28 - broken

946 118 33
                                    

Perkataan terakhir Theo benar-benar membuatku bingung. Sekeras apapun aku mencoba untuk menghindarinya----bahkan sempat terlintas di benakku untuk terang-terangan menolak cintanya, tetap saja tidak bisa. Terlebih karna dia tidak boleh tau kalau aku sebenarnya masih menjalin hubungan dengan Draco.

"Ya tuhan! kenapa semuanya jadi rumit!" desahku kesal sambil melempar guling yang sedang kupeluk.

"Apanya yang rumit?" tiba-tiba saja Cho bertanya sambil masuk kedalam kamar. Aku terkesiap dan segera mendudukkan tubuhku di atas kasur. "Um, tidak. Tugasku rumit. Sampai sekarang aku belum menyelesaikannya," ujarku. Cho hanya mengangguk pelan dan kemudian berjalan menuju lemari bajunya. Syukurlah ia tidak bertanya lagi.

"Kau tidak tau, Rose?"

"Tidak tau apa?"

"Malfoy masuk Hospital Wing."

Perkataan Cho membuatku langsung terkesiap, "Kenapa? bagaimana bisa?!" tanyaku mencoba untuk setenang mungkin walaupun rasanya itu sangat sulit kulakukan. Jangan bilang lelaki itu malah melakukan hal bodoh lagi!

"Dia bertengkar dengan Harry di kamar mandi Myrtle."

"Bertengkar?"

"Ya. Kata Ginny, Harry menuduh Draco 'lah yang sudah memantrai Katie."

"Draco? kenapa Harry bisa menuduhnya begitu?"

"Entahlah." Cho mengedikkan bahunya. Dia terlihat tidak terlalu ikut campur dan tidak mau tau tentang semua ini. Aku menghela nafas dan langsung bangkit dari kasurku.

"Kau mau kemana?"

"Ke Aula. Aku lapar." ucapku dan langsung memakai sepatuku. Tapi tentu saja aku bohong, tujuanku saat ini tentu saja pergi ke Hospital Wing untuk memastikan kondisiku pacarku baik-baik saja.

*

Aku memastikan Crabbe, Goyle, Pansy dan teman-teman Slytherin Draco yang lain pergi meninggalkan Hospital Wing. Setelah hari sudah gelap dan keadaan benar-benar sepi, dengan perlahan aku masuk kedalam ruangan besar ini dan menutup kembali pintunya dengan hati-hati tanpa menimbulkan suara.

Begitu aku masuk, bisa kulihat Draco yang sedang terbaring sendirian dengan perban putih melingkari badannya. Tubuhnya tertutup selimut tapi aku masih bisa melihat kulit pucat tubuhnya yang terluka. Saat Draco melihatku dia langsung terkejut dan hampir bangkit dari kasurnya.

"Kau?! apa yang kau lakukan disini? kalau ada yang melihat---"

"Sssstt, makannya jangan berisik," ujarku sambil berjalan menghampirinya. Aku duduk di sebelah ranjangnya dan menatapnya khawatir.

"Kau tidak apa-apa?" lirihku sambil menatapnya.

"Rose.. sebaiknya kau pergi, nanti kita ketauan.."

"Tidak akan. Aku sudah memastikan diluar sana aman." ujarku sekali lagi. Draco menghela nafasnya dan terdiam.

"Cho sudah menceritakan padaku. Kau tau betapa paniknya aku saat tau kalau kau terluka parah?! Kenapa akhir-akhir ini kau selalu ceroboh Draco?"

"Jangan salahkan aku. Salahkan di Potter bodoh itu!" sahut Draco kesal.

"Kenapa Harry bisa mencurigaimu?"

"Aku juga sama sekali tidak tau, Rose."

"Saat di Three Broomsticks aku memang melihatnya ada disana bersama Hermione dan Ron." Draco terkejut mendengar perkataanku.

"Apa?! si bodoh itu pasti membuntutiku!"

"Sudah kubilang untuk berhati-hati. Rencana yang kau lakukan kemarin sama sekali bukan ide bagus."

Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang