Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️

2 - everything's changed

Rosie terduduk di depan makam kedua orang tuanya. Winkie----house elf nya duduk menemani gadis itu sambil berusaha menenangkannya. "Miss Rosie, sudahlah, jangan menangis terus." Ujar Winkie sambil mengusap pelan bahu gadis itu yang masih terduduk.

"Kedua orang tuaku mati, Wink, aku harus bagaimana sekarang? Hiks," Rosie menundukkan wajahnya dan menutup matanya dengan kedua tangan sambil menangis.

Ternyata semuanya benar. Kedua orang tua Rosie meninggal karena kecelakaan yang menimpa mereka. Rosie tidak menyangka akhir tahun ketiganya di Hogwarts akan menjadi awal malapetaka bagi hidupnya. Rosie sangat menyayangi kedua orang tuanya. Ia terbiasa hidup enak dan selalu mendapatkan apa yang dia inginkan selama hidup Bersama mama dan papa nya. Tidak pernah terfikirkan oleh Rosie bagaimana jika ia hidup sendiri tanpa adanya kedua orang tua yang akan menemaninya. Dia masih tiga belas tahun dan dia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.

Setelah seharian berada disana, Rosie pun akhirnya pulang kerumah Bersama Winkie. Ketika gadis itu hendak memasuki rumahnya, ia terkejut melihat beberapa orang berpakaian rapi sibuk mengangkut seluruh barang-barang yang ada di rumahnya. Rosie yang bingung segera berjalan memasuki rumahnya. Begitu ia masuk, dia melihat teman ayahnya sudah berada disana sambil menyuruh beberapa orang untuk segera mengangkut barang-barang yang ada disana dan menanda tangani beberapa dokumen.

"Paman, ada apa ini?" Rosie kebingungan sambil menolehkan pandangannya kesekeliling orang yang sibuk berlalu Lalang di rumah besarnya.

"Oh, Rosie. Kau sudah pulang." Ujar lelaki itu sambil tersenyum kearah Rosie.

"Paman Tom, kenapa semua orang ini ada di rumahku?"

"Rumahmu? Oh ya, ini masih menjadi rumahmu. Tapi, perlu kuberitahu satu hal, rumah ini tetap bisa menjadi milikmu jika kau menyetujui kesepakatan yang akan aku berikan."

"Maksud paman?" tanya Rosie bingung. Winkie yang ada di sebelahnya juga ikut bingung sambil mendongak menatap kerabat ayah Rosie yang sekarang umurnya sudah 26 tahun.

"Ya, kau bisa tetap tinggal disini jika kau mau menjadi istriku."

"Hah?! Apa paman sudah gila! Aku tidak mungkin melakukan hal itu! Dan sejak kapan aku harus menuruti kemauan paman untuk tetap tinggal disini sedangkan tempat ini adalah rumahku sendiri!" sahut Rosie tidak terima.

"Rosie, hahaha. Kau terlalu polos. Rumah ini bukan menjadi milikmu lagi, ayahmu sudah mempercayakan rumah ini padaku. Dan jika kau tidak mau mengikuti syarat yang aku berikan, maka kau sudah tidak punya kuasa apa-apa lagi pada rumah ini,"

"Ucapan bodoh apa itu?! Ini rumahku! bukan rumah paman. Dan berani-beraninya paman mengajakku menikah! Aku ini masih tiga belas tahun!" sahut Rosie semakin kesal.

"Terserah kau, Rosie. Aku hanya menawarkan. Jika kau tidak mau, silakan pergi dari rumah ini sekarang juga."

"Tidak mau! Ini rumahku! Peninggalan satu-satunya kedua orang tuaku!"

"Dasar gadis keras kepala. Cepat baca ini!" Tom segera menyodorkan sebuah dokumen kearah Rosie dan gadis itu dengan kesal langsung menariknya. Rosie terkejut ketika melihat surat kepemilikan rumah ini yang bertanda tangan ayahnya dan dia menyetujui bahwa kepemilikan rumah ini jatuh ke tangan Tom.

"Tidak! Tidak mungkin ayahku tega melakukan itu!" Rosie menggelengkan kepalanya. Matanya mulai berair dan gadis itu benar-benar kesal.

"Sebenarnya apa yang paman mau, hah?! Beraninya paman merebut rumah ini dariku!" jerit Rosie dan langsung memukul-mukul lelaki itu. Dengan cepat Tom mendorong gadis tersebut sampai Rosie terjatuh diatas lantai.

"Aku sudah memberimu pilihan, tapi kau cukup bodoh untuk menolaknya. Sekarang juga kau pergi dari rumah ini!" Rosie menangis sambil terduduk.

"Miss Rosie!" Winkie segera membantu Rosie untuk Kembali berdiri. Rosie menatap kearah Tom dengan tatapan benci. "Aku tidak akan pergi darisini! Ini rumahku! Rumah orang tuaku sendiri!" Rosie berusaha berjalan ke lantai atas---tempat kamarnya berada.