sama dia masa dari tadi dia jalan dibelakang kita terus, berasa kaya punya bodyguard deh" omel Mey
"Edo cemburu kali sama gue! Eh bro lo cemburu gak?" tanya Leon sambil tersenyum jahil
"Gak mungkin gue cemburu. Lo kan saudaranya" ucap Edo sambil tersenyum tipis
"Aduh, calon adek ipar gue ini emang super duper pengertian banget ya" ucap Leon sambil merangkul bahu Edo
"Ishh Abang nyebelin!" ketus Mey dengan muka memerah
"Udah-udah, jangan pada berantem mending kita makan siang aja! Edo yuk sekalian kamu makan siang disini ya" ucap Mami sambil tersenyum lembut
"Eh gak usah Tan, saya mau langsung pamit aja!" ucap Edo sopan
"Udah Do, kamu makan siang disini saja bareng kami disini" ucap Papi
"Bener tuh bro, lo makan siang disini aja!" tambah Leon
"Gue gak nerima alasan ataupun penolakan ya Do, sekali lagi lo tolak pokoknya gue bakal ngambek sama lo titik!" ucap Mey sambil menatap tajam ke arah Edo
Sementara Edo hanya mengusap tekuknya, sedikit salah tingkah karna ucapan Mey dan keluarganya
"Iya. Saya ikut makan siang disini Om, Tan!" ucap Edo akhirnya
Mereka memulai makan siang dengan tenang dan hening
Gaje lagi kan 😂
Maaf lagi ya masih amatir soalnya hehehe...Jangan lupa vote nya yah 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY MY BFF (On Going)
Teen FictionKehilangan sahabat sama saja dengan kehilangan cinta di hidupmu. ~Eduardo Pradipta Kusuma Hanya bisa pasrah dan mencoba mengikhlaskan semua kenyataan yang sudah terjadi. ~Meylissa Alexandra Wijaya Akankah mereka bersatu? Disaat hubungan persahabata...