24. Another wedding party?

6.1K 1K 202
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Yeonjun menatap kearah beberapa orang yang ada di kerajaan ini mendatangi kamarnya.

Ada Soobin juga disana, namun dia hanya diam saja dan berjalan kearah Yeonjun.

"Maafkan kami Yang Mulia, kami tidak bermaksud untuk menyakitimu, tapi ucapan nenek memang sulit untuk ditolak," ucap mereka langsung membuat Yeonjun yang sedang duduk di ranjangnya itu cuma melongo.

Lho mereka datang kesini untuk minta maaf, dia pikir ada apaan coba.

Lalu ada Jinwoo juga, menurut Soobin katanya Jinwoo itu diberi obat agar tertidur makanya dia saat itu tidak ada dimanapun, kakaknya membawa Jinwoo lalu memberikannya makanan dan dikurung di kamar setelah dia tertidur.

Yeonjun tentu tidak menyalahkan Jinwoo sama sekali, dia tidak menjadi seorang yang menusuknya dari belakang dan semuanya memang kesalahan dari nenek tua itu.

Dasar, sudah tua saja masih menyusahkan yang muda.

"Tidak masalah, lagipula aku juga tidak mati, jadi biasa aja," balas Yeonjun dengan santai menatap kearah orang-orang di kerajaan ini.

Berbeda dengan Soobin yang tidak melihat Dawon sama sekali, seharusnya dia juga yang harus minta maaf saat ini juga, walaupun dia membebaskan Soobin tapi entah kenapa Soobin gak tenang saja kalau dia tidak meminta maaf langsung ke Yeonjun.

Semuanya langsung pamit keluar diikuti oleh Soobin juga, berbeda dengan Yeonjun yang lagi-lagi diajak keluar oleh orang-orang di kerajaan ini.

"Hei, kalian mau mengajakku kemana sih?" tanya Yeonjun dengan heran apalagi tangannya sedang dipegang oleh dua orang disebelahnya itu.

Sepertinya sih seorang pengawal, mereka mau apalagi coba? Membawanya ke nenek tua itu lagi? Yeonjun gak akan takut, buktinya nenek itu berkata dirinya akan mati, Yeonjun tidak mati sama sekali dan berhasil mendapatkan kuncinya juga.

"Ada seseorang yang ingin menemui anda, Yang Mulia."

"Terus tanganku kenapa dipegang begini?"

"Biar anda tidak kabur," jawab pengawal tersebut membuat Yeonjun memutarkan bola matanya, apa-apaan itu emangnya dia seorang bocah nakal yang akan kabur dari seseorang?

Lalu ada Soobin yang menatap kearah kakaknya yang sedang membawa sesuatu yang banyak itu.

"Kakak mau aku bantuin?"

Kakaknya itu menggelengkan kepalanya dan menyuruh Soobin mengerjakan yang lain saja, tapi emangnya dia mau mengerjakan apa.

"Eh, kamu diam saja di kamarmu, oh iya kalau kamu bertemu dengan sang asisten, suruh pergi ke aula ya," jawabnya dengan bingung membuat Soobin jadi curiga, sedang apa kakaknya itu coba?

Tidak membuat sebuah rencana jahat lagi, kan?

"Ratu, apakah anda bertemu dengan Raja?" tanya Jinwoo yang menemui Soobin yang sedang berdiri di depan kamarnya itu.

Soobin menggelengkan kepalanya, bukannya Yeonjun ada di kamarnya tadi?

"Dia dikamarnya bukan-"

Jinwoo menggelengkan kepalanya membuat Soobin bingung sendiri.

"Oh iya, berhenti memanggilku Ratu, itu memalukan," pinta Soobin namun Jinwoo langsung menolaknya dan berkata panjang lebar kalau dirinya harus dipanggil Ratu karena itu wajib.

Soobin cuma bisa meringis dan mengalah, sudahlah dia dipanggil Ratu.

"Mau aku bantu cari Yeonjun?"

Rain For You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang