.
.
.
.
Edo berjalan keluar kamar mandi dengan mengenakan celana jins hitam selututnyaIa mengosok-gosok kan handuk di rambutnya yang masih basah
Hingga suara dering ponselnya yang membuat kegiatannya sedikit terhenti
"Hallo?"
"Hallo Do, gue ada di depan rumah lo lo dimana?"
"Gue dikamar. Masuk aja"
"Lo nyuruh gue masuk kamar lo? Udah gila ya lo"
"Bawel amat sih lo. Gue tunggu disini bye"
"Eh gila gue gak mau ya mas--
Edo hanya menghela nafasnya pelan melihat tingkah sahabatnya itu
Ia membuka lemari dan mengambil baju kaos hitam tanpa lengannya
Selesai mengenakan baju ia berjalan keluar kamar menuju ke ruang tamu disana sudah ada Meylissa yang menatapnya dengan pandangan kesal
"Ngapain ngeliatin gue kek gitu?" ucap Edo sambil mendudukan dirinya di samping Meylissa
"Dih geer, gue gak liatin lo tuh" ucap Mey
"Terus liatin apa dong? Tembok? Udahlah lo gak usah ngambek segala orang lo juga udah pernah masuk kamar gue" ucap Edo santai
"Nyebelin lo. Lagian siapa juga yang ngambek" ucap Mey
"Lah trus?" tanya Edo
"Tau ah! Lagian ngapain sih lo nyuruh gue kesini segala, mau ngomongin apaan? Kenapa gak nunggu besok aja?" tanya Mey kesel
"Eh buset nanya nya satu-satu napa, gue mau ngomong sesuatu yang penting sama lo" ucap Edo
"Apa?" tanya Mey
"Sini lo ikut gue" ucap Edo sambil menarik tangan Mey agar berjalan mengikuti langkahnya
"Lo tunggu disini dulu ya, gue mau ngambil sesuatu" Mey hanya menganggukan kepala nya saat mendengar ucapan Edo
Ia mendudukan dirinya di atas ayunan yang ada didekat kolam renang yang ada dirumah Edo
"Nih buat lo" ucap Edo saat ia telah kembali mendatangi Mey
"Apaan nih?" tanya Mey melihat kotak kecil berwarna pink yang ada ditangan Edo
"Buka aja!" jawab Edo
Mey membuka kotak itu dan didalam nya ada sebuah cincin dan sebuah kalung yang berliontinkan kunci
Sumber dari google ya 😄"Ini...." gumam Mey menatap cincin dan kalung itu
"Cuma diliatin doang?" tanya Edo
"Trus gimana?" bukannya menjawab pertanyaan Edo, Mey malah kembali memberikan Edo pertanyaan
"Lemot banget sih! Ni lo pake cincinnya!" ucap Edo sambil memasangkan cincin itu pada jari manis Mey
"Dan gue pake kalung ini. Lo tau kalung sama cincin ini saling berhubungan kaya gue sama lo" tambah Edo lagi
"Maksud lo?" tanya Mey sambil memperhatikan wajah Edo
"Liat ya. Cincin ini punya lubang kunci yang bisa dibuka dan liontin kunci yang ada dikalung gue ini bisa buka cincin itu, sini gue coba" jelas Edo pada Mey
Edo mulai menunjukkan pada Mey bagaimana cara membuka cincin yang tadi dia berikan pada Mey dengan menggunakan liontin kalungnya
"Nah bisa kan?" tanya Edo setelah selesai membuka cincin yang diberikannya pada Mey
"Eh iya bisa!" ucap Mey tersenyun menatap cincin yang diberikan Edo padanya
"Gue mau lo janji sama gue!" ucap Edo tersenyum menatap Mey
"Janji? Janji apa?" tanya Mey
Melihat Mey yang menatapnya dengan pandangan bertanya Edo kembali meneruskan ucapannya
"Apapun yang terjadi tolong jangan pernah buang cincin ini, kalo lo udah gak mau pake lo bisa simpen tapi pliss jangan dibuang" Edo menarik nafasnya pelan kemudian ia melanjutkan ucapannya
"Kalo pun kita lagi ada masalah atau kita lagi berantem jangan pernah lo buang ini cincin apalagi sampai dikasih sama orang lain! Bisa kan lo janji sama gue?" tanya Edo pada Mey
"Iya gue janji" ucap Mey sambil tersenyum manis pada Edo
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY MY BFF (On Going)
Teen FictionKehilangan sahabat sama saja dengan kehilangan cinta di hidupmu. ~Eduardo Pradipta Kusuma Hanya bisa pasrah dan mencoba mengikhlaskan semua kenyataan yang sudah terjadi. ~Meylissa Alexandra Wijaya Akankah mereka bersatu? Disaat hubungan persahabata...