Tahun keempat di Hogwarts ternyata tidak terlalu buruk bagi Rosie. Dia berhasil membuat beberapa teman baru karena diadakannya Turnamen Triwizard yang sebetulnya kurang ia pahami. Tapi berkat Turnamen itu dia bisa menambah uang jajannya dengan berjualan dan juga menerima pesanan banner ataupun yang lainnya.
Sudah tiga minggu Rosie menerapkan pekerjaan ini dan dia belum pernah bertemu lagi dengan Draco. Terakhir kali dia lihat lelaki itu sibuk mendukung dan menyemangati Viktor Krum yang bahkan bukan perwakilan dari sekolahnya sendiri! Tapi sudahlah, Rosie tidak ingin ambil pusing soal itu. Ada pekerjaan yang lebih penting untuk diprioritaskannya sekarang.
"Rose!" panggil seseorang membuat Rosie segera membalikkan badannya.
"Ya, Oh---Cedric, hai," Rosie menyapa kakak kelasnya yang baru-baru ini sering dia ajak untuk mengobrol.
"Bagaimana pin ku, apakah sudah selesai?" tanya Cedric sambil menunduk untuk menatap gadis itu yang tingginya hanya sebatas bahunya saja.
"Um---aku sudah tanya Winkie, mungkin dua hari lagi baru bisa selesai." Balas Rosie sedikit ragu. Takut-takut Cedric akan marah karena sebetulnya dia menjanjikan kalau pin nya itu akan selesai hari ini.
"Oh, begitu. Yasudah, tidak apa-apa. Kau mau ikut denganku?"
"Um-kemana?'
"Ada tempat makan baru Di Hogsmeade. Apa kau ingin ikut makan? Akan ada banyak orang yang ikut juga,"
Sejujurnya Rosie ingin sekali ikut, tapi dia tidak ingin menghambur-hamburkan uangnya. Biaya Flat nya sudah naik semenjak tahun lalu dan dia harus bisa memakai uangnya se-efisien mungkin.
Jika hidupnya masih seperti dulu, tanpa perlu sempat mengedip Rosie akan langsung menjawab iya. Dia sangat suka berbelanja dan makan----dan orang tuanya selalu mengizinkannya untuk memenuhi hobinya tersebut.
"Um--- sepertinya aku tidak akan ikut." Rosie tersenyum sambil memegang dengan erat tali tas sorennya.
"Yah, kenapa?"
"Tidak apa-apa. Aku sedang banyak tugas yang harus aku kerjakan secepatnya."
"Oh, baiklah kalau begitu. Sampai jumpa lagi, jangan lupa dukung aku ya! Dah Rose!" Cedric pun berbalik sambil mulai pergi meninggalkan gadis itu yang mematung di tempat.
"Sudah pasti akan kudukung, dah Cedric!" Rosie melambaikan tangannya sambil menatap kepergian lelaki itu. Setelah Cedric benar-benar sudah pergi Rosie menghela nafasnya dan kembali berjalan menuju kelas Transfigurasi.
"Hey Raven!"
"Hah!" Rosie terkejut setengah mati merasakan seseorang menepuk bahunya dari belakang.
"Malfoy! Kau membuatku hampir pingsan di tempat." Ujar gadis itu sambil mengelus dadanya.
"Jangan berlebihan. Mana tugasku?"
"Tugas apa?" tanya Rosie sambil mengeryitkan alisnya.
"Tentu saja tugas essay ku bodoh. Kau lupa tugas ramuan yang diberikan oleh Snape?"
"Oh, itu. Aku tidak lupa. Tapi----maaf Malfoy, aku sedang tidak bisa membantumu mengerjakan tugas itu," balas Rosie cepat.
"Kenapa?" raut wajah Malfoy berubah menjadi tidak percaya.
"Aku---sedang banyak pekerjaan," balas Rosie dengan cepat dan hendak pergi.
"Heyy, heyy, kau mulai melupakan perjanjian kita, gadis raven?" Draco menahan lengan gadis itu yang hendak pergi.
"Tidak! Aku---aku hanya merasa kelelahan akhir-akhir ini."
"Kenapa?"
"Kubilang aku sedang banyak pekerjaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️
Fanfiction•finished• Ayla Rosie Lockhart adalah murid Ravenclaw yang cantik, pintar, ceria, dan terobsesi pada seseorang. Seseorang yang arogan dan ditakuti di Hogwarts. Draco Malfoy. Awalnya gadis itu hidup dengan bahagia dan selalu mendapatkan apapun yang d...