8. Challenge.

7K 1.4K 46
                                    

Soobin berjalan kearah tempat yang menjadi pertaruhan, bisa dibilang begitu bukan?

Lagipula dirinya harus masuk ke sini agar mendapatkan cincin yang harus dia dapatkan agar bisa menikah sama tuh bocah.

Dia tidak suka tapi kenapa dirinya harus berjuang seperti ini ya? Aneh sekali, Soobin sedang bertanya-tanya dengan dirinya sendiri saat ini.

"Padahal kita bisa menikah tanpa persetujuan dari kementerian itu, kenapa kamu ingin sekali berusaha mendapatkan cincinnya coba?" tanya Yeonjun yang sebenarnya sudah berjalan di sebelah Soobin.

Yeonjun tentu saja akan mengantarkan Soobin kesini walaupun di sepanjang perjalanan ini dirinya terus menerus menyuruh Soobin agar menghentikan rencana bodoh ini.

Setiap orang masuk ke dalam sana pasti tidak akan kembali lagi, tentu saja dirinya tidak ingin Soobin mengalami hal yang sama seperti orang-orang sebelumnya yang terjebak oleh orang-orang kementerian yang licik itu.

Lagipula Yeonjun bisa saja membunuh mereka semua, namun ya mau bagaimana dirinya tetap harus mengikuti tetua dari kerajaannya walaupun kerajaannya ini di pimpin oleh dirinya.

Seharusnya tidak ada yang boleh menyusahkan jalannya namun orang-orang ini berani sekali dengannya.

Soobin, Yeonjun, dan Jinwoo bisa melihat ada beberapa orang yang sudah menunggu dipintu ruang bawah tanah ini sambil tersenyum kearah Yeonjun.

"Selamat pagi, Yang Mulia," sapanya dengan sopan jangan lupakan dirinya menunduk pelan kearah Yeonjun diikuti orang-orang yang bisa dilihat bawahannya itu.

"Pagi," balas Yeonjun dengan malas lalu menatap tidak suka kearah Jaena yang sepertinya senang sekali melihat Soobin datang kesini.

Berarti tuh cowok beneran mau masuk kesini dan mati oleh para bawahannya disana, bodoh sekali.

Tentu saja disini sudah ada bawahannya yang sudah siap-siap di dalam sana, buat apa? Tentu saja untuk melenyapkan Pangeran yang entah dari kerajaan tidak jelas ini.

"Ah senyummu sangat mencurigakan sekali, Jaena," sindir Soobin saat melihat Jaena yang masih tersenyum sambil menoleh kearahnya.

"Saya tersenyum karena Pangeran benaran datang kesini, aku kira Pangeran akan takut untuk melakukan hal ini," jawabnya lalu menatap sekilas kearah Yeonjun yang sedang menatapnya.

Jaena menoleh kearah Soobin lagi yang sepertinya sudah siap ke dalam sana.

"Kalau begitu, silahkan masuk dan lakukan apa yang harus dikerjakan oleh Pangeran di dalam sini," perintahnya membuat Soobin bersiap-siap lalu menoleh kearah Yeonjun.

"Tentu saja aku tidak akan mati, mukamu biasa aja," ucap Soobin membuat Yeonjun memutarkan bola matanya, dia sebenarnya terlihat biasa saja.

Lagipula dia ada rencana lain nanti.

Jaena sudah membukakan pintunya dan Soobin segera masuk kesana sendirian tanpa siapapun.

Waktunya tidak di tentukan, asal dirinya mendapatkan cincin tersebut dan keluar dari sana maka Soobin akan selesai melakukan tantangannya.

Soobin tentu saja akan mendapatkannya, tentu dia tidak akan mati sia-sia di ruangan bawah tanah yang sangat gelap dan hanya ada obor saja disana.

Tangan Soobin memegang obor tersebut.

"Hallo?"

Suara Soobin bergema saat berbicara barusan, sial ternyata ini beneran kosong, entah kosong atau apa tapi Soobin bisa merasakan ada sesuatu yang menuju ke dirinya.

Soobin yang hanya memegang obor dengan pencahayaan yang minim langsung berlarian, namun tetap dia tentu saja hati-hati karena seperti ucapan Jinwoo dan Yeonjun disini ada banyak sekali jebakan yang bisa saja jika dirinya tidak sadar, Soobin akan mati saat itu juga hanya karena terjebak oleh jebakan yang dibuat oleh kementerian itu.

Rain For You -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang