20 - confused

966 127 98
                                    

"Kau harus banyak istirahat." ujar Cho yang saat ini berada di hospital wing bersama Luna, Lisa, Michael, Terry dan juga Anthony. Rosie pun mengangguk dengan wajah pucat.

"Terimakasih kalian sudah mau menemaniku disini," ujar Rosie pada teman-temannya.

"Kau terlalu cheesy, Rose. Seperti bicara pada orang asing saja," ledek Michael pada Rose. Gadis itu terkekeh dan membalas, "Dasar. Aku 'kan hanya mau berterima kasih. Memangnya kalian mau aku marah karna malah menjengukku kesini?" tanya Rosie.

"Kau harus marah pada Anthony karena dia baru saja membuat koleksi kartu Chcolate Frog mu basah semua," sahut Terry.

"APA?!" Rose hampir mendudukkan dirinya kalau saja Cho tidak mencegahnya.

"Rose, tenang," ujar Luna.

"Kau! benar-benar membuat koleksi kartuku basah?!" Rosie menunjuk kearah Anthony, lelaki itu hanya menyengir sambil menggaruk leher nya yang tidak gatal. "Hehe, maaf, Rose. Aku tidak sengaja ingin mem-praktekan mantra Aguamenti ku waktu itu."

"Apa kau gila?! aku sudah menghabiskan waktuku untuk mengkoleksi kartu itu sejak tahun kedua~" Rosie hampir kehilangan kesabarannya.

"Ya, ya nanti akan kuganti. Kau tau 'kan ibu ku bekerja di tempat produksi Chocolate Frog," ujar Anthony berusaha membuat Rosie tidak marah padanya.

"Kau janji?" tanya Rosie sambil menyipitkan matanya.

"Ya, aku janji." ucap Anthony sambil mengeluarkan jari kelingkingnya.

"Bagus," Rosie tersenyum sambil menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Anthony----Pinky Promise.

"Sebaiknya kalian pergi, sebentar lagi kelas d.a.d.a, bukan?"

"Wah, kau mengusir kami," sahut Michael pura-pura marah.

"Heh, bukan begitu. Aku justru tidak mau kalian telat. Kalian tidak lupa 'kan sekarang guru d.a.d.a kita itu adalah Professor Snape?" tanya Rosie pada sahabatnya.

"Ya, Rosie benar," ujar Luna.

"Baiklah, sebaiknya kau tidur, Rose. Kau harus banyak istirahat. Kau tidak mau sampai gagal lagi bermain Quidditch, 'kan?" tanya Cho.

"Tentu saja tidak! aku ingin bermain Quidditch."

"Kalau begitu cepat tidur." perintah Cho.

"Yes, mam." ucap Rose sambil terkekeh.

*

AT NIGHT

"Enghh," Rose membuka kedua matanya yang terasa berat. Gadis itu menyipitkan matanya untuk melihat sekelilingnya yang ternyata sudah gelap. Ketika gadis itu menoleh kesamping, dia terkejut begitu melihat seseorang tengah duduk disamping ranjangnya.

"Draco?!" sahut Rosie dan seketika rasa kantuknya langsung menghilang.

"Lama juga tidurmu,"

"U--untuk apa kau kesini?" tanya Rosie gugup.

"Tentu saja menemuimu, bodoh." ucap Draco, Rosie pun mendengus kesal.

"Ada apa?" tanya Rosie dingin. Gadis itu mendudukkan tubuhnya untuk bersandar di kepala ranjang. Draco berusaha membantunya tapi dengan cepat gadis itu berdiri, seolah tidak mau Draco membantunya.

"Kau kenapa?" tanya Draco----heran dengan sikap gadis itu. Rosie hanya menggelengkan kepalanya dan menatap kearah lain. Draco hanya bisa menghela nafasnya dan bertanya, "Kau sebenarnya kenapa? sudah dua kali aku mendapatimu pingsan. Kau selalu minum obat yang kuberikan padamu 'kan?" tanya Draco lagi. Rosie hanya terdiam dan tak menatap kearah Draco.

Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang