Seoul, Korea SelatanSeorang dokter muda berjalan tergesa-gesa menuju sebuah ruangan rawat milik salah satu pasiennya.
"Dokter dia adalah pasien gawat darurat yang baru saja dibawa ke UGD, dia mengalami tembak pada perut dan lengannya"
"Bawa ke ruang operasi karna kita harus segera melakukan tindakan operasi!"
"Baik dokter"
Skip_time
"Akhirnya operasinya selesai, saya senang bisa membantu dokter Memey" ucap seorang suster
"Saya lebih senang bisa bekerja sama dengan anda suster Choi" jawab dokter yang di panggil Memey tadi
Fyi: Anggap aja mereka lagi ngobrol pakai bahasa korea yah hehehe karna author kurang bisa dan gak ngerti bahasa korea jadi nulisnya pake bahasa indo aja 🙏🙏
"Ah iya dok, kapan dokter kembali ke indonesia?" tanya suster
"Minggu depan saya sudah kembali ke indonesia" jawab dokter Memey
"Yah sayang sekali padahal saya sangat berharap dokter tetap berada di rumah sakit ini" ucap suster dengan nada sedih
"Saya pun begitu tapi saya juga rindu dengan Negara saya disana" jawab dokter Memey dengan senyum manisnya
"Apa ada seseorang yang dokter rindukan?" tanya suster penasaran
"Tidak ada. Saya tidak memiliki seseorang yang spesial disana" jawab dokter Memey yakin
"Saya pikir anda memiliki seseorang yang anda rindukan" ucap suster yang membuat dokter Memey hanya tersenyum menanggapi ucapannya
8 Tahun berlalu Meylissa Alexandra Wijaya sudah menjadi seorang dokter sesuai dengan impiannya di masa remaja dulu, setelah lulus SMA ia memutuskan untuk kuliah di Korea Selatan.
Mengapa ia tidak kuliah di London saja? Jawabannya adalah karna ia ingin kuliah di Korea agar seperti dokter cantik yang ada pada drakor yang sering ia tonton dulu, cukup konyol memang tapi itulah jawabannya yang sering ia lontarkan jika ditanya mengapa memilih berkuliah di Korea.
"Dokter saya permisi ingin melanjutkan pekerjaan saya" ucap Suster Choi
"Silahkan Suster" ucap Mey sambil tersenyum manis
Setelah Suster Choi pergi Meylissa melangkahkan kakinya memasuki ruangan kerjanya, ia mendudukan dirinya di kursi untuk mengistirahatkan badannya yang terasa begitu lelah. ia memejamkan matanya sebentar hingga suara dering ponsel mengganggu waktu istirahatnya
Drt...drt...drt
Dering ponsel membuat Mey harus membuka matanya dan mengangkat panggilan telepon itu.
"Halo Assalamualaikum Mey"
"Waalaikumssalam Mami nya Mey yang paling cantik"
"Kamu bisa aja sih sayang! Oh ya besok kamu jadi pulang ke Indonesia kan?"
"Iya Mi, jadi kok!"
"Bagus! Oh ya Papi kamu udah urus semuanya loh, kamu bisa langsung kerja di Rumah Sakit temennya Papi kamu!"
"Alhamdulillah Mi. Mey seneng dengernya! Jadi gak sabar ketemu Mami sama Papi"
"Iya sayang Mami sama Papi juga udah gak sabar buat ketemu kamu! Yaudah Mami tutup dulu ya telepon nya, Assalamualaikum..."
"Waalaikumssalam Mi..."
Tut.
Mey menghela nafasnya pelan, kembali ke Indonesia sama saja seperti membuka luka lama dihatinya, ia belum siap jika harus bertemu dengan seseorang dari masalalu nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY MY BFF (On Going)
Roman pour AdolescentsKehilangan sahabat sama saja dengan kehilangan cinta di hidupmu. ~Eduardo Pradipta Kusuma Hanya bisa pasrah dan mencoba mengikhlaskan semua kenyataan yang sudah terjadi. ~Meylissa Alexandra Wijaya Akankah mereka bersatu? Disaat hubungan persahabata...