31

45 5 4
                                    

Mey mengetikkan pesan di hp nya lalu beberapa saat kemudian ia kembali menghapus pesan yang akan ia kirimkan itu.

"Ih pusing gue, kirim ajalah!" gerutu Mey akhirnya ia mengirimkan pesan yang tadi hendak dikirimnya

Meylissa:
Do?

Gue mau ngomong sama lo
Boleh?

Pliss Do🙏🙏
Sebentar aja, penting!

Eduardo
Y

Dimana?

Meylissa:
Di cafe, tempat biasa
Kita nongkrong


Eduardo
Ok.

Gue tunggu jam 5 sore


Meylissa:

Ok

Eduardo
(Read)

Mey menghela nafas pelan saat melihat chatnya hanya di read tanpa dibalas lagi oleh Edo

Ia memutuskan untuk segera mandi dan bersiap-siap karna waktu sudah menunjukkan pukul 4.30
.
.
.
Selesai mandi ia segera berganti pakaian dan memoles make up tipis di wajah cantiknya

Mey baru saja akan mengoleskan liptin pada bibir namun gerakkannya terhenti karna suara seseorang

"Rapi bener, mau kemana?" ucap Seseorang itu

"Ish Mas Johan kok bikin Mey kaget aja!" gerutu Mey yang membuat Johan terkekeh

"Jadi mau kemana?" tanya Johan

"Mau keluar sebentar Mas" ucap Mey

"Kemana? Sama siapa? Naik ap--

"Nanya nya satu-satu Mas! Mey mau ke Cafe bentar, berangkatnya naik taksi aja" ucap Mey

"Mas yang anterin ya, ntar lu kenapa-kenapa lagi dijalan" ucap Johan yang membuat Mey mendengus malas

"Gak Mas Johan, gak Bang Leon semuanya posesif bener sama Mey" ucap Mey

"Heh bocah ini gue sama Leon sayang ama lu, kaga mau lu kenapa-kenapa" ucap Johan sambil menoyor kepala Mey

"Ih Mas Johan apaan sih, aku aduin ke Mami sama Papi" ucap Mey menatap Johan kesal

"Kebiasaan lu bocah suka ngadu! Udah ayo berangkat" ucap Johan

"Iye-iye" ucap Mey

Mereka berjalan keluar kamar Meylissa dan saat sampai diruang tamu mereka berpamitan pada orangtua Mey

"Mi, Pi! Mey mau keluar bentar ya!" ucap Mey

"Mau kemana Mey" tanya Wijaya

"Mau jalan Pi sama mas Johan" ucap Mey

"Ya sudah hati-hati dijalan" ucap Wijaya yang mendapat anggukan dari Mey dan Johan

"Johan jagain itu ade kamu!" ucap Astrid pada sang keponakkan

"Pasti Tante, ya udah kalo gitu Johan sama Mey berangkat dulu ya, Assalamualaikum..." ucap Johan sambil menyalimi Tante dan Om nya

"Assamualaikum Mami, Papi.." ucap Mey ikut menyalimi orangtuanya

Setelah selesai berpamitan mereka segera berangkat menuju cafe tempat dimana Mey dan Edo janjian.

"Ini cafe nya?" tanya Johan yang mendapat anggukan dari Mey

"Iya Mas, Mas mau ikut masuk gak?" tanya Mey

"Gak deh. Gue ke supermarket mau nyari titipan Bunda sekalian ada keperluan sebentar" ucap Johan

"Oh ya udah, kalo gitu hati-hati ya Mas!" ucap Mey yang mendapat anggukan dari Johan

"Iya. Nanti kalo udah selesai lo telepon gue aja" ucap Johan

...

Mey menatap makanan di depannya yang sudah dingin. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam dan ia sudah berjam-jam menunggu disini

Berkali-kali ia mencoba menghubungi Edo namun pria itu tidak mengangkat telepon ataupun membalas pesan yang sudah ia kirimkan.

Rasanya ia ingin segera pulang. Namun ia tetap ingin menunggu Edo ia harus berbicara pada pria itu sebelum ia pindah sekolah.

Ting...

Suara notif hpnya yang menandakan ada pesan masuk, membuat Mey tersadar dari lamunanya.

Eduardo
Gue gak bisa dateng, gue sibuk
Gue lagi jalan sama Cassandra

Oh ya lo jangan pernah ganggu
Gue lagi, gue gak mau bikin cewek
Gue sakit hati karna dekat sama lo!

Mey terdiam saat melihat balasan dari Edo, tak terasa air matanya menetes saat melihat pesan yang Edo kirimkan padanya.

Jika memang tidak berniat untuk bertemu dengannya kenapa harus mengiyakan saat ia mengajak untuk bertemu.

"Mey? Lo gak papa? " tanya Johan saat melihat Mey yang sedang terisak

Mey hanya menggeleng pelan

"Ayo kita pulang Mas!" ucap Mey sambil bangkit dari posisi duduknya sementara Johan hanya terdiam melihat tingkah Mey

Johan hendak berjalan mengikuti Mey namun langkahnya terhenti saat melihat ponsel Mey yang tertinggal di atas meja yang tadi diduduki Mey.

Ia mengambil ponsel Mey dan tanpa sengaja ia membaca pesan dari sahabatnya untuk Mey, tangannya terkepal kuat amarahnya membuncah kenapa sahabatnya setega itu pada Mey.

*Ditempat lain

Ezza tertawa puas saat rencana yang sudah ia rencana kan sejak lama berhasil. Ia menatap ke arah ponsel Edo yang ada ditangannya, ia sengaja mengiyakan ajakan Mey untuk bertemu di cafe tanpa memberitahukan pada kakaknya terlebih dahulu.

Ia juga dengan sengaja mengabaikan pesan dari gadis itu dan setelah berjam-jam barulah ia membalasnya dan mengatakan jika kakanya itu tidak bisa datang karna ia sedang bersama Cassandra.

"Gue harap lo gak nyesel bro" ucap Vino sambil menepuk pundak Ezza

"Gue gak akan nyesal!" ucap Ezza yang membuat Vino menghela nafasnya

"Gue malah bahagia sekarang! Bahagia karna sebentar lagi itu orang akan kehilangan gadis yang dia cintai" tambah Ezza lagi sambil tersenyum puas

Tbc.

Masih berusaha buat mencari bahan buat ceritanya, maaf kalau agak ngawur :v

ILY MY BFF (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang