21

41 4 0
                                    

Setelah percakapan yang mereka lakukan di rumah sakit

Edo mulai memenuhi keinginan Ezza yaitu mendekati Cassandra dan menjauhi Meylissa

Sudah 1 minggu ini ia mengabaikan Mey. Tidak mengangkat telepon tidak membalas chat bahkan ia sering menghindari Mey

Meylissa
Do lo kemana katanya
Mau nemenin gue ke
Toko buku tapi lo kok
Gak jemput gue?
Do
Eduardo pradipta
Jahat lo ya!
Do
P
P
Gue udah nunggu
Dari jam 3 sore!

Kemarin 18.3

Do lo kenapa?
Sakit?
Ada masalah?
Kenapa lo jauhin gue?
Gue punya salah sama lo?
Do?

Hari ini 05.00

Edo hanya membaca tanpa berniat untuk membalas chat yang Meylissa kirim padanya. Ingin rasanya ia membalas semua chat yang Meylissa kirim tapi rasa takut tidak mendapat maaf dari Ezza membuatnya rela mengorbankan kebahagiaannya sendiri

Mey tidak menyerah untuk mendapat penjelasan dari Edo ia berjalan mendatangi Edo yang sedang duduk sambil memandangi danau yang ada di belakang sekolah

"Ngapain kesini?" tanya Edo tanpa melihat ke arah Mey

Mey tertegun mendengar Edo yang berbicara dingin padanya ia heran karna selama ini Edo tidak pernah bersikap dingin ataupun kasar padanya

"Kenapa lo jauhin gue? Gue salah apa sama lo? Biasanya lo gak kaya gini sama gue! Lo--" Mey berucap lirih

"Tau apa lo tentang gue? Emang lo siapa gue sampai gue harus bareng lo terus tiap hari? Bukan siapa-siapa kan?" ucap memotong ucapan Mey Edo masih dengan nada dinginnya

Meylissa diam.
Memikirkan kalimat yang Edo katakan padanya itu semua benar adanya

Ia bukan siapa-siapa Edo
Ia hanya teman ataupun orang spesial

Mengingat kenyataan itu membuat hatinya seperti tercabik.
Ia bukan siapa-siapa dan dengan bodohnya dia merasa spesial ketika Edo memperlakukannya berbeda dari teman-temannya yang lain

"Kenapa masih disitu? Sana pergi!!!" ucap Edo masih dengan nada dingin

Mey berlari sambil menangis meninggalkan Edo sendiri sementara Edo hanya bisa terdiam

Jujur ia sangat sedih dan benci pada dirinya sendiri karna membuat Meylissa menangis

Selama ini ia selalu menjaga Meylissa agar tidak bersedih ataupun meneteskan air matanya tapi sekarang ia sudah membuat Sahabatnya. Gadisnya. Dan orang yang dicintainya  itu menangis

Edo menyugar rambutnya dan mengusap wajah kasar

Ia sangat benci dengan keadaannya yang seperti ini
.
.
.
.
Mey melangkahkan kakinya menuju kelas ia tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya ketika Edo bersikap dingin padanya

Sampai dikelas Mey mendudukan dirinya di kursi miliknya

Mey menidurkan kepalanya diantara tumpukan kedua lengannya

Matanya terlihat sembab seperti habis menangis. Hal mengundang tanda tanya besar dari sahabat-sahabatnya

"Mey lo kenapa?" tanya Rani saat melihat sahabatnya itu

Mey hanya diam tanpa menanggapi pertanyaan Rani  dan hal itu mengundang tanda tanya Ferdy, Johan dan Mario yang sedari tadi memperhatikan Rani yang berusaha mengajak Mey bicara

"Gue gak papa kok, cuma gak enak badan aja" ucap Mey mencoba untuk tersenyum pada Rani

"Beneran gak papa, lo mau gue anterin pulang gak?" tanya Johan dengan ekspresi khawatir

"Gak usah Mas, gue gak papa" ucap Mey yang membuat Johan dan sahabatnya mentap lega kearah Mey

Mereka kembali ke kegiatan awal mereka masing-masing hingga kedatangan Edo yang membuat mereka mengalihkan kegiatan mereka menjadi menatap Edo

Edo yang ditatap hanya berjalan cuek tanpa berniat menyapa ataupun tersenyum

Saat sudah duduk dikursinya pun Edo hanya menyibukkan dirinya dengan ponsel ditangannya

...

Kringg...

Bel istirahat telah berbunyi seluruh siswa yang ada diruangan itu berhamburan keluar

Ada yang menuju perpustakaan ada pula yang langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang mulai keroncongan

Sementara Edo bersama para sahabatnya masih tetap dikelas tanpa minat untuk keluar dari kelas

"Woy lo pada kenapa? Diem mulu dari tadi!" ucap Ferdy sambil berteriak

"Ck berisik lo!" ucap Mario sambil menatap Johan

"Suka-suka gue dong!" balas Ferdy ngegas

"Udah diem!" ucap Johan

"Emang lo siapa se--" belum sempat Ferdy membalas ucapan Johan tiba-tiba ada suara langkah kaki yang memasuki kelas membuat mereka beralih menatap orang itu

"Edoo!!!" teriak orang itu dengan nada manja yang dibuat-buat

"Hm?" gumam Edo

"Ngantin yuk! Aku laperr!" ucap orang itu lagi

"Gue males San, lo ke kantinnya sendiri aja!" ucap Edo tanpa menatap lawan bicaranya

"Ish gak mau! Maunya sama kamu!" ucap Sandra sambil bergelayut manja di lengan Edo

Cassandra.
Gadis cantik dan fashionable
Selain cantik dia juga kapten tim cheerleader yang digilai banyak siswa disekolahnya

"Yaudah ayo!" ucap Edo bangkit dari posisi duduknya dan berjalan bersama Sandra

"Gue ngantin bentar guys!" ucap Edo sebelum berjalan meninggalkan kelas

Ferdy, Johan, Rani dan Mario menatap aneh ke arah Edo yang baru saja keluar dari kelas sedangkan Mey lebih memilih mengotak-atik ponselnya tanpa berminat menatap kepergian Edo dan Sandra

"Si Edo kenapa? Tumben-tumbenan mau diajak sama itu nenek lampir!" ucap Mario yang membuat Ferdy dan Johan mengendikan bahu

"Kesambet kali!" ucap Mey sambil bangkit dari posisi duduknya

"Eh lo mau kemana?" tanya Rani yang melihat Mey hendak berjalan keluar kelas

"Mau ke perpus! Lo mau ikut?" tanya Mey yang mendapat anggukan dari Rani

Setelah Rani dan Mey keluar
Ferdy lebih memilih memainkan game onlinenya bersama dengan Mario dan Johan
.
.
.
Tbc

Mon maaf kalo masih banyak typonya hehe...

Jangan lupa tinggalkan ⭐ ya biar ada suntikan semangatnya buat lanjutin ceritanya 😄

ILY MY BFF (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang