2 minggu berlalu setelah kepindahan Mey, sahabat-sahabatnya kembali menjalani aktivitas mereka seperti biasa walaupun sangat terasa ada yang kurang karna tidak ada kehadiran salah satu sahabat mereka.Ditambah lagi sikap Edo yang berubah menjadi dingin dan lebih banyak diam membuat mereka semakin merasa sepi jika tidak ada Mey di dekat mereka.
"Do lo hari ini latihan basket?" tanya Johan pada Edo
Ya, setelah Edo pulang dari rumah sakit Johan kembali berusaha untuk berbaikan dengan sahabatnya itu walaupun awalnya Edo sempat menolak untuk bertemu dengannya tapi pada akhirnya Edo luluh dan mau berbaikan kembali dengan Johan toh semuanya bukan sepenuhnya kesalahan Johan. Itu semua adalah kesalahannya sendiri karna ia sudah gagal memperjuangkan cintanya.
"Ya" jawab Edo singkat
"Lo sekarang jadi rese banget ya Do!" ucap Ferdy sambil meleparkan tisu pada Edo
Edo hanya menatapnya tajam sementara yang ditatap hanya cengengesan tak jelas.
"Hari ini lo lepas jabatan jadi kapten basket kan?" tanya Mario
"Hm" jawab Edo lagi
"Lama-lama gue sebel ama lo Do, lo tiap kali ditanya pasti jawaban lo selalu 'Ya' kalo gak lo bakal jawab 'Hm' pelit amat lo kalo ngomong!" kesal Rani
Edo hanya mendengus pelan. Rani yang terlalu cerewet membuatnya teringat dengan sifat Meylissa, memikirkan gadis itu membuat rasa rindu dihatinya kembali menguap
'Lo sekarang apa kabar Mey? Gue kangen...' lirih Edo dalam hatinya
"Diajak ngomong malah diem, berasa ngomong sama tembok dah gue" ucap Rani semakin kesel melihat tingkah Edo
"Bawel lo" ucap Edo yang membuat Rani semakin kesal padanya dan lebih memilih diam daripada menanggapi ucapan Edo
"Hari ini kita kumpul jam 3 sore sehabis pulang sekolah, semua anak ekskul basket tanpa terkecuali dari kelas X-XI, gue mau nyeleksi mereka semua buat gantiin posisi gue" ucap Edo dengan dingin
Rani dan Ferdy memandang takjub ke arah Edo, karna selama 2 minggu ini sahabatnya itu baru kali ini berbicara sepanjang itu.
"Gila mimpi apa gue semalem sampai bisa denger lo ngomong sepanjang ini" ucap Ferdy sambil bertepuk tangan
"Ini beneran lo Do" tanya Rani memandang Edo dengan tatapan tak percaya
"Lo pikir gue setan" ucap Edo menatap Rani dan Ferdy datar
Sementara Mario dan Johan hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Rani dan Ferdy yang sama konyolnya, mereka berdua sangat suka menggoda Edo hanya untuk melihat ekspresi kesal ataupun marah pria itu. Namun tetap saja gagal karna terkadang Edo hanya akan menatap mereka berdua dengan datar tanpa berniat membalas perbuatan gila kedua sahabatnya itu.
Tbc.
Bonus pic Adek gantengnya Babang Edo 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY MY BFF (On Going)
Teen FictionKehilangan sahabat sama saja dengan kehilangan cinta di hidupmu. ~Eduardo Pradipta Kusuma Hanya bisa pasrah dan mencoba mengikhlaskan semua kenyataan yang sudah terjadi. ~Meylissa Alexandra Wijaya Akankah mereka bersatu? Disaat hubungan persahabata...