"Kenapa? terima saja kenyataan kalau kau itu memang gadis aneh!" Pansy tertawa puas begitu dia sibuk membully Luna yang kebetulan juga sedang duduk mengerjakan tugasnya di Black Lake sendirian. Gadis Ravenclaw itu sedang duduk seorang diri tanpa mengenakan alas kaki ketika Pansy tiba-tiba saja menghampirinya dan menyuruhnya untuk pergi dari tempatnya duduk sekarang.
"Aku mungkin memang aneh. Tapi setidaknya aku tidak jelek sepertimu, Pansy," ucap Luna dengan polos. Pansy tiba-tiba saja mengepalkan tangannya, "Kau sebut aku apa?!" sahut Pansy.
"Jelek."
"Gadis sialan! kenapa kau malah menjawabnya lagi!"
"Bukankah tadi Pansy memang bertanya lagi pada Luna?" ujar gadis itu pelan. Pansy tiba-tiba saja langsung menarik tubuh gadis itu agar berdiri menghadapnya, tubuh Luna pun langsung terbawa sampai berdiri.
"Cepat pergi darisini sebelum aku berbuat hal buruk padamu!"
"Tapi aku sedang ingin disini," balas Luna.
Pansy menghela nafasnya sambil menatap penampilan Luna dari atas sampai bawah. Lalu dia dan Millicent tertawa karena baru sadar kalau gadis itu sama sekali tidak menggunakan alas kaki.
"Kenapa kau tidak pakai sepatu, hah? apa kau tidak sanggup membelinya?" tanya Pansy sambil tertawa.
"Oh ya, aku lupa. Kau 'kan teman si gadis mikin kurang ajar itu, pantas saja kalau kalian memang satu jenis!"
Luna hanya terdiam sambil mengeryitkan alisnya tanpa membalas sedikitpun perkataan Pansy. "Apa kau tuli? kubilang pergi dari sini sekarang!"
"Baiklah." jawab Luna karna sudah bosan mendengar celotehan Pansy yang sama sekali tidak enak jika didengar. Luna pun berbalik dan mulai berjalan meninggalkan tempat duduknya yang berada tepat di sisi Black Lake.
"Haha, seru juga mengerjai gadis bodoh itu." Pansy tertawa kearah Millicent dan berniat untuk duduk di tempat Luna duduk tadi.
"Kalau saja dia ta----"
"Oh iya, buku ku ketinggalan!" Luna tiba-tiba saja ingat kalau bukunya tertinggal, gadis itu langsung menolehkan tubuhnya lagi dengan cepat sambil meraih bukunya, ketika hendak berbalik lagi, Luna tidak sadar kalau buku-buku yang ada dalam tas nya menyenggol tubuh Pansy yang setengah membungkuk----hampir terduduk. Dan seketika...
BYURRR
Tubuh Pansy tercebur begitu saja kedalam Black Lake. "Pansy!" sahut Millicent kebingungan karena dia tidak bisa berenang.
"Luna! kau harus tanggung jawab!" sahut Millicent panik kearah Luna.
"Luna salah apa?" jawab gadis pirang itu sambil menatap bingung kearah Millicent.
"Kenapa Pansy malah berenang? cuaca sedang dingin padahal." ucap Luna polos. Saat Pansy tercebur, posisi Luna membelakangi Pansy dan tidak melihat kearahnya, sehingga dia tidak sadar kalau Pansy terjatuh karena tersenggol oleh tasnya yang berisi buku-buku.
"Itu karena----ah, sudahlah, percuma aku berbicara denganmu, Luna. Sekarang cepat bantu aku untuk mencari pertolongan." Millicent segera berlari untuk mencari pertolongan----Luna pun mengikutinya dari belakang.
Lima menit kemudian Black Lake sudah dipenuhi oleh murid-murid setelah berita Pansy tenggelam terdengar hampir oleh seluruh murid. Tapi, tidak sedikit juga dari mereka yang hanya menonton dan tidak menolong. Kebanyakan dari mereka saling berbisik dan bertanya-tanya kenapa Pansy bisa tenggelam.
"Permisi," tiba-tiba saja Rosie berusaha menerobos kerumunan orang-orang dan dia pun akhirnya bisa masuk ditengah kerumunan orang-orang ini. Rosie terkejut begitu melihat tubuh Pansy benar-benar sedang tenggelam dan hampir masuk sepenuhnya kedalam Black Lake. Gadis itu merasa kasihan dan berniat menolong tapi dia sama sekali tidak bisa berenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️
Fanfiction•finished• Ayla Rosie Lockhart adalah murid Ravenclaw yang cantik, pintar, ceria, dan terobsesi pada seseorang. Seseorang yang arogan dan ditakuti di Hogwarts. Draco Malfoy. Awalnya gadis itu hidup dengan bahagia dan selalu mendapatkan apapun yang d...