Aku tidak tau kalau hujan hari ini akan sangat deras. Menghabiskan waktu terlalu lama di perpustakaan membuatku tidak sadar kalau bahkan matahari sudah terbenam. Dengan malas aku berjalan menuruni tangga menuju ruang bawah tanah.
Koridor sudah sepi, tetapi belum ada satupun lilin yang menyala. Mungkin Mr. Filch ketiduran di ruangannya lagi bersama Mrs. Norris, atau mungkin dia terlalu sibuk memberikan hukuman pada murid tahun pertama yang selalu saja melanggar jam malam. Kulangkahkan kakiku terus turun untuk bisa sampai di lantai dasar, tapi begitu tangga berpindah ini sampai di lantai lima, tiba-tiba saja aku mendengar suara teriakan seseorang.
"TOLONG AKUU!!"
Aku terkejut dan langsung menghentikan langkahku begitu mendengar suara jeritan tersebut. Itu terdengar seperti suara perempuan yang sedang meminta tolong. Aku terdiam di tempat selagi tangga berpindah ini terus bergerak. Begitu sampai di perbatasan yang menghubungkan tangga ini dengan lantai lima, aku terdiam sejenak dan berfikir apakah aku harus menelusuri lantai lima ini atau justru mengabaikannya dan tetap turun kebawah.
Tapi, suara itu kembali terdengar. Akhirnya aku memutuskan untuk turun dari tangga ini dan menelusuri lantai lima sebelum tangga berpindah ini kembali bergerak. Kupercepat langkahku begitu suara itu terdengar semakin jelas. Langkahku kemudian terhenti di sebuah ruangan yang ada di depanku.
Kamar mandi laki-laki.
Tapi kenapa justru terdengar suara perempuan yang tengah menjerit dari dalam sana?
Perasaanku semakin menjadi tidak enak dan aku memutuskan untuk langsung mendorong pintu kamar mandi ini.
BRUK
Demi Salazar, aku terkejut setengah mati begitu melihat tontonan yang ada di depanku sekarang.
Perempuan yang begitu kukenal tengah terbaring dan hampir dilecehkan oleh tiga lelaki sekaligus!
"Menjauhlah darinya sekarang juga!"
Begitu aku berbicara, mereka semua langsung menoleh kearahku. Yang bisa kulihat dari tempatku sekarang adalah ketiga orang bajingan yang sayangnya adalah orang yang kukenal semua.
Adrian Pucey, Marcus Flint, dan juga Jack Sloper.
"Apa yang kau lakukan padanya, sialan?!" bentakku pada mereka.
"Jangan ikut campur. Pergi sekarang juga!" Adrian berusaha mendorongku dan aku lebih dulu menghindar.
"Rose," lirihku begitu melihatnya terbaring lemah dibawah sana. Rambutnya berantakan, matanya sembab, dan kondisi pakaiannya juga berantakan. Semoga saja aku belum terlambat dan mereka sama sekali belum menyentuh Rosie sedikitpun.
"Hiks," Rosie menangis dan berusaha bangkit dari lantai itu.
"Kau mau kemana jalang---"
BRUG
Dengan cepat aku memukul rahang Flint sampai lelaki itu tersungkur kebelakang. Tapi Adrian segera menarik tubuhku dan memukul perutku dengan keras. Aku meringis dan berusaha melawannya balik. Kulihat Rosie terduduk dengan tubuh bergetar. Aku memberi isyarat padanya untuk menjauh dan dia pun mengikuti instruksi ku.
"Kau mengacaukan semuanya sialan!" Flint kembali memukul rahangku dan aku gagal menghindar.
"Dengar," ujarku sambil memegangi rahangku yang terluka.
"Aku beri waktu kalian untuk pergi darisini."
"Dan kau fikir kami mau menuruti perkataanmu?"
"Aku bisa mengadukan kejadian ini pada Professor, bahkan Draco Malfoy. Jika kalian tidak menuruti perintahku, sekarang juga aku akan mengadukan semuanya. Tapi, jika kalian pergi darisini sekarang juga dan berjanji untuk tidak pernah mengganggu gadis itu lagi, aku bersumpah tidak akan pernah menceritakan masalah ini pada siapapun," ujarku pada mereka. Aku terpaksa mengatakan semua ini karena aku tidak ingin Rosie diganggu kembali oleh mereka. Karena aku tau, tidak setiap saat aku bisa melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and Bitter • [Draco Malfoy] ✔️
Fanfic•finished• Ayla Rosie Lockhart adalah murid Ravenclaw yang cantik, pintar, ceria, dan terobsesi pada seseorang. Seseorang yang arogan dan ditakuti di Hogwarts. Draco Malfoy. Awalnya gadis itu hidup dengan bahagia dan selalu mendapatkan apapun yang d...