Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️

35 - morning after

Rosie menggeliatkan tubuhnya pelan. Sinar matahari yang masuk lewat kaca kamar ini menyilaukan pandangannya. Gadis itu menyipitkan matanya dan berusaha duduk bersandar di tepian ranjang. Tubuhnya rasanya remuk dan gadis itu menarik selimutnya sampai sebatas dada.

Semalam dia dan Draco menghabiskan waktu sepanjang malam dan keduanya baru tertidur jam empat pagi. Kedua pipi Rosie memerah begitu ia mengingat apa yang terjadi semalam. Rosie benar-benar tidak menyangka kalau akhirnya dia malah melakukannya lagi. Tapi sekali lagi, tidak ada yang perlu ia khawatirkan. Draco sangat menyayanginya dan benar-benar memperlakukannya dengan baik semalam. Ya walaupun lelaki itu memang sangat sulit untuk diajak berhenti, tapi itu salah Rosie juga karena dia lebih dulu menggodanya.

Rosie berusaha mengambil ikat rambutnya yang ada di atas meja kecil sebelah tempat tidur. Berniat untuk menggulung rambutnya saat tiba-tiba saja dia terkejut melihat meja kecil itu sudah terisi oleh makanan dan juga minum. Rosie mengeryit heran dan menemukan sebuah kertas tersimpan di sebelahnya.

'Selamat pagi, sayang.

Jika kau membaca pesan ini berarti aku sudah ada di bawah.

Oh ya, Jangan lupa makan.

Temui aku dibawah kalau kau sudah siap.

Tapi kalau kau masih sakit, jangan memaksakan dirimu!'

-D.M

Rosie menatap kertas itu tak percaya. Seorang Draco Malfoy rela memasak hanya untuk membuatkannya sarapan??

Rosie tersenyum sendiri sambil meraih nampan makanan yang sudah disiapkan oleh kekasihnya itu. Saat mencobanya, harus Rosie akui rasanya sama sekali tidak buruk. Untuk ukuran seorang lelaki yang sangat jarang memasak, masakan buatan Draco benar-benar berhasil mengejutkannya.

Rosie menghabiskan sarapannya dengan lahap. Setelah selesai dia menyimpan kembali nampan itu keatas meja. Gadis itu kemudian bangkit dari kasurnya sambil memegangi selimutnya untuk menutupi tubuh polosnya. Rosie meringis pelan ketika ia bangkit dan mulai berjalan ke kamar mandi. Tubuh bagian bawahnya masih sedikit perih dan dia memutuskan untuk berjalan dengan lebih pelan.

*