"Kau tidak apa-apa?" Tanya Theo ketika Rosie terus saja menangis dihadapannya. Gadis itu baru saja menceritakan mengenai dia dan Malfoy yang baru saja putus beberapa hari yang lalu.
"A-aku merasa dipermainkan olehnya, hiks." Rosie menangis sambil menundukkan wajahnya. Theo merain bahu gadis itu dan merangkulnya dengan tangannya.
"Dia itu Malfoy. Apa yang kau harapkan darinya?" Tanya Theo sambil mengusap bahu gadis itu. Rosie masih terisak dan kemudian menatap kearah Theo, "Dia pernah bilang padaku kalau aku itu berbeda. Dia berjanji akan selalu melindungiku dan menyayangiku, tapi.. apa yang dia lakukan padaku? Dia bahkan lebih mempercayai Pansy dibandingkan aku... pacarnya sendiri, hiks."
Theo melepaskan tangannya dari bahu Rosie lalu menarik kedua bahu gadis itu agar menatapnya. "Dengar, Rose. Dia tidak pantas untuk kau tangisi. Lebih baik kau tidak usah memikirkannya lagi," ujar Theo. Rosie menghapus air matanya dengan punggung tangan lalu menatap kearah Theo.
"Mu-mungkin kau benar. Aku terlalu bodoh karena malah mempercayainya. Selama ini yang aku mau hanyalah mendapatkan balasan cinta dari Malfoy, tapi aku sadar kalau dia tidak benar-benar memiliki perasaan yang sama untukku. Selama ini aku sudah salah menilainya. Mungkin---mungkin aku memang tidak akan bisa merubahnya. Draco Malfoy tetaplah Draco Malfoy." Ucap Rosie dan mulai menghentikan tangisnya.
"Kau jangan khawatir . Kau masih punya aku, Rose," ujar Theo sambil tersenyum. Rose menganggukkan kepalanya dan memeluk Theo dengan erat. Lelaki itu terkesiap namun setelahnya membalas pelukan gadis itu dan tersenyum.
"Terimakasih, The. Kau selalu menjadi sahabat yang baik untukku," ujar Rosie. Theo tersenyum kecut sambil mengelus rambut gadis itu, "Ya, Rose."
*
Malam ini adalah acara Yule Ball. Rosie memilih untuk berdiam diri di asramanya dan tidak ikut pergi kesana. Gadis itu tidak sanggup jika harus melihat Malfoy pergi bersama Pansy ke Yule Ball. Ya, dia mendapat informasi itu dari Theo kalau Malfoy akan pergi bersama Pansy ke sana.
Dia benar-benar sedih. Perasaannya kacau. Rosie tidak tau harus berbuat apa untuk bisa membuat perasaannya bisa lebih baik lagi.
Satu jam terdiam dalam kamarnya, Rosie mulai merasa bosan. Gadis itu memutuskan untuk keluar dari Dorm dan pergi ke menara astronomi---tempat favoritnya.
Gadia itu memakai sepatu putihnya dan memakai jaket birunya karena dia tau diluar sana cuaca sangat dingin. Saat ini dia hanya memakai dress putih polos selutut. Rosie berjalan menuju astronomi tower dan terkejut ketika dia melihat Theo sedang berdiri sendirian disana.
"Theo?"
Lelaki itu langsung berbalik begitu merasa namanya disebut, "Oh, Rose. Akhirnya kau kesini." Rosie memajukan langkahnya dan berdiri di sebelah Theo, "Kenapa kau bisa tau aku akan kesini?" Tanya Rosie penasaran. Theo tersenyum kearahnya dan berkata, "kau pernah bilang kalau ini tempat favoritmu. Jadi, ya aku kesini saja."
"Apa yang kau lakukan Theo, seharusnya kau bersenang-senang di Yule Ball!" sahut Rosie.
"Tidak apa-apa. Aku tidak terlalu menyukai pesta dan keramaian."
"Tapi---"
"Sudahlah. Aku lebih ingin menemanimu disini," ujar Theo membuat Rosie menatapnya tak percaya.
"Kau yakin tidak apa-apa?"
"Iya, Rose. Aku tidak mungkin membiarkanmu sendirian dan bersedih disini." Rosie tersenyum dan membalas, "Terimakasih, the."
"Aku akan selalu ada ketika kau membutuhkanku, tenang saja." ujar Theo membuat Rosie tidak percaya dengan kata-kata lelaki itu.
Kenapa Theo sangat peduli padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️
Fanfiction•finished• Ayla Rosie Lockhart adalah murid Ravenclaw yang cantik, pintar, ceria, dan terobsesi pada seseorang. Seseorang yang arogan dan ditakuti di Hogwarts. Draco Malfoy. Awalnya gadis itu hidup dengan bahagia dan selalu mendapatkan apapun yang d...